UH SEJARAH INDONESIA BAB 2 (XI MIPA 6)

Aceh semakin tumbuh menjadi kekuatan besar pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Aceh Kembali menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Selain untuk mengusir Portugis, serangan ini bertujuan mewujudkan mimpi menyatukan Aceh dan Malaka. Oleh karena itu, Sultan Iskandar Muda menghimpun kekuatan untuk menyerang Portugis di Malaka. Cara menyerang Portugis di Malaka. Salah satu cara yang dilakukan Sultan Iskandar Muda yaitu…

• Melengkapi kapal-kapal dagangnya dengan senjata, prajurit dan Meriam

• Melakukan kerja sama dengan kerajaan-kerajaan lain seperti Kalikut dan Demak

• Mendatangkan bantuan persenjataan, pasukan, dan ali perang dari Turki

• Mendatangkan kuda-kuda dari China

• Membentuk pasukan gajah dan milisi infanteri

Salah satu penyebab perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis pada abad XIV adalah perebutan wilayah Malaka. Wilayah Malaka diperebutkan karena…

• Malaka menjadi wilayah netral yang tidak dikuasai oleh pihak manapun

• Banyak kapa lasing bersandar di Malaka untuk menawarkan komoditas perdagangan

• Penguasa Malaka tidak menarik pajak bagi kapal-kapal yang melintas dan bersandar di pelabuhannya

• Malaka sebagai bandar perdagangan rempah baru yang menggantikan peran Konstatinopel di eropa

• Kedudukan Malaka sangat penting dalam perdagangan dunia yang berdampak pada keuntungan politik dan ekonomi

Sepeninggal Sultan Hairun perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis dipimpin oleh Sultan Baabullah. Upaya Sultan Baabullah mengusir Portugis tersebut dilakukan dengan cara…

• Membangun benteng Tolukko di sisi timur Pulau Ternate

• Menerapkan strategi perang gerilya selama lima tahun

• Mengepung benteng Sao Paulo selama lima tahun

• Menjalin hubungan dengan kerajaan islam di Jawa

• Membentuk persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa

Keberadaan Portugis di Ambon tidak berlangsung lama. Pada 1605 VOC berhasill mengusir Portugis dari Ambon. Dalam perkembangannya, keberadaan VOC di Maluku juga mendapat perlawanan dari rakyat. Perlawanan tersebut disebabkan oleh salah satu factor berikut…

• Campur tangan dalam proses penobatan Sultan Tidore

• VOC membatasi perdagangan kopi di Maluku

• VOC melakukan pencetakan uang di wilayah Maluku

• Menetapkan pajak tanah yang tinggi

• Memindahkan penduduk untuk mengikuti kerja rodi

Pada 1635-1646 rakyat Hitu beberapa kali melakukan serangan terhadap VOC. Serangan tersebut selalu dapat dikalahkan oleh VOC karena…

• VOC memiliki persenjataan lebih canggih

• VOC mendapat dukungan dari persekutuan Uli Siwa

• VOC berhasil menjalankan politik devide et impera

• Rakyat Hitu dipimpin oleh seorang raja yang lemah

• Rakyat Hitu kekurangan logistic untuk berperang

Perhatikan beberapa pernyataan berikut !

1) Membendung Sungai Ciliwung

2) Menghancurkan benteng Hollandia

3) Meningkatkan jumlah persenjataan

4) Membangun lumbung makanan di dua kota

5) Mendirikan benteng pertahanan di Marunda

Pernyataan terkait serangan kedua pasukan Mataram terhadap VOC di Batavia ditunjukkan oleh angka...

• 1), 2), dan 3)

• 1), 2), dan 4)

• 2), 3), dan 4)

• 2), 4), dan 5)

• 3), 4), dan 5)

Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa Banten dapat menggungguli Makasar dan Aceh sebagai bandar perdagangan lada terbesar di Kepulauan Indonesia. Tetapi dengan kondisi inilah malah memicu konflik kepentingan dengan VOC hal ini disebabkan karena…

• VOC menilai Banten dapat mengganggu praktik monopoli perdagangan lada yang dilakukan VOC

• VOC menganggap Banten sebagai penghalang dalam menguasai Batavia dan Aceh

• VOC ingin menjadi satu-satunya kongsi dagang yang ingin menguasai lada di wilayah Indonesia

• Banten telah membakar kantor perwakilan VOC di Batavia

• Banten telah membendung Sungai Ciliwung agar VOC kekurangan air

Sultan Ageng Tirtayasa membenci aksi VOC menghalangi aktivitas perdagangan di Banten. Kebencian Sultan Ageng Tirtayasa tersebut ditunjukkan dengan…

• Membakar kantor perwakilan VOC di Batavia

• Merampas kapal-kapal perdagangan milik VOC

• Menangkap para pemimpin VOC yang berada di Banten

• Mengepung pintu masuk benteng VOC di Kota Batavia

• Membendung Sungai Ciliwung agar VOC kekurangan air

Aru Palaka merupakan pemimpin Kerajaan Bone yang membantu VOC dalam menghadapi perlawnaan rakayt Makassar. Tujuan Aru Palaka membantu VOC dalam perlawanan tersebut adalah…

• Mendapatkan bantuan perahu Kora-Kora dari VOC

• Membebaskan Kerajaan Bone dari kekuasaan Makassar

• Memperoleh pengakuan kedaulatan Kerajaan Bone dari VOC

• Mencabut kebijakan monopoli perdagangan di Kerajaan Bone

• Menginginkan hak pelayaran Hongi diberikan kepada Kerajaan Bone

Pada abad XVII terjadi perlawanan antara rakyat Makassar dan VOC yang berlangsung sengit. Perlawanan tersebut dimenangkan oleh VOC. Sebagai pihak yang kalah, rakyat makassar harus mendatangani suatu perjanjian pada 1667. Perjanjian tersebut menyebabkan kerugian bagi kondisi perpolitijan Kerajaan Makassar.

Berdasarkan wacana tersebut, perjanjian yang ditandatangani 1667 menyebabkan kerugian bagi kondisi perpolitikan Kerajaan makassar karena…

• Status Kerajaan Makassar dihapuskan oleh VOC

• VOC diizinkan mendirikan benteng pertahanan di Makassar

• Kerajaan Makassar wajib menyerahkan pajak kepada VOC

• VOC memperoleh hak monopoli rempah-rempah di Makssar

• Wilayah kekuasaan Kerajaan makassar di luar Makassar menjadi milik VOC