"Ah, Pak Bijak cerewet sekali! Musim hujan tidak akan terlalu buruk. Lihat, hari ini sangat cerah. Kamu juga dapat menikmati dan mencoba berbagai buah manis. Sayang jika dilewatkan, Pak!" ucap Sima.
"Kamu memang pemalas, lakukan apa yang kamu mau. Tapi ingat, ketika musim hujan tiba, kamu akan menyesal tidak membantunya membangun sarang," kata Pak Bijak dengan marah. Sima pergi sambil tertawa.
Keesokan harinya, enam sarang telah terbentuk. Tendapat lubang-lubang kecil yang menjadi jalan bagi semut untuk masuk dan keluar dari sarangnya. Kegiatan hari ini adalah mengumpulkan makanan. Setiap kelompok semut bertugas mengangkat sepotong kecil buah yang dapat mereka bawa. Mereka sibuk di pagi hari memanjat pohon mangga untuk mencari makan dan menaruhnya di sarang.
Saat semua hewan sedang bekerja, Sima bersantai di atas dedaunan yang tertiup angin. Dia hanya memerhatikan pekerjaan temannya. Saat lapar, ia mencari buah yang matang dan memakannya hingga kenyang. Ketika boson, ia bernyanyi dan kemudian tidur. Teman-teman Sima hanya bisa menggelengkan kepala melihat tindakannya.
Dua sifat tokoh dalam cerita tersebut adalah ….