Sejarah Penjajahan di Nusantara

Bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris berlomba-lomba datang ke wilayah Nusantara pada abad ke-16. Dorongan utama yang membuat mereka nekat menempuh perjalanan laut yang jauh dan berbahaya ke timur adalah...

• Keinginan untuk memperkenalkan kebudayaan Eropa.

• Mencari daerah baru untuk tempat tinggal penduduknya.

• Kebutuhan akan rempah-rempah yang sangat tinggi harganya di Eropa.

• Menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda didirikan pada tahun 1602. Awalnya VOC adalah perusahaan dagang, tetapi mengapa VOC akhirnya memiliki kekuasaan yang sangat besar bahkan seperti sebuah negara di wilayah Nusantara?

• VOC memiliki pasukan militer sendiri dan hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja lokal.

• VOC berhasil menanam padi dalam jumlah sangat besar dan menjualnya ke seluruh dunia.

• VOC mendapatkan dukungan penuh dari semua kerajaan di Nusantara.

• VOC menemukan tambang emas yang sangat kaya di Pulau Jawa.

Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda sangat merugikan rakyat Indonesia, khususnya para petani. Dampak paling utama dari sistem ini bagi petani adalah...

• Petani menjadi sangat kaya karena hasil panamnya dibeli mahal oleh Belanda.

• Petani kehilangan sebagian lahannya dan harus menanam tanaman ekspor yang bukan milik mereka.

• Petani mendapatkan upah yang sangat tinggi untuk kerja keras mereka.

• Petani diajarkan cara menanam tanaman dengan teknologi modern.

Perhatikan pernyataan berikut: (1) Kekayaan alam Indonesia, terutama rempah-rempah. (2) Letak Indonesia yang strategis di jalur pelayaran dunia. (3) Masyarakat Indonesia yang sangat modern dan maju. (4) Keberhasilan bangsa Eropa menemukan jalur pelayaran baru ke timur. Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa untuk datang dan akhirnya menjajah Indonesia ditunjukkan oleh nomor...

• (1), (2), dan (3)

• (1), (2), dan (4)

• (1), (3), dan (4)

• (2), (3), dan (4)

Belanda menerapkan politik Devide et Impera (pecah belah dan kuasai) di Indonesia. Strategi ini sangat efektif bagi Belanda karena...

• Membantu menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara menjadi kuat.

• Membuat kerajaan-kerajaan lokal saling bermusuhan sehingga mudah dikalahkan satu per satu.

• Meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah yang dipecah belah.

• Mendorong kerja sama antara Belanda dan semua pemimpin lokal.

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, banyak peninggalan sejarah yang masih bisa kita lihat sampai sekarang, seperti bangunan-bangunan tua, jalan raya, dan jembatan. Meskipun dibangun pada masa penjajahan, pembangunan infrastruktur ini tidak bertujuan untuk...

• Memudahkan pengangkutan hasil bumi dari pedalaman ke pelabuhan.

• Mempercepat pergerakan pasukan Belanda untuk mengatasi perlawanan.

• Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara merata.

• Menghubungkan wilayah-wilayah penting untuk kepentingan ekonomi kolonial.

Kedatangan bangsa Eropa pada awalnya disambut baik oleh beberapa kerajaan di Nusantara untuk keperluan perdagangan. Namun, lama kelamaan hubungan ini berubah menjadi penjajahan. Perubahan ini terjadi karena...

• Bangsa Eropa hanya tertarik untuk berdagang dan tidak mau ikut campur urusan kerajaan.

• Bangsa Eropa mulai menunjukkan keinginan untuk menguasai wilayah dan memonopoli perdagangan.

• Kerajaan-kerajaan Nusantara melarang semua aktivitas perdagangan dengan bangsa Eropa.

• Bangsa Eropa tiba-tiba menjadi sangat miskin dan membutuhkan bantuan dari kerajaan lokal.

Perhatikan gambar peta atau globe. Indonesia memiliki banyak pulau yang tersebar luas. Kondisi geografis seperti ini menyulitkan perlawanan terhadap penjajah Belanda karena...

• Belanda tidak memiliki kapal laut yang cukup untuk mencapai semua pulau.

• Rakyat Indonesia sulit untuk bersatu dan melakukan perlawanan secara bersama-sama di seluruh wilayah.

• Setiap pulau memiliki sumber daya alam yang sama sehingga tidak perlu bekerja sama.

• Masyarakat di setiap pulau memiliki bahasa dan budaya yang sama persis.

Sistem tanam paksa memaksa rakyat menanam tanaman seperti kopi, teh, dan tebu untuk diekspor. Dampak jangka panjang dari kebijakan ini terhadap pertanian di Indonesia adalah...

• Petani Indonesia menjadi ahli dalam menanam berbagai jenis tanaman ekspor.

• Ketersediaan beras sebagai makanan pokok masyarakat menjadi berkurang karena lahan digunakan untuk tanaman ekspor.

• Tanah menjadi lebih subur karena ditanami tanaman yang berbeda-beda.

• Petani mendapatkan keuntungan besar dan bisa membeli lahan lebih luas.

Banyak pahlawan daerah yang berjuang melawan penjajah Belanda, seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, dan Cut Nyak Dien. Perjuangan mereka seringkali mengalami kegagalan di awal karena...

• Rakyat tidak mendukung perjuangan para pemimpin lokal.

• Para pejuang menggunakan senjata tradisional yang kalah canggih dari senjata Belanda.

• Belanda tidak memiliki pasukan yang terlatih dengan baik.

• Para pejuang tidak memiliki semangat untuk meraih kemerdekaan.