Perhatikan rangkaian penguat diferensial dengan resistor emitor dibawah ini. Transistor Q1 dan Q2 identik dengan hfe= 100. Jika VCC= 12V, VEE= -12V, RC= 10kΩ, dan RE= 1kΩ, berapakah gain tegangan diferensial (Ad) rangkaian tersebut?

• 45,45

• 50

• 90,9

• 100

• 200

Rangkaian dibawah ini adalah penguat diferensial dengan sumber arus konstan. Transistor Q1 dan Q2 identik. Apa fungsi dari transistor Q3 pada rangkaian tersebut?

• Menghasilkan tegangan bias DC yang stabil untuk Q1 dan Q2.

• Meningkatkan gain tegangan diferensial rangkaian.

• Menurunkan impedansi input rangkaian.

• Meningkatkan CMRR (Common Mode Rejection Ratio) rangkaian.

• Semua jawaban benar.

Rangkaian dibawah ini menunjukkan penguat diferensial dengan beban aktif. Apa keuntungan menggunakan beban aktif (transistor Q3) dibandingkan dengan resistor kolektor biasa?

• Meningkatkan gain tegangan diferensial.

• Menurunkan konsumsi daya.

• Meningkatkan impedansi output.

• Memperbaiki linearitas.

• Semua jawaban benar.

Grafik dibawah ini menunjukkan karakteristik transfer dari sebuah penguat diferensial. Manakah dari pernyataan berikut yang tidak benar mengenai daerah operasi penguat diferensial?

• Daerah A adalah daerah operasi aktif, di mana kedua transistor aktif dan penguat bekerja secara linear.

• Daerah B adalah daerah saturasi, di mana salah satu transistor jenuh dan output mencapai tegangan maksimum.

• Daerah C adalah daerah cut-off, di mana kedua transistor dalam keadaan cut-off dan output mencapai tegangan minimum.

• Daerah B dan C adalah daerah non-linear, di mana penguat menghasilkan distorsi sinyal.

• Daerah A adalah daerah di mana CMRR (Common Mode Rejection Ratio) minimum.

Sebuah penguat diferensial memiliki tegangan output 2V ketika diberikan tegangan input diferensial 10mV. Ketika diberikan tegangan input common mode 1V, tegangan outputnya adalah 10mV. Berapakah CMRR (Common Mode Rejection Ratio) penguat tersebut dalam dB?

• 20 dB

• 40 dB

• 46 dB

• 60 dB

• 100 dB

Rangkaian di atas menunjukkan penguat op-amp non-inverter dengan umpan balik. Op-amp memiliki tegangan offset input (Vos) sebesar 2mV. Jika R1 = 1kΩ, R2 = 9kΩ, dan Vin = 10mV, berapakah tegangan output (Vout)?

• 100mV

• 102mV

• 104mV

• 98mV

• 110mV

Rangkaian dibawah ini menunjukkan penguat op-amp diferensial. Jika V1 = 3V, V2 = 1V, R1 = 2kΩ, R2 = 8kΩ, R3 = 1kΩ, dan R4 = 4kΩ, berapakah tegangan output (Vout)?

• 4V

• -4V

• 8V

• -8V

• 12V

Rangkaian dibawah ini adalah integrator praktis dengan resistor umpan balik (Rf). Apa fungsi dari resistor Rf pada rangkaian tersebut?

• Meningkatkan gain tegangan integrator pada frekuensi rendah.

• Menurunkan gain tegangan integrator pada frekuensi tinggi.

• Mencegah saturasi output akibat tegangan offset input.

• Memperbaiki linearitas integrator.

• Semua jawaban benar

Rangkaian dibawah ini menunjukkan pemicu Schmitt op-amp. Jika Vref = 2V, R1 = 1kΩ, dan R2 = 2kΩ, berapakah tegangan ambang batas atas (Vth+) dan tegangan ambang batas bawah (Vth-)?

• Vth+ = 4V, Vth- = -4V

• Vth+ = 6V, Vth- = -2V

• Vth+ = 3V, Vth- = 1V

• Vth+ = 4V, Vth- = 0V

• Vth+ = 2V, Vth- = -2V

Rangkaian dibawah ini menunjukkan konverter arus-ke-tegangan op-amp. Jika arus input (Iin) = 1mA dan Rf = 1kΩ, berapakah tegangan output (Vout)? Anggap op-amp ideal.

• 1mV

• -1mV

• 1V

• -1V

• 10V