
Kuis 2 Couching Counseling sebelum UAS

Quiz
•
Education
•
University
•
Hard
Rahmi Faradisya
Used 7+ times
FREE Resource
9 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
Berikut ini yang benar sesuai konsep coaching dan counseling (jawaban lebih dari satu)
Konseling lebih menggali mengenai permasalahan seseorang dengan metode bertanya.
coaching lebih menggali solusi masa depan seseorang yang berasal dari dirinya sendiri melalui bertanya.
coaching lebih ke arah memberi tahu seseorang bagaimana meninjau permasalahan-permasalahan yang telah terjadi.
coaching sama dengan consulting yaitu lebih banyak porsi mentor dan konsultan yang memberikan arah ketimbang bertanya kepada klien. Arah yang dimaksud adalah arah masa depan.
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Salah satu ahli menyatakan , ada tiga skill dasar yang perlu dipelajari untuk meng-coaching seseorang. Kecuali...
Sincere Supporting
Active Listening
Active Speaking
Powerful Questioning
3.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
Beberapa cara dalam mempraktikkan coaching...
selaraskan frekuensi
Cocokkan emosi kita dengan emosi yang klien tampakkan
Kalau ia sedang duduk, kita ikut duduk
Kalau ia sedang sedih, ikuti mimik sedihnya. Kalau ia antusias, maka tampakkan antusiasme pula.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Berikut ini yang benar terkait Perbedaan-perbedaan antara coaching dan counseling, kecuali:
Konseling berfokus pada problem, coaching berfokus pada solusi dan tindakan/langkah
Konseling menelusuri masalah dari masa lalu Anda, sedangkan coaching melihat ke depan dan fokus pada tujuan/target, menyingkirkan hambatan dan mendapatkan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai hal yang diinginkan.
Konseling tepat bagi orang-orang yang memiliki masalah nonpsikologis, tapi coaching lebih fokus untuk membantu Anda meraih tujuan yang tidak seberapa diinginkan.
Konseling sangat menolong saat emosi Anda menyulitkan Anda untuk mengambil pilihan yang benar/tepat (klien tahu harus melakukan hal tersebut, tetapi klien tidak mampu mengambil langkah itu). Coaching berasumsi bahwa Anda sehat secara psikologis namun membutuhkan bantuan untuk menjadi lebih baik atau melangkah maju (coachee mampu dan ingin maju, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan)
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
45 sec • 1 pt
Pada prinsipnya profesi coach, konselor, psikolog maupun psikiater semua sama-sama mempelajari psikologi sebagai dasar ilmu untuk menolong klien. Namun kadar dan penekanan yang dipelajari berbeda.
Konselor juga menangani berbagai masalah sosial dan penyimpangan perilaku seperti psikolog dan psikiater, namun konselor tidak menangani masalah penyakit jiwa seperti schizophrenia atau kepribadian ganda. Konselor juga tidak dapat melakukan test-test psikologi seperti test IQ, test bakat-minat, dan test-test lainnya (kecuali beberapa test yang mana konselor sudah mendapatkan pelatihan khusus). pernyataan ini...
Benar
Salah
Kurang sesuai dengan konsep
Belum sesuai dengan kehidupan nyata
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Fokus kerja seorang ... ialah kepada individu yang normal bermasalah. Normal bermasalah berarti mereka yang sebenarnya memiliki masalah dan tantangan dalam hidup, namun tidak sampai menyebabkannya mengalami gangguan jiwa yang serius, seperti kenakalan remaja, perceraian, perselingkuhan, rendah diri, rasa dukacita mendalam karena orang yang dikasihi meninggal, dan yang lainnya.
Konseli
Konselor
Mentor
Tutor
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
45 sec • 1 pt
Berikut ini diberikan beberapa contoh studi kasus , mana diantara berikut ini yang perlu untuk dilakukan coaching?
Kepala sekolah merasa tidak memiliki kepercayaan diri di dalam melaksanakan tugasnya, karena ada saja yang mengkritik dirinya
