Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X

Front

Apa tujuan pembelajaran setelah mempelajari materi ini?

Back

1. Menganalisis manfaat menghindari sikap temperamental (ghadhab). 2. Menyajikan paparan tentang menghindari perilaku temperamental. 3. Meyakini bahwa sikap temperamental merupakan larangan. 4. Menghindari sikap temperamental dan membiasakan sikap kontrol diri.

Front

Apa yang dimaksud dengan sifat temperamental (ghadhab)?

Back

Sifat temperamental adalah sifat seseorang yang mudah marah karena tidak senang dengan perlakuan atau perbuatan orang lain.

Front

Sebutkan penyebab sifat temperamental!

Back

1. Faktor fisik (kelelahan, kekurangan zat tertentu, reaksi hormon). 2. Faktor psikis (ujub, perdebatan, senda gurau berlebihan, ucapan keji, sikap permusuhan).

Front

Apa tingkatan sifat temperamental (ghadhab)?

Back

1. Golongan marah berlebihan (ifrath). 2. Golongan yang tidak memiliki sifat marah (tafrith). 3. Golongan yang mampu berlaku adil dan proporsional (i’tidal).

Front

Apa cara menghindari sifat temperamental (ghadhab)?

Back

1. Membaca ta’awudz. 2. Merubah posisi. 3. Diam atau tidak berbicara. 4. Berwudu. 5. Mengingat wasiat Rasul dan janji Allah.

Front

Apa manfaat menghindari sifat temperamental (ghadhab)?

Back

1. Menghindari kebencian dan permusuhan. 2. Membawa kebahagiaan. 3. Mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Front

Apa yang harus dilakukan ketika merasa marah?

Back

1. Membaca ta’awudz. 2. Merubah posisi (duduk atau berbaring). 3. Diam untuk meredakan emosi.

Front

Apa yang diajarkan Rasulullah tentang orang yang kuat?

Back

Orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika ia sedang marah.

Front

Sebutkan cara untuk menerapkan sikap kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari!

Back

1. Memikirkan risiko dan akibat dari setiap perbuatan. 2. Bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. 3. Memperbanyak zikir kepada Allah.

Front

Apa yang dimaksud dengan kontrol diri dalam Islam?

Back

Kontrol diri dalam Islam disebut mujahaddah an-nafs, yaitu upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan nafsu yang melanggar hukum-hukum Allah.