Remidi Akuntansi Keuangan

Pencatatan untuk penjualan barang dagangan secara kredit menggunakan sistem pencatatan prepetual adalah....

• Piutang dagang dicatat sebelah Debet dan Penjualan dicatat sebelah Kredit
• Piutang dagang dicatat sebelah Debet dan Persediaan barang dagang dicatat sebelah Kredit
• Persediaan barang dagang dicatat sebelah Debet dan Piutang dagang dicatat sebelah Kredit
• Untuk mencatat penjualannya maka piutang dagang sebelah Debet dan Penjualan sebelah Kredit serta untuk mencatat harga perolehannya,maka HPP sebelah Debet dan Persediaan barang dagangan sebelah Kredit
• Persediaan barang dagang sebelah Debet dan HPP sebelah Kredit

Pencatatan yang tepat terhadap faktur penjualan sebagai bukti transaksi penjualan kredit dalam sistem prepetual adalah...

• Dicatat dalam buku jurnal umum
• Dicatat dalam buku jurnal pembelian
• Dicatat dalam buku jurnal penjualan
• Dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas
• Dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas

PT Wonder membeli barang dagangan pada tanggal 10 September sebesar Rp 10.000.000 dengan termin 2/10;n/30. Pada tanggal 19 September melunasi pembayaran, jurnal tanggal 19 September dengan sistem pencatatan fisik sebagai berikut...

• Utang dagang (Debet) Rp 10.000.000 Potongan Pembelian (Kredit)200.000 Kas (Kredit ) Rp 9.800.000
• Utang dagang (Debet) Rp 9.800.000 Potongan Pembelian (Debet)200.000 Kas (Kredit ) Rp 10.000.
• Utang dagang (Debet) Rp 10.000.000 Kas (Kredit ) Rp 10.000.000
• Pembelian (Debet) Rp 10.000.000 Utang dagang (Kredit ) Rp 10.000.000
• Potongan pembelian (Debet) Rp 9.800.000 Kas (Kredit ) Rp 9.800.000

Pernyataan yang tepat mengenai persediaan barang dagang dalam perusahaan adalah...

• Barang-barang yang dibeli dan disimpan sementara dengan tujuan untuk dijual kembali dalam operasi usaha
• Barang yang berwujud bahan baku yang diproses menjadi barang jadi atau setengah jadiKas desa (D) Rp 12.000.000 Pendapatan Desa (K) Rp 12.000.000
• Bahan yang telah diproses tetapi belum menjadi produk jadi
• Persediaan yang bersifat padat
• Persediaan barang yang membutuhkan proses lebih lanjut

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode LIFO.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai persediaan 8 Oktober sebesar

• Rp 62.500.000
• Rp 63.750.000
• Rp 63.125.000
• Rp 63.229.175
• Rp 50.000.000

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode FIFO.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai persediaan 8 Oktober sebesar

• Rp 62.500.000
• Rp 63.750.000
• Rp 63.125.000
• Rp 63.229.175
• Rp 50.000.000

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode Rata Rata Sederhana.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai persediaan 8 Oktober sebesar

• Rp 62.500.000
• Rp 63.750.000
• Rp 63.125.000
• Rp 63.229.175
• Rp 50.000.000

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode Rata Rata Tertimbang.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai persediaan 8 Oktober sebesar

• Rp 62.500.000
• Rp 63.750.000
• Rp 63.125.000
• Rp 63.229.175
• Rp 50.000.000

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode Rata Rata Bergerak.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai persediaan 8 Oktober sebesar

• Rp 62.750.000
• Rp 63.750.000
• Rp 63.125.000
• Rp 63.229.175
• Rp 50.000.000

Suatu perusahaan mencatat persediaannya dengan sistem pencatatan fisik metode LIFO.Data persediaan selama bulan Oktober sebagai berikut : 1 Oktober Persediaan 5.000 unit @ Rp 25.000 6 Oktober Pembelian 7.000 unit @ Rp 25.500 9 Oktober Penjualan 9.500 unit Dari data di atas, nilai harga pokok penjualan sebesar

• Rp 241.000.000
• Rp 252.500.000
• Rp 239.875.000
• Rp 240.270.865
• Rp 178.500.000