Soal Umpan Balik Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kinerja Guru

Soal Umpan Balik Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kinerja Guru

Professional Development

8 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

P3K SOAL KOMPETENSI TEHNIS

P3K SOAL KOMPETENSI TEHNIS

Professional Development

10 Qs

Final Konstruktivistik

Final Konstruktivistik

Professional Development

10 Qs

Diferensiasi

Diferensiasi

Professional Development

10 Qs

Pembelajaran Differensiasi

Pembelajaran Differensiasi

Professional Development

12 Qs

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi

Professional Development

10 Qs

Instrumen Soal Penilaian Kinerja Guru

Instrumen Soal Penilaian Kinerja Guru

Professional Development

10 Qs

Pembelajaran Berdifrensiasi

Pembelajaran Berdifrensiasi

Professional Development

10 Qs

TRY OUT PPG PAI MATERI TPACK

TRY OUT PPG PAI MATERI TPACK

Professional Development

9 Qs

Soal Umpan Balik Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kinerja Guru

Soal Umpan Balik Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kinerja Guru

Assessment

Quiz

Education

Professional Development

Hard

Created by

Yusep Khaerudin

Used 2+ times

FREE Resource

8 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 20 pts

Perhatikan beberapa strategi pengelompokkan siswa berikut ini!

1. Kelompok berdasarkan jenis kelamin yang sama.

  1. 2. Kelompok dengan tingkat kesiapan belajar yang bervariasi/berbeda.

  2. 3. Kelompok dengan tingkat kesiapan belajar yang sama.

  3. 4. Kelompok berdasarkan keinginan dan pilihan siswa.

  4. 5. Kelompok fleksibel.

Strategi pengelompokkan siswa berdasarkan kesiapan belajar yang dapat diterapkan dalam kurikulum merdeka ditunjukkan oleh nomor...

1, 2, dan 3

1, 4, dan 5

2, 3, dan 4

2, 3, dan 5

Answer explanation

Strategi pengelompokkan siswa berdasarkan kesiapan belajar:

1. Kelompok Dengan Tingkat Kesiapan Belajar Yang Bervariasi/Berbeda

Tujuannya agar siswa bisa saling belajar dan saling membantu memahami materi yang diajarkan.

Misalkan:

Hasil asesmen awal mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada siswa yang membaca masih terbata-bata ditempatkanlah dalam satu kelompok dengan siswa yang sudah lancar membaca. Guru perlu menurunkan level bacaan siswa sesuai tingkat kesiapan belajar siswa yang paling rendah, meminta siswa agar siswa saling membantu (tutor sebaya) dan/atau tidak menjadikan kecepatan membaca sebagai indikator keberhasilan kelompok.

2. Kelompok Dengan Tingkat Kesiapan Belajar Yang Sama

Tujuannya agar siswa dapat belajar sesuai tingkat atau level kemampuannya.

Misalnya:

Dalam mata pelajaran Matematika, siswa yang telah memahami konsep luas permukaan gabungan kubus dan balok dibuat satu kelompok, sedangkan siswa yang sama sekali belum memahami konsep luas permukaan kubus dan balok maupun luas permukaan gabungannya ditempatkan pada kelompok berbeda. Kemudian guru memberikan materi sesuai tingkat kemampuan tiap kelompok.

  1. 3. Kelompok Fleksibel

Tujuannya agar setiap siswa dapat menunjukkan kemampuan mereka yang unik dan berbeda-beda dengan dikelompokkan secara acak dalam jangka waktu tertentu berdasarkan variabel pilihan guru.

Misalnya:

Dikelompokkan berdasarkan kedekatan antar siswa, kemampuan bersosialisasi, kebutuhan/kemampuan khusus, minat, atau kemampuan berkolaborasi. Dalam membentuk kelompok fleksibel bisa saja seperti membentuk tim impian untuk menyelesaikan proyek atau tugas pembelajaran. Bayangkan, dalam satu kelompok proyek sains ada siswa sebagai 'ilmuwan pemula', 'pemikir kreatif', dan 'pemimpin muda'. Pendekatan ini mendorong kolaborasi yang beragam, sehingga siswa dapat menentukan peran masing-masing dalam kelompok.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 20 pts

Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini!

