Kuis Pemahaman Teknologi Pertanian

Pemerintah meluncurkan platform 'TaniMaju', sebuah basis data terpusat yang berisi informasi harga komoditas, data produksi nasional, dan peringatan dini serangan hama. Data menunjukkan bahwa 90% pengguna platform adalah pedagang besar dan peneliti, sementara hanya 10% adalah petani. Survei menyebutkan kendala utama petani adalah kesulitan memahami antarmuka aplikasi dan cara menginterpretasi data. Strategi manakah yang paling berpotensi meningkatkan adopsi platform oleh petani secara signifikan?

• Mencetak data dari platform dalam bentuk buletin bulanan dan menyebarkannya ke kelompok tani.

• Menyederhanakan antarmuka aplikasi dan membangun pusat informasi desa yang didampingi oleh penyuluh pertanian digital.

• Mengadakan seminar nasional tentang pentingnya data dalam pertanian di ibu kota.

• Mengembangkan fitur berbayar dengan analisis data yang lebih mendalam untuk menarik pengguna profesional.

• Mengembangkan fitur berbayar dengan analisis data yang biasa saja untuk menarik pengguna profesional.

Sebuah perusahaan agroteknologi mengembangkan sistem irigasi cerdas yang terhubung dengan sensor kelembaban tanah dan data prakiraan cuaca dari BMKG. Data menunjukkan sistem ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 40% dan hasil panen sebesar 20%. Namun, petani di sebuah desa di lereng gunung kesulitan mengadopsi teknologi ini karena seringnya gangguan sinyal internet. Manakah solusi inovatif yang paling efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi kendala tersebut?

• Mengganti sistem cerdas dengan irigasi manual yang jadwalnya diinformasikan melalui grup WhatsApp setiap pagi.

• Menyarankan petani untuk pindah ke lahan yang memiliki jangkauan internet lebih baik.

• Mengimplementasikan teknologi LoRaWAN (Long Range Wide Area Network) untuk konektivitas sensor ke gateway pusat.

• Memasang menara pemancar sinyal (repeater) Wi-Fi di salah satu sudut lahan pertanian.

• Memasang menara pemancar sinyal (repeater) Wi-Fi di setiap sudut lahan pertanian.

Di sebuah daerah terpencil, pemerintah meluncurkan program skrining tuberkulosis (TBC) menggunakan AI yang menganalisis foto rontgen dada. Data awal menunjukkan AI memiliki tingkat akurasi 95% dalam mendeteksi anomali TBC. Namun, tingkat partisipasi warga hanya 20% karena adanya misinformasi bahwa AI akan 'mencuri data tubuh' dan ketidakpercayaan pada diagnosis 'oleh mesin'. Pendekatan manakah yang paling efektif untuk meningkatkan partisipasi dan keberhasilan program?

• Menggandeng tokoh masyarakat dan kader kesehatan lokal untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan selama proses skrining.

• Mengganti sistem AI dengan pembacaan rontgen manual oleh dokter, meskipun akan memakan waktu lebih lama.

• Mewajibkan semua warga untuk mengikuti skrining di bawah ancaman sanksi administratif.

• Menayangkan iklan di televisi nasional tentang kehebatan teknologi AI dalam mendeteksi TBC.

• Memberikan disclaimer besar di awal bahwa diagnosis AI tidak dapat dipercaya 100%.

Ketika menerima sebuah berita, kita harus berpikir kritis mengenai berita tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui kebenaran berita tersebut sebagai  berikut, kecuali ...

• Memeriksa gambar menggunakan mesin pencari seperti Google Image atau Yandex.

• Mengunggah di media sosial untuk mengetaui respon pembaca.

• Memeriksa sumber berita apakah berasal dari media yang valid.

• Menggunakan akal dan logika untuk meyakini benaran berita.

• Menginformasi langsung kepada yang bersankutan atau pihak terkait.

Berikut ini indikator untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis seseorang, kecuali ...

• Mampu memfokuskan pertanyaan

• Menetapkan kesimpulan sesuai dengan keyakinan

• Mampu meganalisis argumen

• Mampu menggunakan logika untuk menarik kesimpulan

• Melakukan observasi dan menganalisis hasil observasi suatu kejadian

Penggunaan teknologi informasi terutama komputer dan teknologi lain yang terkait, seperti jaringan komputer, internet, teknologi mobile, kecerdasan buatan (artificial intelligence), IoT, dan lainnya telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kehidupan manusia modern. Hal ini berdampak positif seperti memudahkan pekerjaan, akses informasi yang luas serta komunikasi yang sangat cepat dan murah sangat nyata dirasakan oleh masyarakat di berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Perhatikan kasus penerapan Informatika di bidang kesehatan berikut!