Kepala sekolah mempunyai keinginan untuk memajukan sekolahnya namun membutuhkan langkah yang tepat
Kepala sekolah membutuhkan pemahaman tentang tata kelola administrasi sekolah
Kepala sekolah memiliki keinginan untuk membangun personal brandingnya, membuat program sekolah yang kreatif dan memiliki manajemen yang baik
8.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
45 sec • 1 pt
Berikut ini diberikan beberapa contoh studi kasus , mana diantara berikut ini yang perlu untuk dilakukan counseling?
Kepala sekolah merasa tidak memiliki kepercayaan diri di dalam melaksanakan tugasnya, karena ada saja yang mengkritik dirinya
Kepala sekolah membutuhkan pemahaman tentang tata kelola administrasi sekolah
Kepala sekolah mempunyai keinginan untuk memajukan sekolahnya namun membutuhkan langkah yang tepat
Kepala sekolah memiliki keinginan untuk membangun personal brandingnya, membuat program sekolah yang kreatif dan memiliki manajemen yang baik
9.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 1 pt
ZNEWS.ID HALSEL – Peran guru dalam pendidikan sangatlah penting, mengingat guru adalah aktor utama dalam lakon penyampaian ilmunya. Meski kondisi proses pembelajaran dari masa ke masa mengalami perubahan, namun tak bisa dimungkiri, guru tetap menjadi peran utama di dalamnya.
Bahkan, peran sebagai fasilitator tak cukup membuat peran guru menjadi berkurang. Malah, menambah perannya menjadi manajer pembelajaran yang harus sanggup memanajemen proses pembelajaran berjalan aktif, interaktif, dan menyenangkan agar peserta didik maksimal menyerap ilmu pengetahuan.
Program Kemendikbud tentang ‘Merdeka Belajar’ membuat guru harus lebih dahulu menguasai konsep dan esensi ‘kemerdekaan berpikir’ sebelum mengajarkan kepada peserta didik. Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif membawakan pembelajaran berdasarkan penerjemahan kompetensi dasar dan kurikulum yang ada.
Mendikbud Nadiem Makarim menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.
Kepala Sekolah yang memiliki peran di kepemimpinan pembelajaran menjadi point center bagi para guru. Kepala sekolah harus mampu mendampingi para guru untuk tetap maksimal menjalankan peran tersebut, dengan memaksimalkan potensi yang sudah ada pada pribadi masing-masing guru.
Upaya-upaya nyata harus dilakukan untuk mewujudkan itu. Mengingat kompetensi para guru yang belum tentu sama.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara kepala sekolah memaksimalkan potensi guru? Apakah cukup dengan mengikutsertakan guru pada pelatihan peningkatan kompetensi?
Sekolah Literasi Indonesia Halmahera Selatan (SLI Halsel) memiliki jawabannya. SLI Halsel mengajak 11 kepala sekolah belajar bersama, membahas cara memaksimalkan potensi guru dengan pelatihan “Coaching for Teacher”.
Kegiatan tersebut diadakan di SMP IT Insan Kamil, Desa Hidayat, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, beberapa waktu lalu
Pelatihan ini bertujuan agar para kepala sekolah memahami pentingnya coaching untuk meningkatkan kinerja guru, memahami bagaimana dan kapan perlu menggunakan keterampilan coaching, training, mentoring dan konseling.
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan praktek supervisi menggunakan keterampilan coaching di sekolah masing-masing dengan pendampingan KAWAN SLI.
Kehadiran ketua Forum Dampingan Sekolah Literasi Indonesia (FDSLI) Halsel, yang merupakan Kepala Sekolah dampingan SLI angkatan pertama, membuat proses pembahasan menjadi makin semarak.
Aziz Siradju SPd, sebagai trainer tamu, mendampingi Trainer Utama KAWAN Pelangi. Mereka menampilkan kolaborasi yang sangat apik, menarik, aktif, dan interaktif. Penyampaian jelas dan terarah oleh Aziz pada sesi awal, menggugah rasa ingin tahu para peserta pelatihan tentang apa itu coaching.
