Literasi 1

Literasi 1

5th Grade

8 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Quiz PAI Kisah Teladan Nabi Sulaiman a.s

Quiz PAI Kisah Teladan Nabi Sulaiman a.s

5th Grade

12 Qs

Ayo Berlatih Pengertian Teks Eksplanasi

Ayo Berlatih Pengertian Teks Eksplanasi

5th Grade

10 Qs

Bible Quiz

Bible Quiz

2nd - 6th Grade

10 Qs

Literasi dan Numerasi

Literasi dan Numerasi

5th Grade

10 Qs

Kelas 5 Tema 1.3.1

Kelas 5 Tema 1.3.1

5th Grade

8 Qs

Bahasa Jawa

Bahasa Jawa

5th Grade

10 Qs

LATIHAN ANBK

LATIHAN ANBK

1st - 5th Grade

10 Qs

Literasi ANBK Kelas 5 Teks Fiksi

Literasi ANBK Kelas 5 Teks Fiksi

5th Grade

7 Qs

Literasi 1

Literasi 1

Assessment

Quiz

Other

5th Grade

Hard

Created by

Husain Husain

Used 3+ times

FREE Resource

8 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Wacana 1

Suatu hari, Raja Sumenep mengadakan peninjauan ke sebuah desa. Raja Sumenep melihat

seorang petani yang sedang menaiki sebuah bajak yang ditarik oleh sapi di sawah. Ia pun

tertarik dan mencobanya. Menurutnya, membajak sawah menyenangkan, tetapi ia perlu belajar

lagi cara mengendalikan kecepatan sapi.

Dari kejadian itu, Ia mendapat ide untuk membuat sebuah atraksi dengan memanfaatkan

sistem bajak sawah tersebut. Ia pun memikirkan bagaimana cara agar sepasang sapi itu dapat

berlari dengan cepat. Raja memberi saran untuk mengganti alat bajak dengan pijakan kayu

yang dapat dinaiki oleh pengendara.

Setelah ide itu diwujudkan, Raja Sumenep pun mencobanya lagi. Ternyata, menjadi sebuah

pertunjukan yang sangat menyenangkan. Bahkan prajurit pun menyukainya. Ide atraksi

tersebut diberi nama Karapan Sapi.

Akhirnya, Sri Baginda Raja Sumenep mengumpulkan penduduk dan para pengawalnya. “Kita

tidak harus bekerja di tanah garapan terus menerus. Kita juga perlu hiburan. Setelah semua

pekerjaan selesai, tak ada salahnya melakukan permainan karapan sapi. Kata Raja Sumenep”

Raja Sumenep pun mengadakan sayembara bagi siapa saja yang percaya diri, berani, dan

handal dalam mengendalikan karapan sapi akan diberi hadiah. Masyarakat yang enggan

menggunakan alat bajak karena melelahkan, menjadi bersemangat dan berlatih dengan sangat

keras untuk mengikuti sayembara dari Sang Raja.

Begitulah akhirnya Karapan Sapi tercipta dan dikenal hingga menjadi wisata budaya

kebanggaan masyarakat Madura.

Soal 1. Raja Sumenep memberi ide untuk permainan karapan sapi dengan

mengubah ....

cara petani menaiki sebuah bajak

alat bajak menjadi pijakan kaki

kecepatan ketika mengendalikan sapi

pengendara yang menaiki alat bajak

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Soal 2. Bagaimana sosok Raja Sumenep dalam cerita tersebut?

Seorang raja yang memiliki ide cemerlang

Benar

Salah

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bagaimana sosok Raja Sumenep dalam cerita tersebut?

Raja yang gemar mengadakan perlombaan.

Benar

Salah

4.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 1 pt

Jika kamu memiliki kesempatan untuk menjadi pengendara karapan sapi, apa y

ang perlu kamu persiapkan agar bisa menjadi pemenang?

Evaluate responses using AI:

OFF

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Wacana 2: Serangga yang Terbang Mengelilingi Cahaya

Awan gelap perlahan hilang, digantikan seberkas cahaya langit senja yang mulai memudar.

Aku menyalakan lampu teras untuk menerangi halaman depan rumah yang mulai gelap. Dari

kejauhan, tampak kawanan serangga terbang mendekati lampu. Semakin lama, jumlah mereka

semakin banyak. Apa itu?

Rupanya, serangga-serangga itu adalah laron. Mereka muncul dari kebun yang berada di

samping rumahku. Aku hanya diam, berdiri di dekat lampu, melihat laron-laron yang terus

berdatangan. Aku berpikir, jika laron-laron itu terus datang, mereka akan segera mengotori

lantai teras rumah. Aku berniat masuk ke rumah untuk mematikan lampu agar kawanan laron

itu segera pergi. Tanpa aku sadari, Ayah datang.

“Nak, laron memang biasanya keluar ketika musim hujan“ kata Ayah. Aku masih diam,

memandangi laron-laron yang terbang mengelilingi cahaya lampu. Lalu, Ayah berkata lagi

“Ketika musim hujan, sarang mereka yang ada di dalam tanah menjadi lembap. Mereka pun

keluar untuk mencari kehangatan sekaligus berkembang biak. Sebagian laron akan mati

karena dimangsa cicak, kodok, atau mati karena kehabisan cairan akibat terus bergerak di

bawah cahaya”.

“Lalu, bagaimana dengan yang tidak mati, Yah?” tanyaku penasaran.

“Laron-laron yang tidak mati akan kembali ke dalam tanah dan berkembang biak. Itu pun jika

tanah tempat tinggal mereka tidak rusak, tertimbun oleh beton-beton penyangga bangunan

yang dibuat oleh manusia. Jika tanah tempat tinggal mereka rusak, mereka akan mati sebelum

sempat berkembang biak.”

Seketika, aku benar-benar diam dan tidak tahu harus berkata apa. Ternyata, kehidupan

serangga kecil ini benar-benar sulit. Laron-laron itu terus beterbangan mengelilingi cahaya

lampu. Selama mereka masih membutuhkan kehangatan, aku tidak akan mematikan lampu

teras. Ah, semoga saja, mereka bisa kembali ke dalam tanah dengan selamat.

Ketika cahaya matahari perlahan mulai menghilang, tokoh “Aku”

menyalakan lampu teras untuk menerangi halaman depan rumah.

Tiba-tiba, kawanan serangga berterbangan mendekati lampu.

Dari mana mereka datang?

Kebun yang berada di samping rumah.

Bangunan yang dibuat oleh manusia.

Teras yang diterangi oleh lampu.

Halaman yang berada di depan rumah.

6.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Laron adalah salah satu serangga yang suka membangun sarang di

dalam tanah. Ketika musim hujan, kondisi sarang laron menjadi ...

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Perubahan apa yang terjadi pada tokoh "Aku" sesudah mendengar

penjelasan tokoh Ayah?

1. Semakin memahami kehidupan sesama makhluk ciptaan Tuhan.

2. Memahami bahwa manusia sangat jahat terhadap makhluk kecil.

1.benar

1.salah

2.benar

2.salah

8.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Mengapa kehidupan laron lebih sulit?

Sebagian laron akan kehabisan cairan ketika mencari kehangatan.

Suatu saat rumah laron akan rusak ketika manusia membuat bangunan.

Musim hujan mengganggu perkembangbiakan laron sehingga banyak yang mati.