Bahasa Indonesia Kelas XII Menilai Karya

Bahasa Indonesia Kelas XII Menilai Karya

Professional Development

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

TEBAK LAGU

TEBAK LAGU

Professional Development

15 Qs

BAHASA INDONESIA KELAS VII

BAHASA INDONESIA KELAS VII

Professional Development

10 Qs

tebak-tebakan

tebak-tebakan

Professional Development

15 Qs

Soal Cerpen

Soal Cerpen

Professional Development

10 Qs

PENGGUNAAN  HURUF KAPITAL DALAM  TEKS PIDATO PERSUASIF

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM TEKS PIDATO PERSUASIF

9th Grade - Professional Development

10 Qs

Bahasa Indonesia Kelas XII BAB 4

Bahasa Indonesia Kelas XII BAB 4

Professional Development

10 Qs

ULANGAN HARIAN II BAHASA INDONESIA KD 3.13

ULANGAN HARIAN II BAHASA INDONESIA KD 3.13

1st Grade - Professional Development

10 Qs

LATIHAN SOAL

LATIHAN SOAL

9th Grade - Professional Development

10 Qs

Bahasa Indonesia Kelas XII Menilai Karya

Bahasa Indonesia Kelas XII Menilai Karya

Assessment

Quiz

Other

Professional Development

Hard

Created by

arif rachman

Used 21+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Surau kecil itu berada di salah satu sudut tambalk yang lumayan lebar. Seperti balai kambang. Disangga oleh empat batang kelapa yang terpancang ke dasar tambak. Surau itu kadang tampak seperti perahu

atau rumah panggung kecil di atas air. Dan siapa saja yang mau salat di sana akan berjalan melewati titian berupa pancuran yang dikelilingi bilik anyaman daun kelapa. Pancuran itu memasok air segar dari lereng bukit ke dalam kolam. Di balik bilik itu orang berwudu, biasanya sesudah membuang hajat.


Karena agak jauh dari permukiman, surau itu hanya dipergunakan orang untuk salat lohor dan asar di siang hari. Setelah matahari terbenam, surau itu

gelap merana. Burung hantu yang sedang mengintai ikan suka bertengger di atapnya. Hanya beberapa

orang yang biasa salat di sana. Di antaranya dua orang penyadap nira. Sering juga ada pedagang keliling

singgah untuk menunaikan ibadah. Selebihnya-hanya kadang-kadang-adalah saya dan Kang Nurya. Saya sering berada di sana karena saya pemilik tambak itu. Dan Kang Nurya, pemilik satu-satunya kerbau terakhir di kampung ini, punya kebiasaan menggembala ternaknya dekat tambak saya. Maka kami sering salat bersama, kemudian lesehan dan mengobrol berdua di serambi.


Dikutip dari: Ahmad Tohari, "Harta Gantungan dalam Mata yang Enak Dipandang, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2013


Tafsiran yang tepat sesuai kutipan cerpen tersebut adalah...

Kehidupan masyarakat tambak digambarkan jelas dalam cerpen tersebut. Petani tambak memiliki gaya hidup yang sederhana. Bangunan rumah petani tambak mencerminkan nilai kesederhanaan dalam hidupnya.

Surau dalam kutipan cerpen tersebut menggambarkan tempat ibadah sebagai sarana bersilaturahmi antarmasyarakat. Masyarakat juga dapat bertukar pikiran, berbagi ilmu, dan mengembangkan diri di tempat ibadah.

Kutipan cerpen tersebut menggambarkan ketekunan beribadah umat beragama yang disimbolkan dengan lokasi tempat ibadah. Tempat ibadah tersebut berada disalah satu sudut tambak. Kondisi ini mencerminkan keimanan umat beragama.

Tempat ibadah berupa surau yang berada di ujung tampak memiliki fungsi yang penting bagi petani tambak,, dan pengembala ternak. lokasi surat tersebut dapat lebih mudah dijangkau oleh tokoh-tokoh dalam kutipan cerpen tersebut.