“Berdasarkan data dari International Personnel Management Association, ternyata peningkatan kinerja karyawan tidak cukup hanya dengan pelatihan atau training saja. Namun, harus dibersamai dengan proses coaching,” terang aziz.
Melanjutkan pembahasannya, aziz menjelaskan bahwa coaching adalah proses membantu membuka kunci potensi seseorang untuk mencapai targetnya. Coaching sangat bisa menjadi solusi tepat kepala sekolah memaksimalkan potensi yang ada pada diri guru, sehingga kinerja guru semakin meningkat.
Selain itu, aziz mengajak peserta membedakan antara proses coaching dengan training, mentoring, dan konseling agar pemahaman tentang coaching lebih maksimal.
Sesi awal dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan coaching, mentoring, training, dan konseling pada guru.
Proses diskusi berjalan seru, masing-masing kelompok menuangkan pemikirannya dalam ‘mind mapping’ kreatif yang kemudian dipresentasikan di muka forum kali ini.
Menurut International Coach Federation, Coaching adalah bentuk kemitraan bersama orang lain untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses kreatif dan saling berbagi.
Proses coaching dibantu oleh seorang ‘coach’ yang hanya perlu bertanya dan menggali ide dan pemikiran coachee, tanpa memberikan saran atau masukan pada coachee.
Ketepatan waktu, pertanyaan yang tepat, dan active listening, menjadi tiga kompetensi penting yang harus dikuasai oleh seorang coach untuk bisa menguasai keterampilan coaching.
Pelangi menjelaskan bahwa ada tiga aspek dalam proses coaching yang dapat disingkat menjadi WWH, yaitu why, what, dan how. Tiga aspek tersebut memuat empat hal penting yang harus ada dalam proses coaching, yaitu tujuan, realita, cara mencapai, dan rencana konkrit.
“Coaching ini sangat bagus sekali untuk guru, bahkam bisa juga untuk murid. Di Bangladesh, terdapat satu desa yang memiliki ide penemuan yang dipantik dengan keterampilan coaching,” ujar salah satu peserta. (makmalpendidikan.net)
Berdasarkan wacana berita di atas, kesimulan yang bisa diambil adalah...
Ketepatan waktu, pertanyaan yang tepat, dan active listening, menjadi tiga kompetensi penting yang harus dikuasai oleh seorang coach untuk bisa menguasai keterampilan coaching.
Proses coaching dibantu oleh seorang ‘coach’ yang hanya perlu bertanya dan menggali ide dan pemikiran coachee, tanpa memberikan saran atau masukan pada coachee.
Pelatihan coaching untuk membantu membuka kunci potensi seseorang untuk mencapai targetnya, karena dengan Coaching sangat bisa menjadi solusi tepat kepala sekolah memaksimalkan potensi yang ada pada diri guru, sehingga kinerja guru semakin meningkat.
Pelatihan ini bertujuan agar para kepala sekolah memahami pentingnya coaching untuk meningkatkan kinerja guru, memahami bagaimana dan kapan perlu menggunakan keterampilan coaching, training, mentoring dan konseling.
Similar Resources on Wayground
9 questions
Penalaran Deduktif

Quiz
•
University
10 questions
Quiz Tenaga Administrasi Sekolah

Quiz
•
University
10 questions
SUPERVISI AKADEMIK

Quiz
•
University
10 questions
Model pengembangan kurikulum

Quiz
•
University
10 questions
Manajemen Pendidikan SD

Quiz
•
University
10 questions
Around The Management of Islamic Education

Quiz
•
University
10 questions
QUIS MATERI KELOMPOK 6 DAN 7

Quiz
•
University
11 questions
Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

Quiz
•
University
Popular Resources on Wayground
11 questions
Hallway & Bathroom Expectations

Quiz
•
6th - 8th Grade
20 questions
PBIS-HGMS

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
"LAST STOP ON MARKET STREET" Vocabulary Quiz

Quiz
•
3rd Grade
19 questions
Fractions to Decimals and Decimals to Fractions

Quiz
•
6th Grade
16 questions
Logic and Venn Diagrams

Quiz
•
12th Grade
15 questions
Compare and Order Decimals

Quiz
•
4th - 5th Grade
20 questions
Simplifying Fractions

Quiz
•
6th Grade
20 questions
Multiplication facts 1-12

Quiz
•
2nd - 3rd Grade