Nisa :
(Menghampiri Faris dengan menyandang tas sekolah di punggung) “Ris, ayo berangkat! Nanti keburu hujan!” Faris :
(Memindahkan bola dengan kedua tangannya).”Males, Nis. Masa, dari dulu sampai sekarang les melulu. Kapan main bolanya?”
Nisa :
”Jangan begitu, Ris! Les itu kebutuhan siapa, coba? Kebutuhan kita sendiri, ‘kan?”
Faris :
”Masa, dari dulu hanya latihan mengerjakan soal-soal terus. Bosan, ah.”
Nisa :
”Itu semua untuk mempersiapkan kita menghadapi Ujian Sekolah. Kalau sampai nggak lulus, baru tahu rasa kau, Ris!”
Faris :
”Haaah, peduli amat! Sana, sana, pergi sendiri aja! Aku mau main bola dulu!”
Nisa :
”Oke, kalau begitu. Aku berangkat dulu.”
Faris :
”Silahkan! Selamat mengerjakan soal-soal, Nis!” (Ha ... ha ... ha)
Ummi:
(Keluar dari dalam rumah) ”Ini hari Rabu, pukul setengah tiga. Bukankah kamu seharusnya les IPA , Ris? Kenapa tidak masuk!”
Faris :
(Menggaruk-garuk kepala) ”Anu, Mi ... libur! Ya, libur! Diganti minggu depan.”
Ummi:
”Benar katamu, Ris? Ibu dengar, tadi Nisa ke sini menghampirimu? Kenapa Nisa masuk, sedang kamu tidak?”
Faris :
(Menundukkan kepala) ”Hmm ... Faris ingin main bola dulu, Bu.”
Ummi:
(Membelai kepala Doni) ”Faris, main bola besok sore ‘kan bisa. Sekarang les dulu. Sana, siap-siap! Nanti Ibu antar!”
Faris:
(Masuk sambil bersungut-sungut) ”Baik. Tapi nanti Faris dibelikan gado-gado di warung Bude Rian ya, Bu.”
Ummi:
(Menggandeng Faris) ”Tentu, sayang.”
Tokoh utama dalam teks drama di atas adalah ....