Rumah panggung kecil di atas air dalam kutipan cerpen tersebut mencerminkan kehidupan masyarakat pesisir pantai. penggunaan material batang kelapa dan anyaman daun kelapa menggambarkan kedekatan masyarakat tersebut pada alam.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Surau kecil itu berada di salah satu sudut tambalk yang lumayan lebar. Seperti balai kambang. Disangga oleh empat batang kelapa yang terpancang ke dasar tambak. Surau itu kadang tampak seperti perahu

atau rumah panggung kecil di atas air. Dan siapa saja yang mau salat di sana akan berjalan melewati titian berupa pancuran yang dikelilingi bilik anyaman daun kelapa. Pancuran itu memasok air segar dari lereng bukit ke dalam kolam. Di balik bilik itu orang berwudu, biasanya sesudah membuang hajat.


Karena agak jauh dari permukiman, surau itu hanya dipergunakan orang untuk salat lohor dan asar di siang hari. Setelah matahari terbenam, surau itu

gelap merana. Burung hantu yang sedang mengintai ikan suka bertengger di atapnya. Hanya beberapa

orang yang biasa salat di sana. Di antaranya dua orang penyadap nira. Sering juga ada pedagang keliling

singgah untuk menunaikan ibadah. Selebihnya-hanya kadang-kadang-adalah saya dan Kang Nurya. Saya sering berada di sana karena saya pemilik tambak itu. Dan Kang Nurya, pemilik satu-satunya kerbau terakhir di kampung ini, punya kebiasaan menggembala ternaknya dekat tambak saya. Maka kami sering salat bersama, kemudian lesehan dan mengobrol berdua di serambi.


Dikutip dari: Ahmad Tohari, "Harta Gantungan dalam Mata yang Enak Dipandang, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2013


Kalimat kritik positif yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah…

Penggambaran nilai atau makna dalam kutipan cerpen tersebut disampaikan dengan apik menggunakan majas, yakni simile dan eufemisme

Penggambaran suasana dalam kutipan cerpen tersebut kurang detail sehingga tidak menimbulkan imaji yang dapat dinikmati pembaca.

Penokohan disampaikan melalui sudut pandang orang ketiga sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami karakter tokoh.

Penggunaan majas dalam kutipan cerpen tersebut berimplikasi pada sulitnya penerimaan makna oleh pembaca.

Pengarang menggunakan diksi yang mendayu-dayu sehingga memunculkan kesan Melayu yang dominan.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Memayu hayuning bawana (bahasa Jawa) artinya nercantik dunia yang memang sudah cantik. Maksudnya, kehadiran puisi-puisi Yvnone de Fretes itulah yang membuat dunia ini lebih cantik. Yvonne de Fretes adalan penyalr perempuan Indonesia yang Larva-karyanya tak terhitungjumlahnya dan berserak di blantika sastra persada nusantara. Namun, dari vang berserak itu ada yang sangat menarik untuk dibahas di sini, yakni puisi-puisi Yvonne de Fretes sejumlah 33 puisi dalam buku Tiga Menatap Takdir (Kosa Kata Kita Jakarta, 2013). Di antara sekian banyak keistimewaan puisi-puisi penyair ini, saya

tertarik pada gaya pengungkapan dan objek yang menjadi bahan dasar puisinya.


Disadur dari: Esti Ismawati, Kritik Sastra, Yogyakarta, Ombak, 2014


Kutipan tersebut merupakan struktur teks kritik bagian...

pernyataan umum

argumen

penegasan ulang

penutup

simpulan

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Memayu hayuning bawana (bahasa Jawa) artinya nercantik dunia yang memang sudah cantik. Maksudnya, kehadiran puisi-puisi Yvnone de Fretes itulah yang membuat dunia ini lebih cantik. Yvonne de Fretes adalan penyalr perempuan Indonesia yang Larva-karyanya tak terhitungjumlahnya dan berserak di blantika sastra persada nusantara. Namun, dari vang berserak itu ada yang sangat menarik untuk dibahas di sini, yakni puisi-puisi Yvonne de Fretes sejumlah 33 puisi dalam buku Tiga Menatap Takdir (Kosa Kata Kita Jakarta, 2013). Di antara sekian banyak keistimewaan puisi-puisi penyair ini, saya

tertarik pada gaya pengungkapan dan objek yang menjadi bahan dasar puisinya.


