Menurut Pasal 89 KUHAP, koneksitas adalah tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk lingkungan peradilan umum dan lingkungan peradilan militer. Prinsip dasarnya menyatakan bahwa perkara koneksitas pada dasarnya diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali ditentukan lain oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan dengan persetujuan Menteri Kehakiman. Namun, ketentuan koneksitas ini digolongkan sebagai "lex imperfecta". Mengapa penggolongan "lex imperfecta" ini dapat menimbulkan tantangan dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan bagi semua pihak terkait dalam perkara koneksitas?

Kelas HAN

Quiz
•
Other
•
University
•
Hard
muhammad irwan
Used 2+ times
FREE Resource
19 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Karena sanksi hukumnya terlalu berat sehingga sulit untuk diterapkan secara konsisten.
Karena hanya berlaku untuk tindak pidana yang sangat spesifik, membatasi ruang lingkup penerapannya.
Karena ketiadaan sanksi hukum apabila ketentuan tersebut tidak dipatuhi dapat menyebabkan interpretasi yang beragam dan ketidakpastian dalam penerapan yurisdiksi, sehingga berpotensi menghambat tercapainya keadilan yang terintegrasi.
Karena adanya diskresi penuh pada Menteri Pertahanan dan Keamanan tanpa adanya mekanisme pengawasan
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Penyidikan perkara koneksitas dilakukan oleh tim tetap yang terdiri dari unsur penyidik Polri, Polisi Militer, dan Oditur Militer atau Oditur Militer Tinggi. Masing-masing unsur memiliki wewenang yang spesifik, di mana tersangka pelaku sipil diperiksa oleh unsur penyidik Polri, sementara tersangka pelaku anggota TNI/Polri diperiksa oleh penyidik dari unsur Polisi Militer dan Oditur Militer. Bagaimana mekanisme kerja tim penyidik ini berkontribusi pada prinsip "Peradilan Koneksitas Terintegrasi dan Berkeadilan" meskipun terdapat dua yurisdiksi yang berbeda?
Dengan memusatkan seluruh penyidikan pada satu lembaga saja untuk efisiensi.
Dengan mengutamakan kepentingan militer dalam setiap proses penyidikan, tanpa mempertimbangkan kepentingan umum.
Dengan memastikan bahwa setiap pelaku diadili di peradilan yang paling sesuai dengan status hukumnya, sambil tetap menjaga koordinasi antar lembaga penegak hukum untuk mencapai proses hukum yang komprehensif dan adil bagi semua pihak yang terlibat dalam satu perkara pidana yang sama.
Dengan memisahkan sepenuhnya proses penyidikan sipil dan militer, sehingga tidak ada interaksi antar yurisdiksi.
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Dalam sistem peradilan pidana Indonesia, praperadilan berfungsi sebagai mekanisme kontrol eksternalatau pengawasan horizontal terhadap tindakan aparat penegak hukum. Mengapa fungsi pengawasan ini dianggap sangat krusial, terutama terkait dengan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) tersangka, dibandingkan dengan mekanisme pengawasan internal yang mungkin dimiliki oleh institusi penegak hukum itu sendiri?
Karena putusan praperadilan dapat membatalkan Undang-Undang atau peraturan yang menjadi dasar hukum tindakan aparat penegak hukum.
Karena praperadilan adalah satu-satunya mekanisme yang memungkinkan Hakim untuk memeriksa materi pokok perkara sebelum persidangan dimulai.
Karena hanya melalui praperadilan, korban kejahatan dapat menuntut keadilan dan ganti kerugian atas perbuatan aparat.
Karena pengawasan internal seringkali kurang efektif dalam menjamin objektivitas dan akuntabilitas tindakan upaya paksa.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Pasal 82 ayat 1 huruf d KUHAP menyatakan permohonan praperadilan gugur demi hukum apabila pokok perkara yang berkaitan dengan objek praperadilan tersebut sudah mulai diperiksa oleh Pengadilan Negeri, yang diartikan sejak sidang pertama pokok perkara pidana dibuka dan surat dakwaan dibacakan. Situasi ini seringkali menjadi strategi termohon (aparat penegak hukum) untuk menggugurkan praperadilan dengan mempercepat pelimpahan berkas perkara.
Mengapa ketentuan gugurnya praperadilan ini, meskipun memberikan tantangan bagi pemohon, dianggap penting untuk menjaga prinsip-prinsip efisiensi dan kepastian hukum dalam sistem peradilan pidana?
Untuk memberikan kesempatan kepada hakim praperadilan agar tidak perlu memutus perkara yang kompleks jika pokok perkara sudah diperiksa.
Agar tidak terjadi dua putusan yang berpotensi saling bertentangan mengenai satu objek hukum yang sama dari dua lembaga peradilan yang berbeda.
Untuk menekan jumlah permohonan praperadilan yang masuk ke Pengadilan Negeri, sehingga kasus-kasus pokok perkara dapat ditangani lebih cepat.
Karena materi pokok perkara selalu lebih penting daripada aspek formal yang diperiksa dalam praperadilan.
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Surat dakwaan harus jelas dan lengkap agar terdakwa bisa menyiapkan pembelaan. Jika tidak, surat dakwaan bisa batal demi hukum.
Seorang jaksa mendakwa korupsi. Surat dakwaannya hanya menyebut pasal dan kerugian, tanpa detail perbuatan, waktu, atau lokasi. Penasihat hukum mengajukan keberatan.
Mengapa kekurangan ini sangat penting, dan bagaimana hakim harus bertindak?
Kekurangan itu hal kecil; hakim cukup minta jaksa perbaiki dan sidang jalan terus.
Kekurangan itu bisa diabaikan jika ada bukti lain; dakwaan hanya formalitas.
Ini melanggar hak terdakwa tahu tuduhan jelas; hakim harus membatalkan dakwaan jika terbukti cacat.
Hakim bisa terus sidang, anggap terdakwa sudah paham perbuatannya.
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Surat dakwaan harus diserahkan kepada terdakwa atau pengacaranya sebelum sidang. Ini penting agar terdakwa bisa menyiapkan pembelaannya.
Seorang jaksa melimpahkan berkas ke pengadilan, tapi lupa memberi salinan dakwaan ke terdakwa atau pengacaranya. Di sidang, pengacara keberatan karena belum menerima salinan dan tidak bisa menyiapkan pembelaan.
Bagaimana seharusnya hakim menanggapi keberatan pengacara ini?
Hakim bisa langsung sidang dan memberi waktu singkat pengacara membaca dakwaan di tempat.
Hakim harus menunda sidang dan minta jaksa segera serahkan salinan; ini adalah pelanggaran hak terdakwa.
Hakim bisa langsung membebaskan terdakwa karena jaksa salah prosedur.
Hakim bisa mengabaikan keberatan itu jika dianggap tidak penting dan fokus pada inti perkara.
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Seorang penuntut umum mengajukan surat dakwaan yang, setelah diteliti, terbukti memiliki kesalahan dalam penyebutan locus delicti (tempat kejadian perkara) yang esensial dan tempus delicti (waktu kejadian perkara) yang tidak konsisten, sehingga menyulitkan terdakwa dalam mempersiapkan pembelaannya. Meskipun demikian, surat dakwaan tersebut telah ditandatangani dan diberi tanggal dengan lengkap. Berdasarkan ketentuan hukum acara pidana, implikasi paling tepat dari cacat dalam surat dakwaan ini adalah...
Dakwaan dianggap tidak dapat diterima dan perkara akan ditunda untuk perbaikan oleh jaksa.
Terdakwa akan dibebaskan dari segala tuntutan hukum karena adanya kesalahan formil yang mendasar.
Perkara dapat dilanjutkan, namun hakim harus melakukan koreksi terhadap locus dan tempus delicti berdasarkan bukti yang ada.
Dakwaan batal demi hukum secara otomatis, karena cacat tersebut termasuk syarat materiil yang krusial.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
15 questions
Quiz Upaya Hukum Perkara Perdata 1

