Para penghuni rimba merasa kurang senang. Keangkuhan si merak semakin menjadi-jadi, setiap berjumpa penghuni rimba lainnya, merak selalu pamerbulu-bulunya.”Siapa yang bisa menandingi keelokan diriku?”kata merak berulang kali, tanpa bosan-bosan. Tentu saja teman-temanya kian jengkel kepada merak.”Ah,aku ada akal untuk menyadarkan si merak,”pikir kancil suatu hari.Lantas kancil membisiki beberapa teman lain.Diantaranya kijang, kelinci, dan tupai.Pagi itu merak kembali pamer kepada teman-temannya. Jalannya dibuat miring-miring agar bagian bulunya kelihatan siapa saja.
Simbol bulu pada teks tersebut mengandung makna...