Cermati teks berikut!
Teks 1
Suara-suara bising beragam bahasa dunia yang menyelinap dari balik jendela terbuka mulai perlahan menyenyap. Malam makin sepuh. Kubayangkan, para turis yang mulai letih telah memenjarakan dirinya di kamar-kamar hotel untuk menukarkan penat.
Suaramu masih benderang, ceritamu seolah tak berujung, sementara ujung malam beringsut mendekat.
("Gerimis Senja di Praha", Eep Saefulloh Fatah)
Teks 2
Ia menatap sembari mengangguk-angguk. dengan sedikit terkekeh ia balik badan, pergi begitu saja. Saya lepas ia dengan tatapan yang menyimpan rasa cemas. Tampaknya, ia orang paling ditakuti di daerah kami ini.
Kemudian, di dalam saya mendapatkan istri sedang ketakutan di sudut kamar. Pucat membias di wajahnya. Pasti tadi ia mengintip atau nguping dari dalam.
"Kita pindah saja. Salah-salah, orang itu bisa ancam kita! Aku takut! Orang seperti dia itu tidak takut polisi, tidak takut mati. Nekat!" Memelas suara istri saya. Saya mencoba menenangkannya.
("Pisau", Yusrizal KW)
Persamaan kedua teks tersebut adalah ...