(1) Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanannya.
(2) Sang Raja Hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita. Usir mereka semua, jangan disisakan!" kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
(3) Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakan oleh para singa dan anak buahnya untuk menyerang bangsa burung. Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Melihat hal tersebut, kelelawar merasa cemas sehingga ia bergegas menemui Sang Raja Hutan.
(4) Kelelawar berkata, "Sebenamya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu. Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu." Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.
(5) Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusimya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan.
(6) "Awas, hujan batu!" teriak para binatang. Kelompok singa melarikan diri. Kelelawar merasa cemas dengan hal itu sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. la menemui Sang Raja Burung, yaitu burung Elang. "Lihatlah sayapku, aku ini seekor burung seperti kalian," Elang menerima kelelawar dengan senang hati.
Bukti bahwa burung berwatak suka mengambil makanan binatang lain adalah…