LATIHAN PSAJ DIGITAL MARKETING XII DKV (3)

Dalam industri kreatif seperti DKV dan perfilman, digital marketing menjadi strategi utama dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Jika Anda seorang content creator di industri perfilman dan ingin mempromosikan trailer film pendek secara digital, strategi manakah yang paling efektif dalam meningkatkan engagement?

• Mengunggah trailer di satu platform saja agar penonton terfokus pada satu sumber informasi.

• Menggunakan strategi teaser marketing, membagikan cuplikan pendek dan membuat audiens penasaran sebelum merilis trailer penuh.

• Membeli iklan berbayar tanpa memperhatikan segmentasi audiens agar jangkauannya lebih luas.

• Menggunakan deskripsi panjang dan detail dalam postingan trailer agar audiens mendapatkan semua informasi dalam satu kali baca.

• Hanya mengandalkan website resmi film untuk membagikan trailer, tanpa menggunakan media sosial.

Dalam industri perfilman dan desain komunikasi visual (DKV), strategi pemasaran memiliki peran penting dalam menarik perhatian audiens. Seorang produser film ingin memasarkan filmnya menggunakan pendekatan digital dan konvensional. Manakah perbedaan utama antara strategi pemasaran digital dan konvensional dalam konteks industri ini?

• Pemasaran digital memungkinkan interaksi langsung dengan audiens dan analisis data secara real-time, sedangkan pemasaran konvensional lebih mengandalkan media cetak, televisi, dan billboard.

• Pemasaran digital lebih efektif dalam menjangkau audiens lokal, sedangkan pemasaran konvensional lebih efektif dalam menjangkau audiens global.

• Pemasaran digital hanya cocok untuk film-film independen, sedangkan pemasaran konvensional hanya digunakan untuk film-film blockbuster.

• Pemasaran digital lebih mahal daripada pemasaran konvensional karena memerlukan teknologi canggih dan tim ahli.

• Pemasaran digital dan konvensional tidak memiliki perbedaan signifikan karena keduanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan tiket film.

Seorang desainer grafis dari jurusan DKV ingin memasarkan jasa pembuatan branding visual kepada industri perfilman independen (indie film). Untuk memastikan kampanye digitalnya efektif, ia perlu menentukan target market yang tepat. Langkah mana yang paling tepat dilakukan untuk mengidentifikasi target market tersebut?

• Membuat desain branding secara acak dan mengiklankannya ke berbagai jenis industri untuk melihat siapa yang tertarik.

• Menawarkan jasanya kepada semua perusahaan perfilman,

• 1. Menganalisis tren branding visual dalam industri film indie dan mengidentifikasi karakteristik ideal klien potensial.

• Meniru strategi pemasaran dari agensi desain ternama tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan industri film indie

• Menargetkan industri musik dan periklanan selain film indie untuk memperluas jangkauan pasar tanpa riset yang mendalam

Sebuah studio animasi ingin memproduksi film pendek bertema edukasi lingkungan. Untuk memastikan film ini tepat sasaran, tim pemasaran melakukan analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP). Setelah mengumpulkan data, mereka menemukan bahwa anak-anak usia 10-15 tahun lebih tertarik pada film dengan karakter yang lucu, warna cerah, dan alur cerita yang ringan tetapi tetap edukatif. Berdasarkan informasi tersebut, strategi STP manakah yang paling tepat bagi studio animasi tersebut?

• Menargetkan semua kalangan usia agar jangkauan pasar lebih luas, tanpa mempertimbangkan preferensi tertentu.

• Menggunakan gaya animasi realistik dengan tema yang lebih kompleks untuk meningkatkan daya tarik bagi kalangan dewasa.

• Menyesuaikan elemen visual dan naratif film dengan preferensi anak-anak, serta memasarkan film melalui media yang sering digunakan oleh mereka.

• Mengubah segmen pasar menjadi remaja dan dewasa muda karena memiliki daya beli lebih tinggi dibandingkan anak-anak.

• Mengabaikan data segmentasi karena kreativitas dalam perfilman lebih penting daripada target pasar tertentu.

Seorang desainer grafis ingin memasarkan jasa desain poster filmnya secara digital. Untuk menarik perhatian calon pelanggan, ia membuat konten teaser berupa proses pembuatan desain di media sosial. Pada tahap marketing funnel, strategi ini termasuk dalam tahap…

• Conversion - Mengarahkan calon pelanggan untuk melakukan transaksi

• Loyalty - Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan

• Retention - Mempertahankan pelanggan agar terus menggunakan jasanya

• Awareness - Meningkatkan kesadaran calon pelanggan terhadap jasa desainnya

• Advocacy - Mendorong pelanggan setia untuk merekomendasikan jasanya

Sebuah rumah produksi film independen ingin meningkatkan jumlah penonton melalui pemasaran digital. Mereka telah membuat teaser film, menjalankan iklan media sosial, dan mengoptimalkan website mereka untuk meningkatkan konversi. Berdasarkan konsep customer journey, apa langkah strategis berikutnya yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan penonton tetap terlibat hingga tahap loyalitas?

• Menghentikan promosi setelah film rilis karena pemasaran sudah dilakukan pada tahap awal

• Fokus hanya pada penjualan tiket tanpa memperhatikan hubungan jangka panjang dengan audiens

• Mengganti strategi pemasaran dengan influencer marketing setelah film rilis

• Menawarkan diskon besar-besaran agar lebih banyak orang menonton film

• Meningkatkan interaksi dengan audiens melalui konten eksklusif dan komunitas penggemar

Seorang filmmaker independen ingin mempromosikan film pendeknya secara digital dan memastikan audiens tertarik untuk menontonnya. Jika mayoritas target audiensnya berada pada tahap Awareness (kesadaran) dalam customer journey, strategi digital marketing mana yang paling efektif untuk menarik perhatian mereka?

• Mengadakan webinar eksklusif tentang proses pembuatan film untuk calon penonton

• Menampilkan trailer film yang menarik di media sosial dan YouTube Ads

• Memberikan akses gratis ke film bagi yang sudah mendaftar sebagai pelanggan premium

• Menggunakan email marketing untuk mengajak orang yang pernah menonton film sebelumnya

• Menawarkan merchandise eksklusif kepada penonton yang membeli tiket lebih awal

Seorang desainer grafis freelance ingin meningkatkan jumlah klien melalui digital marketing. Dia telah membuat portofolio online, mengoptimalkan SEO, dan mempromosikan karyanya melalui media sosial. Jika mengacu pada konsep customer journey, strategi mana yang paling tepat untuk mendorong calon klien dari tahap consideration ke tahap conversion?

• Mengunggah lebih banyak portofolio tanpa berinteraksi dengan calon klien

• Menjalankan program referral yang memberikan insentif kepada klien yang merekomendasikan jasanya

• Menggunakan iklan berbayar untuk meningkatkan jumlah pengunjung website

• Mengubah identitas visual brand agar terlihat lebih modern

• Membuat promosi dengan menawarkan jasanya secara gratis untuk waktu yang terbatas

Seorang desainer grafis yang memiliki portofolio online ingin meningkatkan visibilitas websitenya agar lebih banyak klien dari industri kreatif menemukannya di Google. Strategi SEO mana yang paling efektif untuk diterapkan dalam kasus ini?

• Menggunakan kata kunci yang populer secara umum tanpa mempertimbangkan relevansi dengan desain grafis

• Mengandalkan backlink dari website yang tidak berkaitan dengan industri kreatif untuk meningkatkan peringkat pencarian

• Memposting konten tanpa memperhatikan kecepatan loading halaman dan responsivitas pada perangkat mobile

• Mengoptimalkan halaman web dengan kata kunci spesifik seperti "jasa desain logo profesional" di dalam judul, deskripsi, dan konten

• Menampilkan seluruh portofolio dalam format gambar tanpa deskripsi teks yang relevan untuk mesin pencari

Seorang siswa jurusan DKV diminta untuk membuat kampanye iklan digital guna mempromosikan film pendek hasil produksi tim perfilman sekolah. Agar kampanye iklan digital tersebut efektif, strategi apa yang paling tepat dilakukan?

• Menargetkan audiens spesifik berdasarkan minat film sejenis melalui iklan media sosial berbayar

• Mengunggah trailer film secara acak di berbagai platform tanpa target audiens yang jelas

• Menggunakan media cetak seperti brosur dan spanduk sebagai strategi utama pemasaran

• Memposting semua konten iklan di satu platform media sosial tanpa melakukan analisis performa

• Menggunakan influencer terkenal tanpa mempertimbangkan relevansi dengan tema film