Ketika hendak melaksanakan shalat tentunya niat menjadi hal utama yang harus kita lakukan, jangan sampai kita melaksanakan shalat tanpa niat, hanya sekedar melakukan gerakan gerakan badan, atau dengan niat yang salah misal : shalat karena kewajiban sekolah, shalat karena di suruh orang tua atau shalat karena terpaksa. Untuk lebih memaknai pentingnya niat dalam shalat, kita perlu mengetahui arti dari lafaz niat itu sendiri اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَي jika kamu sudah hafal terjemah bacaan niat pasti kamu tau arti kata yang bergaris bawah dan berhuruf tebal ......

• Lillahi ta’ala
• Dan Allah ta’ala
• Karena Allah ta’ala
• Karena Allah yang maha tinggi
• Demi Allah ta’ala

Setelah melakukan takbiratul ihram, kita di sunnahkan membaca lafaz iftitah sebagai ucapan persembahan dalam memulai rangkaian shalat kita. Alangkah baiknya jika lafaz yang kita ucapkan kita fahami juga maknanya sehingga membuat shalat kita bukan sekedar gerakan dan lafaz-lafaz kering tanpa makna. Jika kamu perhatikan, di awal lafaz takbiratul ihram terdapat 3 kalimat thoyyibah yaitu للهُ أَكْبَرُ, وَالْحَمْدُ لِلَّهِ, وَسُبْحَانَ اللهِ Tentu kamu ingat terjemah ke 3 kalimat thoyyibah tersebut yaitu ....

• Tiada tuhan selain Allah, maha suci Allah, sesuatu yang dikehendaki Allah
• Atas izin Allah, tiada tuhan selain Allah, semoga Allah merahmatimu
• Semoga Allah memberkatimu, tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah, segala puji bagi Allah
• Tiada tuhan selain engkau, maha suci engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zolim
• Allah maha besar, segala puji bagi Allah, maha suci Allah

Dalam salah satu lafaz iftitah yang sering kita baca, terdabat bacaan yang menyatakan bahwa apapun yang kita lakukan selama kita hidup di dunia, baik sholat kita, atau ibadah lain dalam rangka menjadi hamba Allah yang baik, seluruh nafas hidup kita, pekerjaan kita, dan segenap pikiran dan perasaan kita hingga kematian dan kehidupan setelah kematian kita, kita serahkan kepada Allah sebagai Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan segenap kekuatan kehendaknya. Manakah diantara lafaz berikut yang memuat maksud pernyataan diatas ....

• وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
• لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
• إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
• اِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ
• وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Banyak teori yang menyatakan asal muasal terciptanya alam semesta ini, diantaranya ada yang menyatakan bahwa alam semesta ini tercipta dengan sendirinya dan ada pula yang menyatakan bahwa alam semesta ini tercipta dari sebuah titik yang semakin membesar, namun kita sebagai umat islam percaya bahwa alam semesta dan seluruh isinya telah diciptakan oleh Allah dan waktu 6 masa. Bisakah kita bayangkan bagaimana Allah menegakkan langit yang luar biasa luasnya dan menghamparkan bumi dengan segala jenis elemen di dalamnya sehingga terciptalah hewan dan tumbuhan juga manusia yang menghuni di atasnya ? tentu fikiran manusia terbatas untuk mengetahui seluruh detail proses penciptaannya, namun dengan keimanan kita diperintah untuk meyakini seluruh kejadian itu, untuk mempertebal keimanan kita dalam salah satu lafaz bacaan iftitah kita senantiasa mengulangnya dalam sepotong kalimat yaitu ....

• وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
• لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
• إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
• اِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ
• وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Dalam kehidupan ini kita seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah yang disebabkan oleh diri sendiri ataupun disebabkan oleh sesuatu di luar diri kita. Manusia sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain dalam menyelesaikan urusannya, namun pada hakikatnya semua pertolongan dan bantuan berasal dari Allah SWT, jika kita sedang kesulitan lalu tiba tiba ada orang datang membantu, sebenarnya yang menghendaki kedatangan orang tersebut adalah Allah semata. Maka dari itu dalam salah satu lafaz surat Al Fatihah kita senantiasa mengucap kata persembahan dan permohonan pertolongan yaitu dalam lafaz .....

• بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
• صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
• إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
• غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Diantara lafaz Al Fatihah berikut, kalimat manakah yang menunjukan kata 'jalan'

• بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
• صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
• إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
• غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Diantara lafaz Al Fatihah berikut, kalimat manakah yang menunjukan kata 'orang orang yang sesat'

• بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
• صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
• إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
• غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Lafaz manakah yang menunjukan arti 'kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi'

• وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
• لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
• إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
• اِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ
• وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Menurut ulama shalat terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu salah satunya adalah shalat syariat, dimana dianggap sah shalat kita ketika telah menyempurnakan shalat dengan berwudhu, melakukan gerakan badan dan membaca lafaz yang telah ditentukan, selain itu pada tingkat yang lebih tinggi lagi ada shalat dimana yang di sucikan bukan hanya badan jasmani tetapi juga rohani dengan cara memerangi hawa nafsu dan tidak hanya sekedar membaca lafaz melainkan mengamalkan lafaz yang di baca dalam kehidupan sehari hari. disebut apakah jenis shalat pada tingkatan ke 2 ini ?

• shalat syariat
• shalat hakikat
• shalat tarekat
• shalat da'im
• shalat qoshor

manusia terdiri dari 2 unsur yaitu jasmani dan rohani, jasmani adalah tubuh dan segala mekanisme fisik di dalamnya dan rohani adalah unsur yang di tiupkan oleh Allah untuk menjadikan manusia hidup dan menjadi penuntun pada jalan yang benar. Diantara keduanya terdapat sebuah unsur yang menjadi jembatan, apabila baik unsur ini maka baik pula perilaku manusia namun apabila buruk unsur ini maka buruk pula perilaku manusia, unsur ini dapat menjadikan manusia tenang ataupun gelisah, unsur ini harus di sucikan dengan menahan perbuatan yang dilarang Allah dan melaksanakan kebaikan. apakah unsur yang berada di antara antara jasmani dan rohani manusia ...

• otak
• syaraf
• hati/qolbu
• jantung
• pembuluh darah