Teknik Pemesinan Frais

Keselamatan kerja selalu menjadi perhatian utama dalam melakukan pekerjaan apapun. Pada praktiknya, terdapat 3 (tiga) aspek keselamatan kerja :

a.       Keselamatan diri pekerja

b.       Keselamatan alat produksi

c.       Keselamatan produk hasil produksi

Pada proses bekerja dengan mesin milling, langkah berikut termasuk ke dalam keselamatan diri pekerja yaitu ….

• Memperhatikan urutan pemasangan collet dan cutter pada adaptor agar tidak menyulitkan pada saat pelepasannya

• Selalu mempergunakan kuas dalam membersihkan sisa pemotongan, melakukan deburring, serta mempergunakan kacamata kerja

• Menjaga kebersihan ragum dengan kuas dan lap agar terbebas dari sisa penyayatan saat akan memasang workpiece

• Memastikan ragum dengan dial indicator benar-benar lurus / sejajar dengan gerakan meja mesin

• Mempergunakan palu dengan material yang lebih lunak dari material yang akan dipasang pada ragum saat memastikan kerataan material dengan pararel block

Salah satu langkah yang dapat menjaga kualitas ukuran hasil pengefraisan adalah melakukan deburring. Selain dengan menggunakan deburring tool, alat yang dapat digunakan dalam melakukan deburring selama bekerja pada mesin frais adalah ….

• Kuas

• Amplas

• Kikir

• Palu

• Batu gerinda

Dial indicator sebagai alat ukur presisi dapat melakukan pengukuran pada berbagai pekerjaan pengecekan yaitu ….

• Pengukuran kerataan bidang dan kemiringan permukaan bidang datar

• Pengukuran kerataan, kesejajaran, kesilindrisan, kebengkokan dan jarak bebas

• Pengukuran perbedaan ketebalan

• Pengukuran kemiringan suatu sudut permukaan

• Pengukuran nilai kehalusan permukaan

Jika hasil pengukuran dial indicator pada saat penyetelan kerataan ragum dari ujung yang satu ke ujung yang lainnya menunjukkan pergerakan jarum sebanyak 1 putaran + 50 strip maka, agar posisi ragum menjadi lebih lurus dengan gerakan meja mesin, perlu dilakukan koreksi posisi sebanyak ….

• 55 strip

• 60 strip

• 65 strip

• 70 strip

• 75 strip

Untuk membuat benda kerja seperti gambar, sebaiknya mempergunakan pisau endmill dengan ukuran diameter ….

• 4 mm

• 5 mm

• 6 mm

• 8 mm

• 10 mm

Perhatikan gambar berikut ini.

Dari gambar tersebut, pengukuran dilakukan dengan menggerakkan dial indicator dari kanan ke kiri. Abaikan perbedaan bentuk dial indicator, perhatikan perubahan dan pergerakan jarumnya. Dari gambar tersebut dapat diambil kesimpulan ….

• Sisi kiri lebih tebal dari sisi kanan dengan beda tinggi permukaan sebesar 0,15 mm

• Sisi kiri lebih tebal dari sisi kanan dengan beda tinggi permukaan sebesar 0,85 mm

• Sisi kanan lebih tebal dari sisi kiri dengan beda tinggi permukaan sebesar 0,15 mm

• Sisi kanan lebih tebal dari sisi kiri dengan beda tinggi permukaan sebesar 0,85 mm

• Sisi kanan dan sisi kiri sama tebalnya

Perhatikan gambar berikut ini.

Dari gambar tersebut, yang disebabkan oleh ragum mesin frais yang tidak disetting dial indicator dengan benar adalah ….

• 1

• 2

• 2 dan 3

• 1 dan 2

• 1 dan 3

Part dengan bentuk seperti V Block berikut ini dapat dikerjakan dengan cara ….

• Memiringkan sumbu spindle mesin frais horizontal

• Memiringkan posisi penjepitan benda kerja pada mesin frais vertikal

• Memutar posisi ragum pada mesin frais vertikal / horizontal

• Memiringkan spindle mesin atau memiringkan posisi penjepitan pada mesin frais vertikal

• Memutar posisi ragum atau memiringkan spindle mesin pada mesin frais horizontal

Material berbahan cast iron akan dikerjakan pada mesin frais dengan menggunakan cutting tool berupa endmill cutter HSS dengan ukuran diameter 20 mm.

Jika mesin yang digunakan adalah mesin yang sudah tua dan memiliki tabel RPM seperti pada gambar dan sumber listrik yang dipergunakan mempunyai frekwensi fasa 50 Hz, maka tuas RPM mesin harus diatur pada posisi ….

• I-L

• I-H

• II-L

• II-M

• II-H

Terdapat workpiece yang dilubangi menggunakan mata bor diameter 8 mm seperti pada gambar. Jika hasil pengeboran tersebut benar, maka seharusnya panjang ukuran X adalah ….

• 37 mm

• 38 mm

• 39 mm

• 40 mm

• 41 mm