1. Berikanlah motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran.

2. Bagilah siswa dengan porsi yang tepat.

  1. 3. Berikanlah tugas dengan level yang sama kepada semua siswa.

  2. 4. Tugas yang tidak terlalu membebankan.

  3. 5. Memantau dan membimbing kerja kelompok.

  4. 6. Memberikan kebebasan kepada siswa memilih kelompoknya sendiri.

Cara guru mengoptimalkan kerja kelompok siswa ditunjukkan oleh nomor...

1, 2, 3, dan 4

1, 2, 4, dan 5

1, 3, 4, dan 6

1, 3, 5, dan 6

Answer explanation

Cara guru mengotimalkan kerja kelompok siswa:

1. Berikanlah Motivasi kepada Siswa sebelum Pembelajaran

Memberikan perhatian lebih kepada siswa agar termotivasi untuk semangat belajar dengan memberikan penjelasan mengenai pentingnya kerja kelompok serta penilaian yang berbeda pada keaktifan siswa sehingga para siswa akan lebih bersemangat untuk kerja kelompok karena kesadaran tersebut.

  1. 2. Bagilah siswa dengan Porsi yang Tepat

Membagi kelompok dengan jumlah anggota kelompok yang tidak terlalu banyak (3 - 4 siswa) dan guru melakukan asesmen awal terlebih dahulu agar pembagian kelompok sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan belajar masing-masing siswa.

3. Tugas yang tidak terlalu membebankan

Memikirkan tugas kelompok yang sekiranya tepat untuk mampu dikerjakan siswa dengan baik dan perlu dipertimbangkan mengenai jangka waktu (deadline) yang cukup sesuai kesepakatan bersama.

4. Memantau dan membimbing kerja kelompok

Memantau kinerja kelompok murid saat berdiskusi langsung, mengharuskan siswa untuk mencantumkan nama dan kinerja yang dilakukan selama kerja kelompok dikarenakan akan dinilai sesuai dengan kontribusi tersebut, dan membimbing jika kelompok siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kerja kelompoknya.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Pertanyaan yang tepat yang seharusnya disampaikan oleh guru pada saat melakukan proses pembelajaran dengan siswa adalah...

"Siapa yang tidak hadir hari ini?"

"Apa kabar hari ini?"

"Bagaimana perasaanmu di hari ini?"

"Apakah tidak ada yang bertanya?"

Answer explanation

Tips untuk Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Efektif:

  1. 1. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas

  2. Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh siswa. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas untuk memastikan pesan dapat dipahami dengan mudah.

  1. 2. Mendengarkan dengan Aktif

  2. Mendengarkan adalah bagian penting dari komunikasi. Guru harus mendengarkan siswa dengan penuh perhatian, mengakui perasaan mereka, dan merespons dengan cara yang menunjukkan pemahaman dan dukungan.

  1. 3. Kontak Mata dan Bahasa Tubuh

  2. Kontak mata dan bahasa tubuh yang positif dapat meningkatkan komunikasi non-verbal. Menunjukkan perhatian dan keterbukaan melalui postur tubuh dan ekspresi wajah dapat membuat siswa merasa didengar dan dihargai.

  1. 4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

  2. Umpan balik adalah alat penting dalam proses belajar. Guru harus memberikan umpan balik yang spesifik, konstruktif, dan mendukung, yang membantu siswa memahami kekuatan dan area untuk perbaikan.

  1. 5. Sesuaikan Gaya Komunikasi dengan Kebutuhan Siswa

  2. Setiap siswa memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda. Guru harus fleksibel dalam pendekatan komunikasi mereka, menyesuaikan metode dan gaya komunikasi dengan kebutuhan individu siswa.

  1. 6. Gunakan Media yang Tepat

  2. Dengan kemajuan teknologi, guru memiliki banyak alat dan platform untuk berkomunikasi. Memanfaatkan media seperti email, platform pembelajaran online, atau video untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan siswa dan orang tua dapat meningkatkan efektivitas komunikasi.

  1. 7. Bersikap Empati

  2. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap empati, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mengatasi masalah dengan lebih baik.