Disadur dari: Esti Ismawati, Kritik Sastra, Yogyakarta, Ombak, 2014


Pernyataan yang sesuai dengan teks kritik tersebut adalah…

Yvonne de Freets adalah perempuan penyair Indonesia

Puisi Yvonne de Freets dimuat dalam buku kosakata kita

Yvonne de Freets merupakan penyair baru di kesastraan

Kritikus berpendapat cerpen memperindah keadaan dunia

Kritikus tertarik pada penggunaan bahasa Jawa dalam puisi

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

20 sec • 1 pt

Perhatikan kalimat kritik berikut!

maksudnya, kehadiran puisi-puisi Yvonne de Freets itulah yang membuat dunia ini lebih cantik.


Unsur kebahasaan pada kalimat kritik tersebut adalah…

pernyataan persuasif

kata konotasi atau kiasan

pernyataan bersifat mengomentari

istilah teknis berkaitan dengan topik

kata kerja mental bersifat argumentatif

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Perhatikan kutipan buku fiksi di bawah ini!


Aku tetap menyabarkan diri. Tetap tenang karenaaku paham, aku datang ke Jakarta bukan untuk bertengkar. Aku datang untuk melihat ayah yang sedang sakit. Aku tak ingin ayah menjadi lebih sakit melihat aku bertengkar dengan saudaraku.


Sempat aku ingin lancang kepada kakakku itu. Kesabaranku sudah di ubun-ubun, bahkan tanganku rasanya gemetaran. Sesak rasanya dituduh melakukan

apa yang tidak aku lakukan. Apalagi, dikatakan sebagai anak yang menghabiskan harta orang tua oleh saudaranya sendiri.


Dadaku terasa sesak. Aku datang ke sini bukan untuk menerima tuduhan yang tidak berdasar ini. Aku datang karena ayahku sedang bertarung antara hidup dan mati. Meski gemetaran karena dituduh begitu, emosi itu tetap kutahan karena aku tahu ayah masih dalam keadaan butuh banyak istirahat. Jika ayah tahu aku bertengkar hebat dengan saudaraku, tentu itu akan menganggu pikirannya. Akhirnya, aku memilih jalan sendiri. Demi ayah, aku harus melakukannya.


Dikutip dari: Boy Candra, "Untukmu Ayah" dalam Surat Kecil untuk Tuhan, Jakarta, Bukune, 2016


Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah....

sosial dan agama

keluarga dan religi

keluarga dan moral

politik dan budaya

politik dan agama

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Perhatikan kutipan buku fiksi di bawah ini!


Aku tetap menyabarkan diri. Tetap tenang karenaaku paham, aku datang ke Jakarta bukan untuk bertengkar. Aku datang untuk melihat ayah yang sedang sakit. Aku tak ingin ayah menjadi lebih sakit melihat aku bertengkar dengan saudaraku.


Sempat aku ingin lancang kepada kakakku itu. Kesabaranku sudah di ubun-ubun, bahkan tanganku rasanya gemetaran. Sesak rasanya dituduh melakukan

apa yang tidak aku lakukan. Apalagi, dikatakan sebagai anak yang menghabiskan harta orang tua oleh saudaranya sendiri.


Dadaku terasa sesak. Aku datang ke sini bukan untuk menerima tuduhan yang tidak berdasar ini. Aku datang karena ayahku sedang bertarung antara hidup dan mati. Meski gemetaran karena dituduh begitu, emosi itu tetap kutahan karena aku tahu ayah masih dalam keadaan butuh banyak istirahat. Jika ayah tahu aku bertengkar hebat dengan saudaraku, tentu itu akan menganggu pikirannya. Akhirnya, aku memilih jalan sendiri. Demi ayah, aku harus melakukannya.


Dikutip dari: Boy Candra, "Untukmu Ayah" dalam Surat Kecil untuk Tuhan, Jakarta, Bukune, 2016


Watak tokoh Aku dalam kutipan cerpen tersebut diceritakan melalui ....

tindakan tokoh

bentuk fisik tokoh

dialog antartokoh

pikiran-pikiran tokoh

tanggapan tokoh lain

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?