HIKAYAT

Hatta, setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan Bayan. Dan diberilah ia cerita-cerita hingga 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, dan hingga akhirnya Bibi tersebut insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. 

Hikayat sering kali mengandung unsur fantastis (kemustahilan) yang tidak rasional, seperti binatang berbicara atau benda mati yang hidup. Bagaimana Anda menilai fungsi unsur fantastis ini dalam konteks edukasi dan hiburan?

• Unsur kemustahilan hanya memberikan hiburan tanpa nilai edukasi yang berarti.

•      Unsur kemustahilan membantu menyampaikan pesan moral dengan cara yang lebih mudah dipahami.

• Unsur kemustahilan mengganggu logika cerita sehingga kurang efektif sebagai media edukasi.

•    Unsur kemustahilan hanya cocok untuk pembaca anak-anak, bukan untuk pembaca dewasa.

• Unsur kemustahilan tidak lagi cocok untuk generasi gen Z.

Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak.

Menilik isinya, kutipan tersebut merupakan bagian .... dari keseluruhan isi cerita.

• orientasi (pengenalan)

• komplikasi (pertikaian awal)

• konflik (pertentangan)

• Klimaks (puncak konflik)

• Resolusi (penyelesaian masalah)

Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.
Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah ….

• Hikayat Pelanduk Jenaka 

• Hikayat Orang Dahulu Kata

  
  

• Hikayat Gunung Indra Kila

• Hikayat Si Pendusta

• Hikayat Seekor Binatang

Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak. Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.

Dari penggalan hikayat tersebut, kita mengetahui bahwa ....

• Datu Mabrur sedang bertapa diantara Selat Laut dan Selat Sunda

• Datu Mabrur adalah seorang Raja

• Tujuan Datu Mabrur bertapa adalah memohon kepada sang pencipta untuk diberi sebuah pulau

• Datu Mabrur yang sakti mandraguna menyerang kerajaan ikan

• Datu Mabrur kalah saat di serang oleh seekor ikan besar

Salah satu ciri teks hikayat adalah bersifat anonim atau tidak diketahui pengarangnya. Hal yang membuat teks hikayat tidak diketahui pengarangnya adalah karena teks hikayat adalah ….

• Diceritakan dari mulut ke mulut

• Hanya berkembang di lingkungan istana

• Berupa cerita rekaan

• Bertujuan menghibur

•  Merupakan cerita pelipur lara

Bacalah kutipan berikut ini!

Dikisahkan, Hang Tuah adalah seorang laksamana yang sangat setia kepada Sultan Melaka. Namun, karena fitnah yang dilontarkan oleh musuh-musuhnya, Sultan murka dan memerintahkan agar Hang Tuah dihukum mati. Meskipun merasa kecewa karena difitnah, Hang Tuah tetap mematuhi titah Sultan.

Hang Jebat, sahabat karibnya, merasa tidak terima atas perlakuan Sultan terhadap Hang Tuah. Hang Jebat kemudian memberontak dan menguasai istana. Sultan yang merasa terancam akhirnya memerintahkan pengikutnya untuk menumpas Hang Jebat, tetapi tidak ada yang mampu melawan kehebatannya.

Apa pesan moral yang dapat disimpulkan dari kutipan teks hikayat tersebut?

• Kesetiaan kepada pemimpin merupakan hal yang paling utama.

• Fitnah lebih berbahaya daripada pedang yang tajam.

• Seorang pemimpin harus selalu memaafkan bawahannya.

• Kecerdikan adalah kunci untuk bertahan dalam pemerintahan.

• Janganlah iri dengan pencapaian seseorang.

Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu."

Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …

• Jadilah rakyat yang siap berkorban untuk Rajanya

• Jangan menyombongkan diri

• Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan

• Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan

• Bersyukurlah jika mendapat pertolongan

Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa dari Melayu yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah kerajaan. Dari hal ini, yang merupakan karakteristik teks hikayat adalah ....

• menggunakan bahasa yang kekinian

•  Istana sentris (cerita berpusat di istana/kerajaan)

• Tokoh dalam hikayat banyak

• Pengarang ceritanya diketahui dan terkenal

•  Berisi tentang cerita kehidupan sehari-hari masa kini