BAB III Cerpen IX

BAB III Cerpen IX

9th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LKS Cerita Pendek

LKS Cerita Pendek

9th Grade

20 Qs

Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1

Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1

9th Grade

20 Qs

Teks Deskripsi Kelas 9

Teks Deskripsi Kelas 9

9th Grade

20 Qs

Teks Ulasan (8.1 & 8.2)

Teks Ulasan (8.1 & 8.2)

7th - 9th Grade

20 Qs

L3Q08 Ayat 31

L3Q08 Ayat 31

5th Grade - Professional Development

17 Qs

Teks Cerpen

Teks Cerpen

9th Grade

15 Qs

TEKS CERPEN

TEKS CERPEN

1st Grade - University

20 Qs

PEMANTAPAN BHS. INDONESIA (9-11-2019)

PEMANTAPAN BHS. INDONESIA (9-11-2019)

9th Grade

20 Qs

BAB III Cerpen IX

BAB III Cerpen IX

Assessment

Quiz

World Languages

9th Grade

Hard

Created by

NI PURWANINGSIH

Used 2+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Ketika surat yang baru diterimanya sudah dibaca berulang-ulang, ia hamper tak memberikan pendapat apa-apa. Ia biarkan surat itu tergeletak di atas meja, dan ia tak berpikir apa-apa lagi tentang tawaran manis yang diajukan emaknya untuk pulang barang sekejap. Sudah 20 tahun ia tidak pulang dan itu bukan waktu sekejap. Ia menyadari benar hal itu. Tapi kepedihan yang pernah menggores jiwanya itulah yang sulit diusir. Ia tetap menyimpannya di tiap sudut hatinya yang rapuh. “Pulang sajalah. Mungkin itu lebih baik bagimu,” Kata sang istri ketika surat senada dating lagi untuk kali yang kedua, ketujuh dan entah keberapa lagi. (“Emak” karya Fakhtunnas MA Jabar).

Penggalancerpen di atasberceritatentang ….

Kedurhakaan seorang anak pada ibunya

Perjalanan hidup seorang anak

Kerinduan seorang ibu pada anaknya

Kerinduan seorang ibu pada anaknya

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

“Kamu, siswa baru, rupanya pintar, ya?” ejek Indah, ketua kelas. Begitu pula teman-teman yang lainnya mengejek Dita sebagai penyontek ulung. “Aku tidak menyontek, sungguh! Aku mengerjakan sendiri!” Sanggah Dita sembari menekan rasa takut. “Bohong! Buktinya, waktu kamu duduk di belakang itu hasil ulanganmu jelek!” Bentak Indah. “Ta …Tapi aku tidak menyontek,” kata Dita hamper menangis.

“Sudahlah mana ada pencuri mau mengakui atas perbuatannya,” sela Bambang dengan nada mengejek. Begini saja, kalau kamu memang betul-betul tidak menyontek, nanti kalau ada ulangan lagi, kamu harus duduk di kursi paling belakang sana itu, dan buktikan bahwa kamu pun bias memperoleh nilai Sembilan tanpa Melati!” ujar Indah member keputusan.

Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah .…

Indah dituduh menyontek ketika ulangan berlangsung.

Bambang merasa jengkel dengan sikap Indah terhadap Dita.

Banyak siswa menuduh Dita menyontek  saat ulangan.

Melati memberikan bantuan kepada Dita pada waktu ulangan.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Ternyata waktu begitu singkat. Besok keluargaku akan menjemputku kembali ke Jakarta. Pagi-pagi sekali sebuah mobil kijang warna metalik sudah berdiri di bibir Pantai. Dari sana ayah, ibu, dan adikku melambaikan tangan. Paman bergegas mengambil kapal tempel dan menjemputnya. “Baru beberapa hari di sini kamu sudah jadi gemuk. Makan ikan terus ya?” ledek Ayah. Aku tersipu.

Komentar yang sesuai dengan cuplikan cerita itu adalah …

Cuplikan itu menghadirkan konflik yang cukup kuat.

Latar di dalam cuplikan itu meliputi latar tempat dan waktu saja.

Gambaran tentang perilaku tokoh aku di dalam cuplikan itu cukup jelas.

Alur cerita itu cukup rumit sehingga agak sulit dipahami pembacanya.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

(1) “Kamu sangat beruntung, Yud, minggu depan ayahmu pulang. (2) Kamu tidak usah lagi bersusah payah mencari napkah seperti sekarang ini,” kata Edo. (3) “Sabar Do! Suatu saat nanti ayah mu juga akan pulang. (4) Sekarang kamu sudah bias mencari uang. (5) Kamu bias menyewakan paying kalau hujan atau menerima upah mereka dan bias membantu Bi Ipah. (6) Tak ada yang perlu dikhawatirkan. (7) Ingat, segala sesuatu ada waktunya senang.”

Watak Yudi yang suka menasihati ditunjukkan oleh nomor. . .

(3) dan (4)

(5) dan (6)

(3) dan (7)

(6) dan (7)

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

(1)  “Astaga, Dewo!” seru Ibu heran. Mas Dewo masih tertawa. “Apa-apaan kamu ini? Kenapa berdandan seperti ini?” Wulan pun melongo.

(2)  “Gimana? Oke kan penyamaran dan aktingku? Tadi ibumu menyuruhku menjemputmu. Kamu kan sudah besar, Wul, jadi aku cukup mengawasimu. Ku pikir pasti asyik kalau aku menyamar, sekalian Latihan akting!” Mas Dewo adalah kakak sepupu Wulan yang kuliah di Institut Kesenian Jurusan Teater.

(3)  Mas Dewo jahat! Lihat, nih!” Wulan menunjuk lututnya yang luka.

(4)  “Maaf, sebenarnya aku tadi mau menolongmu, tapi kamu malah lari.”

Kalimat yang menunjukkan sikap kekesalan tokoh pada kutipancerpentersebutditandaidengannomor ….

(1)

(2)

(3)

(4)

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Sebelum duduk di bawah tugu, sebagai orang kota sejati, aku beberkan saputanganku ke rumput supaya pantolan tropikal yang kupakai tidak kotor. Kemudian, aku memandang pada makam sambil menyalakan sigaret lagi. Di sekitar tempat rindang itu matahari memanas terik.

Latar waktu dalam cuplikan cerpen tersebut adalah  ….

Malam hari

Sore hari

Senja hari

Siang hari

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Tetapi bagaimanapun juga, Kusno tak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengsaraan, hidup bersama kesengsaraan. Dan meskipun celana 1001-nya lenyap, Kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan, biarpun hanya untuk mendapatkan sebuah celana 1001 yang lain.

Tema kutipan cerpen itu adalah …

Kesengsaraan

Kepasrahan

Kegigihan

Kesedihan

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?