Cara mengelola kelas agar efektif dan menyenangkan
1. Mulai dengan penataan ruang kelas
Contoh pengelolaan kelas yang pertama adalah dimulai dengan menata kelas senyaman mungkin. Atur posisi duduk siswa yang membuat siswa mudah melihat gurunya. Dalam kelas dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan lebih memudahkan guru dalam mengatur kelas. Sebaliknya jika jumlah siswa terlalu banyak maka besar kemungkinan siswa yang duduk di posisi belakang akan sulit melihat gurunya. Hal ini dapat mempengaruhi fokus siswa saat belajar.
Supaya siswa nyaman, hias kelas dengan dekorasi-dekorasi yang mendukung pelajaran. Gunakan hasil karya siswa dalam mendekorasi kelas. Ingat ya, jangan mendekorasi kelas terlalu heboh sehingga akan menjadi distraksi bagi siswa. Perhatikan pula pencahayaan, ventilasi udara, dan jauhkan dari sumber-sumber kebisingan.
2. Membuat kesepakatan kelas bersama
Cara menguasai kelas saat mengajar yang kedua adalah dengan menetapkan aturan. Setelah kesepakatan kelas dibuat, maka Guru Pintar harus memastikan kesepakatan-kesepakatan tersebut dijalankan oleh semua warga kelas termasuk guru. Dengan demikian, kesepakatan yang dibuat akan berfungsi dengan baik.
Hendaknya ketika menetapkan kesepakatan, siswa juga harus dilibatkan. Hal ini bertujuan membuat siswa merasa turut memiliki dan aware terhadap kesepakatan yang ada di dalam kelas. kesepakatan yang dibuat di kelas biasanya termasuk menentukan konsekuensi yang akan diberikan jika siswa melanggar. Jika aturan ditetapkan dan dijalankan secara baik, maka siswa akan dapat menerima kesepakatandengan baik pula sehingga potensi kelas menjadi tidak kondusif dapat diminimalisir.
3. Antisipasi kondisi kelas
Sebelum pembelajaran dimulai, guru perlu untuk mengkondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis. Tak jarang Guru Pintar menemukan siswa gaduh saat memasuki kelas. Jika hal ini terjadi, Guru Pintar jangan langsung memulai pembelajaran. Pastikan semua siswa tenang dan siap belajar sebelum memulai pembelajaran.
Cara menguasai kelas yang ramai misalnya dengan memberikan kode-kode khusus seperti tepuk tangan, yel-yel, hitungan, atau panggilan khusus bagi siswa. Tepuk tangan dengan tempo tertentu sehingga siswa menyadari kehadiran gurunya dan kembali fokus. Buatlah yel-yel yang membuat siswa termotivasi dalam belajar atau menghitung sampai siswa kembali tenang. Cara lainnya adalah dengan menciptakan panggilan dan jawaban khusus. Misalnya ketika guru menyebutkan nama kelas, siswa menjawab dengan jawaban tertentu. Contoh kelas Utsman Bin Affan. Jika guru menyebut “Utsman Bin Affan!” siswa menjawab “labbaik!” ketika kelas mulai ramai, Guru Pintar dapat memanggil nama kelas sehingga semua siswa menjawab dan tertib kembali.
4. Buat siswa tetap fokus dalam belajar
Upaya agar proses pembelajaran berhasil yang dapat Guru Pintar lakukan adalah dengan membuat siswa tetap fokus dalam belajar. Beberapa siswa yang tampak tidak fokus saat Guru Pintar menyampaikan materi pelajaran bisa jadi disebabkan oleh hal-hal seperti mengantuk, bosan, capek, sulit memahami materi, dan lain sebagainya. Sebagai seorang pendidik, Guru Pintar dapat menerapkan beberapa tips seperti memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat kurang fokus), mengajak siswa melakukan ice breaking, dan memberikan aktivitas yang mengandung kejutan-kejutan menarik lainnya.
5. Sersan (Serius tapi santai)
Contoh manajemen kelas berikutnya adalah “sersan” serius tapi santai. Hal ini perlu dilakukan karena jika guru terlalu serius, siswa akan menjadi tegang dan tidak nyaman dalam belajar. Sebaliknya jika terlalu santai, maka siswa seenaknya sendiri dan mengabaikan instruksi dari guru. Guru Pintar dapat memulai pembelajaran dengan serius. Jika suasana kelas sudah terkondisikan dan terlihat siswa mulai bosan, lontarkan jokes-jokes untuk menyegarkan suasana. Tetapi jangan berlebihan ya dalam memberikan guyonan-guyonan. Jangan sampai siswa lebih terkesan pada kegiatan selingan yang diberikan daripada pada pembelajaran.
6. Mulai Pembelajaran dengan penuh semangat
Mulailah dengan salam dan menyapa siswa dengan ceria. Semangat yang Guru Pintar tunjukkan saat memulai pembelajaran dapat menular juga lho pada siswa. Oleh karena itu, tunjukkan semangat Guru Pintar mulai dari masuk kelas hingga pelajaran berakhir. Bagaimana jika guru sedang dalam suasana hati yang kurang baik? Disinilah pentingnya bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan mengelola emosi. Betul sekali, kemampuan mengelola emosi sangat berpengaruh dalam kemampuan guru mengelola kelas. Jangan biarkan perasaan negatif yang guru pintar alami terlihat oleh siswa karena akan membuat siswa kehilangan semangat belajar. Sebagai pendidik, kita perlu belajar mengelola emosi. Keterampilan guru dalam mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar.
7. Perhatikan posisi ketika mengajar
Saat mengajar, Guru Pintar harus memperhatikan posisi tubuh. Posisi Guru Pintar saat mengajar akan sangat membantu dalam mengelola dan mengendalikan kelas. Contoh posisi tubuh saat mengajar yang dapat mendukung pengelolaan kelas yang efektif diantaranya adalah dengan berdiri saat mengajar. Sesekali berjalan berkeliling kelas juga penting untuk memantau seluruh siswa. Hindari mengajar atau menerangkan dalam posisi duduk yang terlalu lama. Hal ini dapat membuat siswa mudah merasa jenuh. Dan jangan pula terlalu sering membelakangi siswa terutama saat menulis di papan tulis. Usahakan dalam posisi menyamping ketika menulis sehingga Guru Pintar tetap dapat melihat siswa.