Quiz
•
University
16 questions
UTS Peradilan Agama di Indonesia

Quiz
•
University
20 questions
Kuis MK Hukum Acara Pidana

Quiz
•
University
15 questions
Kuis Sosialisasi Hukum

Quiz
•
University
15 questions
Quiz Konsep Negara Hukum Indonesia

Quiz
•
University
15 questions
Kuis JDIH

Quiz
•
University
23 questions
Latihan Asesmen Sumatif 2

Quiz
•
9th Grade - University
20 questions
Quiz Norma dan Hukum

Quiz
•
7th Grade - University
Popular Resources on Wayground
25 questions
Equations of Circles

Quiz
•
10th - 11th Grade
30 questions
Week 5 Memory Builder 1 (Multiplication and Division Facts)

Quiz
•
9th Grade
33 questions
Unit 3 Summative - Summer School: Immune System

Quiz
•
10th Grade
10 questions
Writing and Identifying Ratios Practice

Quiz
•
5th - 6th Grade
36 questions
Prime and Composite Numbers

Quiz
•
5th Grade
14 questions
Exterior and Interior angles of Polygons

Quiz
•
8th Grade
37 questions
Camp Re-cap Week 1 (no regression)

Quiz
•
9th - 12th Grade
46 questions
Biology Semester 1 Review

Quiz
•
10th Grade