Kearifan Lokal dan Tradisi Cingcowong

Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?

• Pengetahuan dan kebiasaan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun

• Peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah

• Teknologi modern yang digunakan masyarakat pedesaan

• Hasil dari kebijakan globalisasi

Tujuan utama dari pelaksanaan tradisi Cingcowong adalah...

• Memohon keselamatan dalam berperang

• Menghormati leluhur yang telah meninggal

• Meminta hujan saat musim kemarau panjang

• Merayakan panen raya

Dalam tradisi Cingcowong, biasanya terdapat pertunjukan...

• Wayang kulit

• Tari dan nyanyian khas

• Musik gamelan

• Pertunjukan kuda lumping

Answer explanation

Tradisi Cingcowong adalah ritual meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Luragung Landeuh, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tradisi ini dilakukan saat musim kemarau panjang. 

Tujuan Memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan, Menyuburkan lahan pertanian. 

Salah satu alasan mengapa tradisi Cingcowong mulai ditinggalkan oleh masyarakat adalah...

• Tidak lagi dianggap sebagai budaya yang penting

• Kurangnya generasi muda yang mau melestarikan tradisi

• Adanya larangan dari pemerintah setempat

• Tradisi ini hanya boleh dilakukan oleh orang tertentu

Tradisi Cingcowong mencerminkan kearifan lokal karena...

• Mengandung unsur kepercayaan, adat istiadat, dan tradisi masyarakat setempat

• Merupakan hasil dari perkembangan budaya modern dan teknologi canggih

• Dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia

• Hanya dilakukan untuk kepentingan pariwisata tanpa nilai budaya

Gambar berikut ini merupakan salah satu contoh kearifan lokal kebumen, tradisi apakah ini

• Ambengan

• Sedekah laut

• Ebleg

• Bersih desa

Answer explanation

Ebleg adalah salah satu seni tradisional yang berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Seni Ebleg merupakan bentuk kuda lumping atau jaran kepang, yaitu pertunjukan tari yang melibatkan penari berkuda anyaman bambu (kepang) dan sering dikaitkan dengan unsur mistis atau trance.

Dalam pertunjukan Ebleg, para penari biasanya dirasuki roh atau berada dalam keadaan kesurupan, sehingga mereka bisa melakukan aksi-aksi yang di luar kebiasaan, seperti memakan kaca, berjalan di atas bara api, atau menunjukkan kekuatan supranatural lainnya. Seni ini juga diiringi oleh musik gamelan khas yang menambah suasana magis dalam pertunjukan.

Di Kebumen, Ebleg tidak hanya dianggap sebagai hiburan tetapi juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang kuat. Biasanya dipentaskan dalam acara adat, perayaan desa, atau ritual tertentu.