Latihan soal literasi AKM

Latihan soal literasi AKM

11th Grade

16 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

REMED & PENGAYAAN UH CERPEN

REMED & PENGAYAAN UH CERPEN

11th Grade

15 Qs

Bahasa Melayu Standard

Bahasa Melayu Standard

11th - 12th Grade

20 Qs

AKM Literasi Fiksi SMK

AKM Literasi Fiksi SMK

10th - 12th Grade

14 Qs

LATIHAN SOAL SUMATIF

LATIHAN SOAL SUMATIF

11th Grade

20 Qs

untitled

untitled

6th Grade - University

20 Qs

SUMATIF BAHASA INNDONESIA BAB 3

SUMATIF BAHASA INNDONESIA BAB 3

6th Grade - University

20 Qs

teks cerita sejarah

teks cerita sejarah

KG - 12th Grade

20 Qs

Sekolah Minggu Buddhis Vihara Vajra Bhumi Nusantara

Sekolah Minggu Buddhis Vihara Vajra Bhumi Nusantara

KG - 12th Grade

15 Qs

Latihan soal literasi AKM

Latihan soal literasi AKM

Assessment

Quiz

World Languages, Other

11th Grade

Medium

Created by

Nurul Fajri

Used 4+ times

FREE Resource

16 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Media Image

1. Perhatikan ilustrasi dan puisi berikut!


Pada bulan Desember, tepatnya saat perayaan Hari Ibu, Albert ingin mengikuti lomba membaca puisi antarkelas yang bertemakan tentang keistimewaan seorang Ibu. Albert mencari puisi tersebut di perpustakaan. Albert menemukan buku kumpulan puisi karya Emha Ainun Najib. Setelah membacanya, ia jadi merasa menyukai puisi-puisi karya Emha Ainun Najib karena pemilihan kata yang sangat indah. Selain itu, ia juga menemukan sebuah puisi tentang ibu yang membuat Albert merasa bahwa puisi tersebut cocok dia bacakan pada saat lomba baca puisi. Berikut puisi yang ditemukan oleh Albert.


Apa alasan yang sesuai jika Albert memilih puisi “Bunda Air Mata” sebagai puisi yang ingin dibacakan pada saat lomba baca puisi?

Puisi tersebut berkaitan dengan peristiwa yang sedang dialami oleh Albert dengan ibunya.

Isi dari puisi tersebut menggambarkan sikap khusus dari seorang ibu yang perlu diketahui.

Albert sudah tertarik sejak lama dengan karya-karya dari Emha Ainun Najib.

Tema yang terdapat dalam puisi tersebut menggambarkan kehidupan seorang ibu.

Kata-kata dalam puisi Emha Ainun Najib sangatlah indah sehingga sesuai dengan syarat lomba baca puisi.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

20 sec • 1 pt

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah dimasa muda

Kini hidup meracuni hati

Miskin ilmu miskin harta

.... (A. Hasyim)

Waktu sore hari

Kehidupan malam

Suasana senja

Masa tua

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

20 sec • 1 pt

Cintaku Jauh di Pulau


Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

mengapa ajal memanggil dulu

sebelum sempat berpeluk dengan cintaku


Chairil Anwar


Suasana dalam puisi di atas adalah ...

sedih

marah

gembira

kecewa

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pahlawan Tak Dikenal


Sepuluh tahun yang lalu, dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru buundar di dadanya

Senyum bekunya berkata, kita sedang perang


Dia tidak tahu bilamana ia datang

Kedua tangannya memeluk senapan

Dia tidak tahu untuk siapa dia datang

Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang

............................

(Toto Sudarto Bahtiar)


Puisi di atas menuturkan tentang ...

Seseorang yang sedang berjuang di medan perang

Pemimpin perang sedang memimpin pertempuran

Kematian seorang pejuang karena tertembak

Seseorang yang terbaring sakit karena tertembak di medan pertempuran

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Tubuh biru

Tatapan mata biru

Lelaki terguling di jalan

Lewat gardu Belanda dengan bumi

Berlindung warna malam

Sendiri masuk kota

Ingin ikut ngubur ibunya


Tema puisi tersebut adalah ...

Perlawanan

Keberanian

Kekejaman

Perjuangan

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Media Image

WEKWEK

karya Iwan Simatupang


ADEGAN I

SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG


Petruk: Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku.


ADEGAN II

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG


Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada.


ADEGAN III

GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG


Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. Itu saya!

Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, itu saya!

Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, itu saya!

Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya!


ADEGAN IV


Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur.

Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah…tak usah…payah.


ADEGAN V

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG


Bagong: Zaman ini zaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia film broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor.

Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang melolong minta tolong, sudah ditolong, ee … dia mencuri. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau.


Apa yang dituduhkan Bagong kepada Petruk hingga Bagong akan melaporkannya ke Semar?

Petruk telah mencuri hasil panen padi Bagong

Petruk menghilangkan dua ekor bebek Bagong

Petruk tidak terampil dalam mengolah tanah Bagong

Petruk menyia-nyiakan pekerjaan yang telah ia berikan

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Media Image

Legenda Danau Lipan


Negeri Muara Kaman diperintah oleh seorang ratu yang bernama Ratu Aji Bidara Putih. Sudah banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak.


Suatu hari, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman. Kapal itu milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah meminang Ratu Aji Bidara Putih.


Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberikan cendera mata, mereka menyampaikan pinangan kepada Ratu Aji Bidara Putih.


Kali ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikir. Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelah para utusan pergi, ia memanggil punggawa kepercayaannya.


"Paman, nanti malam selidikilah pangeran itu," perintah sang Ratu.


Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintah Sang Ratu. Ia menaiki kapal. Dengan waspada, ia menghindari para penjaga. Sampai akhirnya, ia berhasil menemukan bilik Sang Pangeran.


Bilik itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya memberi tahu junjungannya.


"Kau jangan mengada-ada, Paman," tegur Ratu setelah mendengar laporan Si Punggawa.


"Saya tidak mengada-ada! Pembicaraan mereka sangat jelas," jawab si Punggawa. "Pangeran itu berniat buruk."


Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pangeran amat murka, ia segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman.


Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana. Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang. Setelahnya, ia mengucapkan doa sambil mengunyah sirih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke arena pertempuran.


Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan-lipan itu menyerang para prajurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Lipan-lipan itu membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan.


Mengapa Ratu mengutus punggawanya untuk menyelidiki Sang Pangeran?

Ratu ingin tahu seberapa kaya Sang Pangeran

Ratu ingin mengirim pesan kepada Sang Pangeran

Ratu ingin mengetahui kebiasaan Sang Pengeran

Ratu ingin tahu niat Pangeran meminangnya

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?