LATIHAN SOAL (MENIKMATI NOVEL)

LATIHAN SOAL (MENIKMATI NOVEL)

12th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

UJIAN SEMESTER GENAP

UJIAN SEMESTER GENAP

12th Grade

15 Qs

Latihan SOal Bahasa Indonesia

Latihan SOal Bahasa Indonesia

12th Grade

10 Qs

Sudut pandang cerpen

Sudut pandang cerpen

12th Grade

15 Qs

Ulangan Teks Hikayat ( Kelas X )

Ulangan Teks Hikayat ( Kelas X )

12th Grade - University

15 Qs

UH TEKS NOVEL KELAS XII

UH TEKS NOVEL KELAS XII

12th Grade

10 Qs

Menikmati Novel

Menikmati Novel

12th Grade

10 Qs

Ulangan Harian Struktur dan Kebahasaan Novel Kelas 12

Ulangan Harian Struktur dan Kebahasaan Novel Kelas 12

12th Grade

10 Qs

Pendalaman  Teks Cerpen 1

Pendalaman Teks Cerpen 1

9th Grade - University

10 Qs

LATIHAN SOAL (MENIKMATI NOVEL)

LATIHAN SOAL (MENIKMATI NOVEL)

Assessment

Quiz

Other

12th Grade

Medium

Created by

Heni Susanti Purnamasari

Used 4+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

"Dua penumpang laki-laki, saat melihat Lail dan ibunya masuk, berdiri memberikan tempat duduk, "Terima kasih". Lail dan ibunya segera duduk" (Tere Liye, Hujan)

Penggambaran nilai sosial yang terdapat dalam kutipan novel tersebut di atas adalah ...

Nilai sosial tersebut digambarkan dengan dua orang laki-laki yang memberikan tempat duduknya untuk Lail dan ibunya.

Nilai sosial tersebut dijelaskan dengan dua orang laki-laki langsung berdiri begitu melihat Lail dan ibunya.

Nilai sosial tersebut digambarkan dengan perilaku sopan santun dua penumpang laki-laki yang memberikan tempat duduknya kepada Lail dan ibunya yang baru masuk. Kemudian Lail dan ibunya mengucapkan terima kasih, yang menggambarkan bahwa Lail dan ibunya menghargai sopan santun kedua laki-laki itu.

Nilai sosial dalam novel tersebut dibuktikan dengan Lail dan ibunya mengucapkan terima kasih.

Nilai sosial dalam novel tersebut yaitu penumpang laki-laki yang baik karena memberikan tempat duduknya kepada Lail dan ibunya.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

Bacalah kutipan novel berikut ini! Aku ingin membuktikan bahwa kata-kata Ihsan itu salah. Aku masih memiliki hati dan pikiranku. Di sini, di pesantren ini, aku masih sadar bahwa aku belajar. Aku nyantri sebab aku ingin mendalami ilmu agama. Lebih dari itu, kedatanganku ke sini jauh-jauh dari Jakarta tidak hanya untuk mendalami agama saja, melainkan juga untuk mempraktikkan ajaran-ajaran agama yang aku anut. Aku tidak ingin meninggalkan apa yang telah aku peroleh dan aku tetap memiliki keinginan yang kuat untuk meraih keilmuan yang belum aku raih di sini. Aku tetap ingin mengaji. Aku tetap ingin menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis nabi. Aku tidak ingin menyia-nyiakan hidupku, sebab sudah lama aku menyia-nyiakannya. (Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy, 2008) Watak tokoh dalam kutipan novel tersebut adalah ...
Mudah goyah
Menyia-nyiakan hidup
Teguh pendirian
Senang belajar di Jakarta
Hanya mendalami agama

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

“Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Itali itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61) Pandangan pengarang dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata tersebut adalah ...
Sangat setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh Jimron pengarang memberikan gambaran kehidupan religius walaupun hidup berbeda agama dan pengarang juga memberikan gambaran cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya, walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui tokoh pendeta.
Pengarang menciptakan tokoh Jimron dan pendeta agar novel Sang Pemimpi menarik untuk dibaca.
Tidak setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh pendeta pengarang memberikan gambaran kehidupan yang religius walaupun hidup berbeda agama.
Pengarang memunculkan tokoh pendeta dalam novel tersebut guna menunjukkan religiuitas tokoh.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

Cermati kutipan novel berikut! “Ingin makan apa, Las? Ayam goreng, rendang Padang, apa masakan Cina?” tanya Handarbeni setelah mobil meluncur di Jalan Cikini. Lasi tetap membeku. “Las, kamu ingin makan apa?” “Anu. Terserah. Saya ikut saja.” “Aku lebih senang kamu ada permintaan.” “Saya tak punya permintaan apa-apa, kok.” “Atau ayam kalasan di Arya Duta?” “Terserah saja.” “Ah, aku lupa. Setengah darahmu adalah Jepang. Sudah pernah menikmati sukiyaki atau tempura?” “Apa itu?” “Hidangan dari negeri ayahmu, Jepang.” Latar tempat yang tergambar dalam kutipan novel tersebut adalah….
Sebuah Rumah makan
Rumah makan Jepang
Jalan Cikini
Dalam mobil
Rumah makan Arya Duta

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

Bacalah Potongan Novel Dibawah Ini! Saat itu aku dihadapkan pada suatu dilema, apakah aku akan mendekatinya dan terus terang mengatakan kepadanya siapa aku ini sebenarnya atau tetap begini saja seterusnya. Semenjak aku menjadi mandor kebun, aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mas Sudibyo. Watak tokoh “Aku” yang terlihat dalam penggalan novel tersebut adalah...
Egois
Lemah
Ragu
Ceroboh
Penyabar

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

Lalu, katanya "Kalau Nyonya melarangku datang kemari, itu hak Nyonya, Tapi, menyambutku dengan semburan begini, rasanya Nyonya telah membuat kekeliruan bertamu. Nyonya harus mempersilakan tamu Nyonya masuk, bukan memakinya. Nilai adat istiadat yang terdapat pada kutipan cerita tersebut adalah….
Nyonya bertindak benar
Kita harus menghargai tamu
Saling menghargai antarsesama
Setiap orang berbeda kepribadiannya
Kita harus senantiasa berkorban

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 10 pts

Kebanyakan perempuan yang jatuh ke dalam tangan Datuk Meringgih ini semata-mata karena uangnya juga. Sebab lain daripada itu, tak ada yang dapat dipandandang padanya. Rupanya buruk, umurnya telah lanjut, pakaian dan rumah tangganya kotor, adat dan kelakuannya kasar dan bengis, bangsanya rendah dan kepandaiannya pun tak ada, selain daripada kepandaian berdagang. (Novel Siti Nurbaya, Marah Rusli) Tradisi atau kebiasaan yang terungkap di dalam cuplikan novel di atas adalah….
Kepandaian sangat utama dalam berumah tangga
Uang sebagai daya tarik pernikahan
Ketaatan seorang istri dan tanggung jawab seorang suami
Kelakuan kasar dan bengis dari suami
Penampilan penting bagi seseorang yang akan berkeluarga

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?