Bunglon merupakan hewan berjenis reptilia yang populer karena kemampuanya mengubah warna kulit. Bunglon memangsa serangga- serangga kecil dengan cara menjulurkan lidahnya yang panjang. Semua itu bermula dari Chromatophores, yaitu sel yang berada di bawah kulit bunglon. Sel Chromatophores sangat sensitif terhadap perubahan cahaya, suhu, bahkan emosi sang bunglon. Sel ini tersimpan dalam dua lapisan yang memuat pigmen-pigmen warna. Lapisan atas memuat pigmen merah dan kuning, sedangkan lapisan bawah mengandung warna biru dan putih. Ketika rangsangan muncul, otak bunglon mengirim pesan kepada Chromatophores. Pesan tersebut diterjemahkan sebagai perintah agar sel- sel Chromatophores membesar atau menyusut. Akibatnya, pigmen-pigmen tersebut saling bercampur. Sekujur tubuh bunglon pun akan berubah warna, tergantung warna dominan di
dekatnya.
Kalimat utama paragraf pertama adalah . . . .
A. Bunglon merupakan hewan berjenis reptilia yang populer karena kemampuannya mengubah warna kulit.
B. Sel Chromatophores sangat sensitif terhadap perubahan cahaya, suhu, bahkan emosi sang bunglon.
C. Semua itu bermula dari Chromatophores, yaitu sel yang berada di bawah kulit bunglon.
D. Ketika rangsangan muncul, otak bunglon mengirim pesan kepada Chromatophores