Dampak Negatif Sampah Organik yang Dihasilkan Burung Bangau
Setiap makhluk hidup akan menghasilkan sampah organik berupa kotoran termasuk burung bangau beserta 60 ekor sapi di ekowisata tersebut. Meskipun limbah organik tersebut dapat diolah kembali atau dapat terurai secara biologi, akan tetapi tetap saja menghasilkan polusi lingkungan di sekitar lingkungan tersebut yaitu menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran burung dan sapi, yang selama proses dekomposisi (±2 – 3 bulan)akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ekosistem pantai dan masyarakat di sekitar. Amonia dapat menghambat pertumbuhan burung dan pada manusia dapat menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Upaya pengelolaan bau kotoran ,dapat dilakukan dengan menggunakan zeolit, kapur, dan mikroba untuk mengurangi terbentuknya gas amonia dan sulfida.
Untuk mengurangi dampak negatif sampah organik dari burung bangau , menggunakan zeolit,kapur dan mikroba yang sudah diuji coba, merupakan langkah pengurangan gas pencemar secara ... .