ADVERSITY QUOTIENT

Adversity Quotient adalah.....

• Tingkat kecerdasan emosional seseorang

• Kemampuan untuk memecahkan masalah logika

• Kemampuan seseorang dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan

• Kecerdasan dalam mengambil keputusan secara cepat

Seseorang dengan Adversity Quotient yang tinggi biasanya akan...

• Melihat kesulitan sebagai peluang untuk belajar

• Mudah menyerah saat menghadapi rintangan

• Menghindari konflik dan tantangan

• Selalu menyalahkan keadaan saat gagal

Mengapa Adversity Quotient penting bagi peserta didik?

• Supaya bisa menghafal semua pelajaran

• Agar bisa cepat lulus sekolah

• Supaya bisa selalu jadi juara kelas

• Agar tetap semangat walaupun menghadapi kesulitan belajar

Yang bukan termasuk tipe adversity quotient adalah.....

• Climbers

• Quitters

• Campers

• Cimbers

Seorang siswa selalu mendapat nilai rendah dalam pelajaran Matematika. Namun, ia tetap belajar dan mencari bantuan dari guru serta teman. Sikap dari peserta didik tersebut mencerminkan....

• Ia memiliki kecerdasan akademik tinggi
  

• Ia menunjukkan Adversity Quotient yang tinggi

• Ia memiliki tingkat emosi yang stabil

• Ia ingin bersaing dengan teman-temannya

Ketika menghadapi kegagalan dalam ujian, Tina berkata, “Sudahlah, memang aku tidak berbakat, buat apa mencoba lagi.” Berdasarkan tipe AQ, Tina termasuk dalam tipe:

• Camper

• Climber

• Quitter

• Leader

Jika kamu menghadapi situasi seperti itu (banyak opsi sulit), tindakan apa yang mencerminkan tipe campers?

• Cari rute aman tanpa memikirkan tantangan
  

• Lompat dan hadapi semua aral

• Mengabaikan dan tetap bertahan di tepi

• Banting semua dan menyerah

Seorang climber di hadapan tangga tapi tidak ada petunjuk. Apa tindakan tepat untuk meningkatkan adversity quotient?

• Tunggu arahan guru

• Buat jalur naik sendiri dan uji coba

• Menuduh situasi tidak adil

• Pindah ke kelompok lain

Tipe "camper" biasanya berhenti berkembang ketika:

• Mereka tidak mendapatkan dukungan dari teman

• Mereka merasa cukup dengan pencapaian saat ini dan tidak ingin berjuang lebih

• Mereka takut akan tantangan besar

• Mereka tidak memahami pelajaran

Adversity Quotient seseorang bisa diukur dari bagaimana ia memaknai sebuah kegagalan. Berikut ini adalah sikap yang mencerminkan pemaknaan positif terhadap kegagalan, kecuali:

• Menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses belajar

• Menerima kegagalan dan bangkit kembali

• Menggunakan kegagalan untuk memperbaiki diri

• Menyimpan dendam terhadap orang yang dianggap penyebab kegagalan