  1. 8. Berlatih Komunikasi Asersif

  2. Komunikasi asersif adalah kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan perasaan dengan jujur dan langsung, tanpa menyerang atau merendahkan orang lain. Guru yang asertif dapat menetapkan batasan yang jelas dan mengelola konflik dengan lebih efektif.

  1. 9. Berikan Contoh yang Baik

  2. Guru adalah teladan bagi siswa. Dengan menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan sopan, guru dapat mengajarkan siswa cara berkomunikasi yang efektif.

  1. 10. Terus Belajar dan Berkembang

  2. Komunikasi adalah keterampilan yang dapat terus ditingkatkan. Guru harus terus mencari peluang untuk belajar dan berkembang, baik melalui pelatihan formal, membaca, atau berlatih dengan rekan kerja.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 10 pts

Salah satu metode pembelajaran yang cocok diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah....

menulis kreatif

eksperimen lab

praktik langsung

menggambar di papan tulis

Answer explanation

Media Image

Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya.

Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.

Metode pembelajaran yang sering sekali guru gunakan, yaitu antara lain ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Akan tetapi sebenarnya banyak sekali metode pembelajaran yang dapat guru gunakan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kebutuhan belajar siswa (sebagaimana yang dtampilkan pada gambar).

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Bagaimana seorang guru dapat memberikan instruksi yang tepat kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian berkelanjutan selama pembelajaran juga akan membantu guru dalam memahami apakah setiap siswa telah belajar dengan kemampuan terbaik mereka atau tidak. Selain itu, guru juga perlu memiliki kemampuan dalam mendemonstrasikan cara pemecahan masalah, lalu melangkah mundur agar siswa mampu mereplikasi proses tersebut sambil terus menawarkan dukungan seiring dengan kemajuan belajar para siswa.

Pernyataan di atas adalah karakteristik dari pembelajaran berdiferensiasi, yaitu ...

diferensiasi konten

diferensiasi proses

diferensiasi produk

lingkungan belajar

Answer explanation

Metode Pembelajaran Berdiferensiasi

  1. 1. Konten

Isinya adalah materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini dapat dibedakan dalam beberapa cara.

Pertama, siswa memiliki tingkat penguasaan atau pengetahuan yang berbeda terhadap suatu mata pelajaran. Beberapa orang siswa mungkin tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang materi pelajaran itu, beberapa orang siswa mungkin memiliki pengetahuan secara parsial, dan beberapa orang siswa lainnya mungkin telah menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran itu.

Kedua, gaya belajar peserta didik juga berbeda-beda. Ada pembelajar visual, auditori, dan kinestetik. Seorang pembelajar visual tentu dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan baru melalui representasi visual dari topik pelajaran tertentu. Di sisi lain, pembelajar auditori akan lebih mampu memahami topik secara lebih baik, ketika ia mendengarkan melalui audio atau penjelasan lisan dari guru. Sedangkan pembelajar kinestetik, seorang siswa akan lebih cepat memahami ketika ia dapat berpartisipasi secara fisik dalam proses pembelajaran.

  1. 2. Proses

  2. Proses ini berbicara tentang bagaimana seorang guru dapat memberikan instruksi yang tepat kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, penilaian berkelanjutan selama pembelajaran juga akan membantu guru dalam memahami apakah setiap siswa telah belajar dengan kemampuan terbaik mereka atau tidak. Dengan demikian, memahami kebutuhan setiap siswa di awal pembelajaran, tentu akan sangat membantu seorang guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang berbeda dan membantu para siswa untuk dapat belajar secara efektif dan menyenangkan. Terakhir, proses pembelajaran yang layak diterapkan oleh seorang guru adalah kemampuan dalam mendemonstrasikan cara pemecahan masalah, lalu melangkah mundur agar siswa mampu mereplikasi proses tersebut sambil terus menawarkan dukungan seiring dengan kemajuan belajar para siswa.

  1. 3. Produk

Aspek ini melibatkan metode yang digunakan oleh guru dalam mengetahui tingkat penguasaan materi atau bahan ajar dari setiap siswa. Untuk mengetahui penguasaan materi itu, seorang guru dapat melakukannya dengan cara melakukan tes, meminta siswa untuk menuliskan laporan tentang topik-topik berdasarkan materi pelajaran, dan lain-lain.