Sebuah rumah sakit besar menerapkan sistem rekam medis elektronik (RME) terintegrasi yang memungkinkan dokter, perawat, dan staf administrasi mengakses riwayat pasien secara real-time. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, mengurangi kesalahan medis, dan mempermudah berbagi informasi antar departemen. Namun, muncul kekhawatiran terkait keamanan data pasien dan potensi penyalahgunaan informasi.

Dalam upaya menjaga keamanan data pasien dan meminimalkan risiko penyalahgunaan informasi pada sistem RME, manakah langkah implementasi keamanan yang paling komprehensif dan efektif untuk memastikan integritas dan kerahasiaan data dalam jangka panjang?

• Mengenkripsi semua data pasien dengan kunci enkripsi yang sederhana.

• Menerapkan otentikasi dua faktor (2FA) untuk setiap akses ke RME dan melakukan audit log akses secara berkala.

• Membatasi akses RME hanya pada dokter senior dan staf administrasi tertentu.

• Menyimpan semua data RME secara offline di server fisik rumah sakit tanpa koneksi internet.

• Memasang firewall sederhana dan mengandalkan antivirus standar untuk melindungi sistem.

Berpikir kritis sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Langkah proses pengambilan keputusan adalah :

1.      Mengidentifikasi masalah

2.      Menentukan kriteria keputusan

3.      Menetapkan bobot kriteria

4.      Mengembangkan alternatif penyelesaian

5.      Menganalisis alternatif penyelesaian

6.      Memilih alternatif penyelesaian

7.      Melaksanakan  alternatif penyelesaian

8.      Mengevaluasi efektivitas keputusan

Alasan perlunya menerapkan bobot pada kriteria dalam proses pengambilan keputusan adalah ...

• Untuk memudahkan perhitungan

• Agar tidak ada kriteria yang terlewat dalam pengambilan keputusan

• Untuk memudahkan mengembangkan alternatif solusi

• Agar pilihan bisa diambil berdasarkan urutan skala prioritas (urgensi)

• Agar pengambilan keputusan bisa adil

Dalam penetapkan bobot kriteria pada proses pengambilan keputusan, jika ada kriteria yang nilainya memliki range (jangkauan) nilai yang berbeda maka yang harus dilakukan adalah ...

• Menghapus kriteria yang nilainya jauh berbeda

• Memberikan bobot kecil pada kriteria dengan nilai besar

• Mengonversi semua nilai pada skala yang sama, yaitu 0-1

• Langsung mengalikan dengan bobotnya

• Mengubah nilai angka menjadi kategori

Setelah selesai SMA, Aisyah ingin melanjutkan kuliah dengan jurusan Manajemen Informatika. Ada beberapa alternatif perguruan tinggi yang bisa ia pilih. Oleh karena itu, sebelum memutuskan ia menyusun kriteria-kriteria meliputi : jarak dari kota asal, biaya kos, biaya semester, akreditasi kampus, peluang diterima (tinggi/sedang/rendah), kualitas lulusan (tinggi/sedang/rendah). di antara kriteria-kriteria di atas, yang termasuk kriteria kerugian adalah ...

• Biaya kos, biaya semester, dan jarak

• Akriditasi kampus, peluang diterima, dan kualitas lulusan

• Biaya semester, akreditasi kampus, dan peluang diterima

• Jarak, peluang diterima, dan kriteria lulusan

• Akreditasi kampus, jarak, dan kualitas lulusan

Setelah selesai SMA, Aisyah ingin melanjutkan kuliah dengan jurusan Manajemen Informatika. Ada beberapa alternatif perguruan tinggi yang bisa ia pilih. Oleh karena itu, sebelum memutuskan ia menyusun kriteria-kriteria meliputi : jarak dari kota asal, biaya kos, biaya semester, akreditasi kampus, peluang diterima (tinggi/sedang/rendah), kualitas lulusan (tinggi/sedang/rendah). di antara kriteria-kriteria di atas, yang termasuk kriteria keuntungan adalah ...

• Biaya kos, biaya semester, dan jarak

• Akriditasi kampus, peluang diterima, dan kualitas lulusan

• Biaya semester, akreditasi kampus, dan peluang diterima

• Jarak, peluang diterima, dan kriteria lulusan

• Akreditasi kampus, jarak, dan kualitas lulusan