(1) Saat pelajaran dimulai Rio hanya fokus pada ponselnya saja. “Rio, ssst Rio udah berhenti main ponselnya, “Tegur Fikri kepada Rio dengan nada pelan. “Kenapa? Tanggung ini lagi seru mainnya,” Jawab Rio. “Ayo, fokus pada pelajaran,” Tegur Fikri kepada Rio.
(2) Ternyata diam-diam Pak Widi memperhatikan mereka yang sedang berbisik-bisik itu. “Fikri dan Rio apa yang kalian bicarakan? Dari tadi kalian hanya berbicara saja.” Tegur Pak Widi kepada mereka berdua. “Nggh ini, Pak si Rio... si Rio ...” jawab Fikri dengan ragu-ragu. “Ada apa dengan Rio, Fikri?” potongnya. “Si Rio dari tadi tidak memperhatikan saat Bapak menjelaskan tadi,” jawab Fikri.
(3) “Apa benar Rio kamu tidak memperhatikan saat Bapak menjelaskan di papan tulis tadi?” Tanya Pak Widi kepada Rio. “I... iya Pak,” jawab Rio dengan terbata-bata.
(4) Tanpa pikir panjang Pak Widi segera bergegas menuju tempat duduk mereka bedua. “Coba keluarkan ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio dengan nada tinggi.
(5) “B... baik ini, Pak,” sahut Rio sambil mengeluarkan ponsel dan memberikan kepada Pak Widi. “Pasti ponsel ini yang membuat kamu tidak memperhatikan Bapak tadi, benar bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” jawabnya dengan lesu dan menahan malu.
6) “Mulai hari ini Bapak akan memegang sementara ponsel ini kalau kamu ingin ponsel ini kembali, temui Bapak bersama orang tua kamu besok di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak Widi pun langsung melanjutkan pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.
Konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah ...