“MERANCANG KELENGKUNGAN ATAP GEDUNG PERTUNJUKAN”
Dalam dunia arsitektur, penggunaan fungsi trigonometri sangat penting untuk merancang struktur bangunan yang kokoh dan estetis. Salah satu contohnya adalah desain atap melengkung pada sebuah gedung pertunjukan. Seorang arsitek ingin merancang atap dengan bentuk lengkungan yang halus dan presisi. Lengkungan atap tersebut dapat dimodelkan dengan fungsi trigonometri, yaitu f(x) = a cos(bx) + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta.
Untuk menentukan bentuk lengkungan yang optimal, arsitek perlu menghitung limit fungsi trigonometri pada titik-titik tertentu. Misalnya, arsitek ingin mengetahui ketinggian atap pada titik x = 0. Dengan menghitung limit f(x) saat x mendekati 0, arsitek dapat menentukan ketinggian atap pada titik tersebut. Selain itu, limit fungsi trigonometri juga digunakan untuk menghitung kemiringan atap pada titik-titik tertentu, yang penting untuk memastikan kekuatan dan stabilitas struktur atap.
Dalam proses perancangan, arsitek juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti beban angin, beban salju, dan material yang digunakan. Dengan menggunakan pemahaman yang mendalam tentang limit fungsi trigonometri, arsitek dapat menciptakan desain atap yang tidak hanya indah, tetapi juga aman dan fungsional. Seorang arsitek merancang atap melengkung dengan fungsi f(x) = 5 cos(2x) + 3. Berapa tinggi atap pada titik x = 0?