Namun apapun cara itu, metode penilaian terbaik adalah metode yang cocok dengan tingkat minat intelektual masing-masing siswa dan cara belajar yang mereka sukai. Misalnya, cara yang baik untuk menguji pembelajar kinestetik adalah melalui penilaian praktis, sedangkan pembelajar auditori adalah dengan melakukan penilaian verbal atau lisan.

Selain itu, siswa yang baru mengenal suatu topik mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan sebaik mereka yang memiliki pemahaman topik yang lebih baik. Oleh karena itu, pendekatan diferensiasi produk ini akan memberikan kepada siswa berbagai pilihan untuk menunjukkan tingkat pemahaman mereka terhadap pelajaran secara individual.

  1. 4. Lingkungan belajar

  2. Secara umum ada dua lingkungan belajar bagi seorang siswa, yaitu lingkungan belajar yang dapat meningkatkan pembelajaran mereka dan lingkungan belajar yang dapat merusak pembelajaran mereka. Lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan mampu meningkatkan hasil belajar, sedangkan lingkungan belajar yang bising akan dapat mengurangi konsentrasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

    Selain itu penting juga untuk dipahami, pada saat mempertimbangkan faktor kontekstual untuk meningkatkan pembelajaran berdiferensiasi ini, maka desain ruang kelas harus diatur sedemikian rupa dan fleksibel untuk mendukung kerja kelompok dan kolaborasi, serta untuk mendorong dan memfasilitasi para siswa yang lebih suka bekerja secara individual dan sendiri-sendiri. Terakhir, faktor lingkungan seperti pencahayaan, suasana kelas, ukuran kelas, pengaturan papan, dan.lain-lain, semuanya harus berkontribusi pada pencapaian prestasi belajar siswa.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Cara berikut ini yang bukan merupakan cara guru mengelola kelas agar efektif dan menyenangkan adalah...

Mulai dengan penataan ruang kelas

Menyusun kesepakatan kelas bersama

Serius dalam mengajar

Perhatikan posisi ketika mengajar

Answer explanation

Cara mengelola kelas agar efektif dan menyenangkan

1. Mulai dengan penataan ruang kelas


Contoh pengelolaan kelas yang pertama adalah dimulai dengan menata kelas senyaman mungkin. Atur posisi duduk siswa yang membuat siswa mudah melihat gurunya. Dalam kelas dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan lebih memudahkan guru dalam mengatur kelas. Sebaliknya jika jumlah siswa terlalu banyak maka besar kemungkinan siswa yang duduk di posisi belakang akan sulit melihat gurunya. Hal ini dapat mempengaruhi fokus siswa saat belajar.

Supaya siswa nyaman, hias kelas dengan dekorasi-dekorasi yang mendukung pelajaran. Gunakan hasil karya siswa dalam mendekorasi kelas. Ingat ya, jangan mendekorasi kelas terlalu heboh sehingga akan menjadi distraksi bagi siswa. Perhatikan pula pencahayaan, ventilasi udara, dan jauhkan dari sumber-sumber kebisingan.

2. Membuat kesepakatan kelas bersama  

Cara menguasai kelas saat mengajar yang kedua adalah dengan menetapkan aturan. Setelah kesepakatan kelas dibuat, maka Guru Pintar harus memastikan kesepakatan-kesepakatan tersebut dijalankan oleh semua warga kelas termasuk guru. Dengan demikian, kesepakatan yang dibuat akan berfungsi dengan baik. 

Hendaknya ketika menetapkan kesepakatan, siswa juga harus dilibatkan. Hal ini bertujuan membuat siswa merasa turut memiliki dan aware terhadap kesepakatan yang ada di dalam kelas. kesepakatan yang dibuat di kelas biasanya termasuk menentukan konsekuensi yang akan diberikan jika siswa melanggar. Jika aturan ditetapkan dan dijalankan secara baik, maka siswa akan dapat menerima kesepakatandengan baik pula sehingga potensi kelas menjadi tidak kondusif dapat diminimalisir.

