Surveilans Kesehatan Masyarakat

Seorang bidan desa melaporkan bahwa dalam seminggu terakhir terdapat peningkatan jumlah balita yang mengalami demam tinggi, batuk, dan nyeri tenggorokan. Meskipun belum ada hasil laboratorium, Puskesmas mulai mencurigai adanya peningkatan kasus ILI (Influenza-Like Illness). Data ini segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk dianalisis lebih lanjut. Apa jenis surveilans yang paling tepat menggambarkan situasi di atas?

• Surveilans individu

• Surveilans sindromik

• Surveilans berbasis laboratorium

• Surveilans penyakit

• Surveilans global

Seorang mahasiswa kebidanan mengikuti kegiatan praktik lapangan di Puskesmas. Ia diberi tugas membantu mengolah data penyakit menular, kemudian membuat laporan tentang tren kasus TBC selama 5 tahun terakhir. Dari laporan itu, ditemukan bahwa ada peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir. Tujuan khusus dari surveilans yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:

• Mengevaluasi efektivitas program kesehatan

• Memantau tren penyakit dari waktu ke waktu

• Mendeteksi perubahan mendadak pada penyakit

• Menentukan kebutuhan penelitian kesehatan

• Mengidentifikasi gejala awal wabah

Di sebuah wilayah pesisir, sistem surveilans mendeteksi adanya peningkatan kasus diare akut pasca banjir. Pihak Puskesmas langsung memberikan edukasi tentang kebersihan air, pembagian oralit, dan melakukan penyuluhan ke rumah-rumah. Fungsi utama surveilans yang ditunjukkan dalam kasus di atas adalah:

• Menyediakan data untuk keperluan riset

• Menentukan prioritas pembangunan infrastruktur

• Memberikan informasi untuk diagnosis individu

• Sebagai sistem peringatan dini agar respons cepat dapat dilakukan

• Mengganti peran tenaga medis di lapangan

Di sebuah kota besar, Dinas Kesehatan mengembangkan sistem yang mengintegrasikan data dari rumah sakit, laboratorium, surveilans sindromik dari Puskesmas, dan laporan individu dari masyarakat. Data tersebut kemudian dianalisis untuk melihat gambaran umum penyakit menular di wilayah itu. Jenis surveilans yang paling menggambarkan pendekatan ini adalah:

• Surveilans individu

• Surveilans penyakit

• Surveilans berbasis laboratorium

• Surveilans sindromik

• Surveilans terpadu

Ketika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara, WHO mengaktifkan sistem pelaporan global yang mewajibkan setiap negara memberikan data harian tentang jumlah kasus, kematian, dan kapasitas rumah sakit. Data ini digunakan untuk mengkoordinasikan bantuan dan respons antarnegara. Jenis surveilans yang dilakukan oleh WHO dalam kasus ini adalah:

• Surveilans individu

• Surveilans lokal

• Surveilans sindromik

• Surveilans kesehatan masyarakat global

• Surveilans komunitas

Seorang petugas surveilans mencatat adanya peningkatan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di sebuah kelurahan. Data mingguan yang dikumpulkan dari Puskesmas dan rumah sakit menunjukkan pola peningkatan sejak dua minggu terakhir. Setelah dianalisis, data ini langsung disampaikan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan fogging dan edukasi kepada masyarakat. Apa tujuan utama dari kegiatan surveilans pada kasus tersebut?

• Mengidentifikasi penyakit tidak menular secara dini

• Mengamati perilaku masyarakat terhadap penyakit

• Memprediksi kemungkinan terjadinya wabah dan mencegah penyebaran lebih luas

• Menghitung biaya pengobatan penyakit secara nasional

• Menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan

Dalam sebuah survei kesehatan tahunan di sebuah kabupaten, diketahui bahwa angka kejadian hipertensi meningkat pada kelompok usia 40 tahun ke atas. Data dikumpulkan dari rekam medis Puskesmas, survei rumah tangga, dan sistem registrasi penyakit. Hasil survei ini digunakan untuk menyusun program promosi kesehatan jantung pada tahun berikutnya. Jenis surveilans dan karakteristik yang paling tepat untuk menggambarkan kasus di atas adalah:

• Surveilans aktif, interval mingguan, berbasis kasus rumah sakit

• Surveilans pasif, interval bulanan, berbasis individu

• Surveilans penyakit menular, cepat dan darurat

• Surveilans penyakit tidak menular, interval tahunan, berbasis populasi

• Surveilans sindromik, berbasis gejala jangka pendek

Dalam sebuah evaluasi surveilans DBD, ditemukan bahwa laporan dari beberapa Puskesmas sering terlambat masuk dan tidak lengkap. Oleh karena itu, petugas dari Dinas Kesehatan mulai melakukan kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan untuk mengumpulkan data kasus, mengonfirmasi diagnosis, dan mencatat kasus baru yang belum dilaporkan. Jenis pendekatan surveilans yang dilakukan dalam kasus ini adalah:

• Surveilans pasif, karena data berasal dari laporan rutin

• Surveilans aktif, karena ada kunjungan langsung untuk pencarian kasus

• Surveilans sindromik, karena fokus pada gejala

• Surveilans global, karena melibatkan kerja sama internasional

• Surveilans terpadu, karena menggabungkan semua sumber data

Data dari beberapa rumah sakit dan laboratorium menunjukkan lonjakan kasus hepatitis A di kalangan pelajar SMA. Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data oleh tim surveilans, disimpulkan bahwa penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak higienis di kantin sekolah. Hasil ini disampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk menghentikan sementara kegiatan kantin dan dilakukan edukasi kebersihan. Tahapan kegiatan surveilans yang digambarkan dalam kasus ini adalah:

• Pengumpulan data dan intervensi

• Pengolahan data dan penyebarluasan informasi

• Penyebarluasan informasi dan pengambilan keputusan

• Analisis data dan tindakan hukum

• Penyuluhan dan registrasi data

Setelah menerima laporan tahunan tentang peningkatan kasus diabetes tipe 2 di sebuah kota, pemerintah daerah memutuskan untuk meluncurkan program "Gerakan Kota Tanpa Gula Berlebih", yang mencakup penyuluhan, pembatasan iklan makanan manis, dan skrining rutin di Puskesmas. Tahapan kegiatan surveilans yang digambarkan dari kasus ini adalah:

• Penyebarluasan informasi

• Evaluasi laboratorium

• Intervensi

• Survei prevalensi

• Diagnosis klinis