UAS FIQIH MUAMALAH 2022

Pengertian dari Fikih Muamalah adalah…

• Pemahaman dan pemikiran
• Pemahaman tentang Aturan Allah yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia
• Pemahaman tentang Aturan Allah yang harus ditaati dalam hidup hanya hubungan antar manusia dan Allah
• Pemahaman tentang Aturan Allah yang harus ditaati dalam hidup untuk menunaikan ibadah mahdhoh dengan baik
• Pemahaman tentang bahwa adab harus lebih diutamakan ketika menuntut ilmu

Kaidah fiqih muamalah berikut adalah...

• 
• 
• 
• 
• 

Kepemilikan harta dalam ekonomi Islam adalah…

• Harta hanyalah titipan dari Allah dan manusia tidak ada hak untuk mengelolanya
• Harta hanya boleh dikuasai oleh beberapa pihak yang memiliki kekuasaan yang tinggi dan tidak perlu berbagi kepada orang yang tidak mampu
• Harta boleh dimiliki dan dikuasai oleh manusia dengan cara apapun tanpa mempertimbangkan apakah bertentangan dengan syariat Islam
• Harta yang dimiliki manusia bersifat selamanya dan akan dibawa sampai seseorang meninggal
• Harta hakikatnya adalah kepunyaan Allah dan manusia diperbolehkan untuk memiliki dan mengelola harta untuk keperluan dengan cara yang sesuai syariat Islam

Berikut ini adalah rukun-rukun akad, kecuali…

• Aqid (orang yang berakad)
• Ma'qud Alaih (benda yang diakadkan)

• Harus diucapkan dengan lisan saja
• Maudhu’ al-Aqd (tujuan Akad)
• Shighat al-Aqd (ijab qabul)

Contoh khiyar pada masa saat ini adalah…

• Garansi jual beli pada online shop
• Jual beli murabahah
• Akad istishna’
• Akad salam
• Pinjaman online

Terjemahan dari ayat berikut ini adalah…

• Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah
• Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji
• Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang mukmin.
• Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba
• Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

Jika ada pihak A menukar uang sebesar 1 juta rupiah dengan pecahan senilai 100 ribu rupiah menjadi pecahan 10 ribu rupiah ke pihak B dengan syarat dikenai potongan sebesar 100 ribu dari pertukaran 1 juta rupiah tersebut. Apakah hal tersebut diperbolehkan? Mengapa?

• Diperbolehkan asalkan ada kerelaan dari kedua belah pihak
• Diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan Syariah
• Diperbolehkan karena itu adalah yang biasa terjadi di masyarakat
• Tidak diperbolehkan karena pertukaran barang sejenis harus sama jumlah/nilainya barangnya, dan dalam Islam disebut riba.
• Tidak diperbolehkan karena pertukaran barang sejenis ataupun yang tidak sejenis harus sama jumlah/nilainya barangnya, dan dalam Islam disebut riba.

Pada bank konvensional kelebihan yang harus dibayar pada pokok pinjaman besaran kelebihannya mengikuti dari besaran suku bunga yang terus berubah-ubah setiap waktu. Apakah bunga tersebut disebut riba? Mengapa?

• Tidak disebut riba karena kelebihan tersebut adalah keuntungan bank yang memberikan pinjaman
• Tidak disebut riba karena tidak berlipat ganda
• Disebut riba karena bunga bank tersebut adalah kelebihan dari pokok pinjaman awal. Dalam Islam setiap pinjaman tidak boleh ada persyaratan diawal untuk memberikan kelebihan pinjaman
• Tidak disebut riba asalkan ada kerelaan dari kedua belah pihak
• Disebut riba yang diperbolehkan karena tidak ada yang dirugikan

Pegawai Bank konvensional yang mencatat terjadinya transaksi dalam setiap proses atau pelayanan di Bank konvensional apakah terkena hukum riba? Mengapa?

• Tidak, karena yang terkena hukum riba hanya pihak bank dan nasabah
• Tidak,karena bukan uang dari pegawai bankkonvensional tersebut yang digunakan transaksi
• Tidak, karena hukum riba tidak untuk lembaga, melainkan untuk individu saja
• Iya, karena uang yang digunakan transaksi tersebut adalah milik pegawai bank konvensional

• Iya, karena hukum riba juga belaku bagi pencatat transaksi tersebut

Jika Hasan percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan menjaga titipan barang dari Husein, sementara tidak ada orang lain yang dapat dipercaya, maka hukum menerima barang titipan tersebut adalah…

• Wajib
• Sunnah
• Mubah
• Makhruh
• Haram