3. Antisipasi kondisi kelas

Sebelum pembelajaran dimulai, guru perlu untuk mengkondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis. Tak jarang Guru Pintar menemukan siswa gaduh saat memasuki kelas. Jika hal ini terjadi, Guru Pintar jangan langsung memulai pembelajaran. Pastikan semua siswa tenang dan siap belajar sebelum memulai pembelajaran. 

Cara menguasai kelas yang ramai misalnya dengan memberikan kode-kode khusus seperti tepuk tangan, yel-yel, hitungan, atau panggilan khusus bagi siswa. Tepuk tangan dengan tempo tertentu sehingga siswa menyadari kehadiran gurunya dan kembali fokus. Buatlah yel-yel yang membuat siswa termotivasi dalam belajar atau menghitung sampai siswa kembali tenang. Cara lainnya adalah dengan menciptakan panggilan dan jawaban khusus. Misalnya ketika guru menyebutkan nama kelas, siswa menjawab dengan jawaban tertentu. Contoh kelas Utsman Bin Affan. Jika guru menyebut “Utsman Bin Affan!” siswa menjawab “labbaik!” ketika kelas mulai ramai, Guru Pintar dapat memanggil nama kelas sehingga semua siswa menjawab dan tertib kembali.

4. Buat siswa tetap fokus dalam belajar 

Upaya agar proses pembelajaran berhasil yang dapat Guru Pintar lakukan adalah dengan membuat siswa tetap fokus dalam belajar. Beberapa siswa yang tampak tidak fokus saat Guru Pintar menyampaikan materi pelajaran bisa jadi disebabkan oleh hal-hal seperti mengantuk, bosan, capek, sulit memahami materi, dan lain sebagainya. Sebagai seorang pendidik, Guru Pintar dapat menerapkan beberapa tips seperti memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat kurang fokus), mengajak siswa melakukan ice breaking, dan memberikan aktivitas yang mengandung kejutan-kejutan menarik lainnya.

5. Sersan (Serius tapi santai)

Contoh manajemen kelas berikutnya adalah “sersan” serius tapi santai. Hal ini perlu dilakukan karena jika guru terlalu serius, siswa akan menjadi tegang dan tidak nyaman dalam belajar. Sebaliknya jika terlalu santai, maka siswa seenaknya sendiri dan mengabaikan instruksi dari guru. Guru Pintar dapat memulai pembelajaran dengan serius. Jika suasana kelas sudah terkondisikan dan terlihat siswa mulai bosan, lontarkan jokes-jokes untuk menyegarkan suasana. Tetapi jangan berlebihan ya dalam memberikan guyonan-guyonan. Jangan sampai siswa lebih terkesan pada kegiatan selingan yang diberikan daripada pada pembelajaran.

 

6. Mulai Pembelajaran dengan penuh semangat

Mulailah dengan salam dan menyapa siswa dengan ceria. Semangat yang Guru Pintar tunjukkan saat memulai pembelajaran dapat menular juga lho pada siswa. Oleh karena itu, tunjukkan semangat Guru Pintar mulai dari masuk kelas hingga pelajaran berakhir. Bagaimana jika guru sedang dalam suasana hati yang kurang baik? Disinilah pentingnya bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan mengelola emosi. Betul sekali, kemampuan mengelola emosi sangat berpengaruh dalam kemampuan guru mengelola kelas. Jangan biarkan perasaan negatif yang guru pintar alami terlihat oleh siswa karena akan membuat siswa kehilangan semangat belajar. Sebagai pendidik, kita perlu belajar mengelola emosi. Keterampilan guru dalam mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar. 

7. Perhatikan posisi ketika mengajar

Saat mengajar, Guru Pintar harus memperhatikan posisi tubuh. Posisi Guru Pintar saat mengajar akan sangat membantu dalam mengelola dan mengendalikan kelas. Contoh posisi tubuh saat mengajar yang dapat mendukung pengelolaan kelas yang efektif diantaranya adalah dengan berdiri saat mengajar. Sesekali berjalan berkeliling kelas juga penting untuk memantau seluruh siswa. Hindari mengajar atau menerangkan dalam posisi duduk yang terlalu lama. Hal ini dapat membuat siswa mudah merasa jenuh. Dan jangan pula terlalu sering membelakangi siswa terutama saat menulis di papan tulis. Usahakan dalam posisi menyamping ketika menulis sehingga Guru Pintar tetap dapat melihat siswa.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Tidak semua siswa memiliki kemampuan membaca. Ada beberapa siswa yang memiliki kesulitan membaca. Ini tentu membuat mereka sulit mengikuti proses pembelajarannya yang ada. Berikut ini adalah yang bukan cara guru untuk mengatasi siswa yang kesulitan membaca adalah....

kolaborasi dengan orangtua

merekomendasikan siswa untuk ikut kursus membaca

mengenalkan huruf dengan cara kreatif

membimbing membaca kata demi kata

Answer explanation

7 cara guru mengatasi siswa yang kesulitan membaca

1. Mencari Dukungan Para Ahli

Bila siswa yang mengalami kesulitan membaca karena kondisi kebutuhan khususnya, seperti ADHD dan disleksia, guru bisa meminta dukungan para ahli. Para ahli ini nanti yang bisa memberikan informasi bagaimana cara mengajari siswa dengan kebutuhan khsusus ini dalam membaca.

2. Memberi Alat Bantu

Bila siswa kesulitan membaca karena tidak bisa melihat hruf-huruf yang letaknya jauh dari pengelihtannya, tentu guru perlu memberi alat bantu. Guru bisa berkomunikasi kepada orangtua. Agar orangtua memberikan kacamata pada anaknya.

3. Mengenalkan Huruf dengan Cara Kreatif

Jika ada siswa yang mengalami kesulitan membaca karena kurang bisa menegnal huruf-huruf, guru bisa mencoba cara-cara kreatif dalam mengenalkan huruf. Misalnya dengan cara nyanyian atau flash card. Bisa juga dengan beragam media permainan yang menarik.

4. Rutin Membacakan Buku

Mengatasi siswa yang kesulitan membaca bisa dilakukan dengan rutin membacakan buku. Sebelum pelajaran dimulai, guru bisa membukanya dengan membacakan buku. Rutinitas membaca buku ini terbukti bisa membuat siswa semakin lancar membaca.

5. Membimbing Membaca Kata Demi Kata

Guru bisa mengatasi siswa yang kesulitan membaca dengan membimbing membaca kata demi kata. Misalnya meminta siswa menulis kata demi kata dalam sebuah kalimat dan membacanya dengan keras.

6. Memilih Buku yang Sesuai

Memilih buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa juga bisa menjadi cara membantu siswa mengatasi kesulitan membaca. Dengan ini, siswa bisa melatih kemampuan membacanya.

7. Kolaborasi dengan Orangtua

Dalam mengatasi siswa yang kesulitan membaca, guru tidak harus bekerja sendirian. Guru bisa berkolaborasi dengan orangtua. Dengan kolaborasi ini, pasti akan lebih mudah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan membaca.

8.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Cara konkret dan tepat yang dapat dilakukan guru dalam mengasah kemampuan siswa dalam menulis sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah...

Guru meminta siswa untuk berlatih sendiri di rumah dalam menulis kalimat dengan benar.

Guru memberi tugas kepada siswa menulis satu paragraf singkat untuk dikerjakan di rumah masing-masing

Guru memberi tugas di sekolah kepada siswa untuk menulis satu paragraf singkat dengan topik yang ditentukan sendiri oleh siswa.

Guru memberikan pelatihan di sekolah kepada siswa untuk menulis satu paragraf singkat dengan benar dan ada beberapa kata yang telah ditentukan harus ada dalam paragraf tersebut.

Answer explanation

Beberapa cara efektif yang bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa:

  1. 1. Perbanyak membaca segala jenis tulisan.

  2. 2. Tuliskan setiap ide yang muncul.

  3. 3. Rutin menulis setiap hari.

  4. 4. Pelajari tata cara menulis yang benar.

  5. 5. Mengikuti pelatihan menulis secara terukur.

  6. 6. Belajar Merangkum.