UAS IPA untuk ABK

Dalam semester ini sudah dipelajari bagaimana mereviu jurnal dan pengutipan APA. Hal ini diperlukan kalian nantinya sebagai guru untuk terus mengupdate berbagai keilmuan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk ABK serta menyebarluaskan hasil pengajaran kalian di kelas secara ilmiah. Pilihlah penulisan jurnal yang telah kalian reviu kemarin dengan pengutipan APA yang benar!

• Syafitr,i.(2016). Strategi Kooperatif Learning Merupakan Salah Satu Alternatif Meningkatkan Partisipasi Siswa Tunagrahita Ringan Dalam Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas DVI SLB N Ganting Bukittinggi). Jurnal pendidikan khusus. 5 (10) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu

• SARI, L., & MASITOH, S. (2019). MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA. Jurnal Pendidikan Khusus, 12(3).

• Sunaryo. (2009). Pengaruh penggunaan media maket terhadap prestasi belajar anak tunagrahita ringan pada mata pelajaran IPA. jurnal asesmen dan intervensi dini anak berkebutuhan khusus. 8(2) tahun 2009. https://ejournal.upi.edu/index.php/jassi/article/view/3861/2742

• Prihandini, D. F., Andajani, S. J., & Wijiastuti, A. (2018). Peningkatan pemahaman konsep pubertas dan keterampilan menggunakan pembalut wanita dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan pada siswa SMALB tunagrahita. Jurnal Pendidikan Khusus, 14(2), 62-69. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v14i2.25168

Hasil reviu jurnal mengenai pengajaran IPA di Indonesia yang sudan dilakukan memperoleh fakta bahwa pembelajaran IPA untuk anak berkebutuhan khusus tidak fleksibel. Permasalahan ini memerlukan kemampuan guru untuk berbagai hal sebagai berikut (centang jawaban yang kalian anggap benar)

• Melakukan asesmen untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkomunikasi, memori, kemampuan reasoning, mobilitas

• Mengidentifikasi konteks pengajaran yang sesuai dengan usia siswa, minat siswa, dan pengalaman siswa

• Mengidentifikasi berbagai aktifitas pembelajaran yang melibatkan berbagai indra.

• Mendesain pengajaran yang dekat dengan keseharian anak

Ali kelas 3 SD. Ia mempunyai kesulitan membaca. Ia mampu menjawab pertanyaan apabila soal dan pilihan jawaban dibacakan. Untuk Ali, pengajaran IPA menjadi kendala ketika mengakses materi melalui membaca dan mengerjakan tugas secara tertulis. Apa kebutuhan belajar Ali yang bisa diberikan untuk mengakses materi dan evaluasi belajar?

• Modifikasi pelajaran IPA setara kelas 1 agar Ali dapat mengikuti materi saat diminta membaca dan mengerjakan tugas

• Fleksibilitas dalam pengajaran IPA secara lisan dan demonstrasi

• Akomodasi pembelajaran dengan memberikan berbagai materi yang dapat diakses (misal: video, penjelasan lisan, pemberian visualiasi) dan pemberian ujian lisan.

• Pemberian materi setara dengan kemampuan membaca saat ini serta pemberian soal dengan gambar dan pilihan jawaban lebih sedikit (hanya 2 pilihan, ya dan tidak)

Tahapan pengajaran IPA menggunakan pendekatan berbasis aktivitas mempunyai 4 tahapan. Tahapan yang pertama:........ merupakan tahapan dimana guru menggunakan pertanyaan yang memancing minat siswa dengan hal-hal yang familiar dengan anak. Misal: Apa yang terjadi saat lampu di rumah mati. Mengapa lampu di rumah mati? Apakah lampu tetangga Tahap tersebut adalah:...

Tahapan yang kedua disebut sebagai tahap..... Pada tahap ini guru dapat mengarahkan siswa untuk memformulasikan ide baru dan pertanyaan yang terkait dengan materi yang diajarkan. Misal: Guru mengajarkan mengenai listrik dan mengajak murid untuk mengembangkan hal-hal yang ingin mereka gali lebih dalam seperti apakah listrik bisa dilihat? apakah arus listrik bisa dibaui?

Tahapan ketiga dan keempat adalah...... dan ...... Pada tahap ketiga ini siswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan mereka melalui aktifitas pembelajaran yang sudah dirancang. Contoh anak diajak praktik mematikan lampu seusai dari kamar mandi untuk menghemat listrik. Pada tahap ke empat, siswa berlatih untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sama di lingkungan yang berbeda. Contoh: guru memberikan 2 checklist kegiatan yang perlu dilakukan anak di rumah yaitu mematikan lampu halaman rumah saat pagi dan mematikan lampu kamar mandi saat tidak dipergunakan.

• tahap pengembangan

• tahap eksplorasi

• tahap perluasan/extension

• tahap engagement

Hasil reviu jurnal di pertengahan perkuliahan memberikan informasi bahwa hambatan siswa yang banyak ditemui adalah kesulitan dalam memahami hal-hal abtrak. Oleh karena itu penggunaan visualisasi gambar dan pengajaran sistematis disarankan (Knight et al., 2013). Berikut adalah beberapa hal yang mencerminkan pengajaran sistematis

• Pengajaran bertahap dari mudar ke sukar. Contoh: pengajaran konsep mahluk hidup diawali dengan memilah gambar benda hidup dan benda mati

• Pemberian bantuan bertahap dari verbal ke bantuan fisik. Contoh: siswa dibantu untuk menyikat gigi dengan arahan verbal bila tidak mampu diarahkan ke bantuan fisik dengan memegangkan tangan saat menyikat gigi

• Penggunaan media. Guru menampilkan gambar pegunungan dan lautan dan meminta siswa mdenyebutkan hewan-hewan yang hidup di laut dan gunung.

• Pemberian umpan balik secara tidak langsung. Misal: ketika anak memilih gambar yang tidak sesuai, lalu guru menunggu anak sampai menunjukkan gambar yang benar.

Pada reviu jurnal yang dilakukan di kelas, hambatan siswa lainnya yang ditemukan adalah kesulitan memahami materi. Hal ini dapat disebabkan karena akses terhadap materi yang terbatas atau dukungan terhadap pemahaman siswa yang tidak diakomodir oleh guru. Strategi teman sebaya dapat digunakan untuk mendampingi anak dengan kebutuhan khusus dalam memahami materi. Carter dan Kennedy (2006) menyarankan empat hal dalam penerapan peer tutor ini, apa saja yang termasuk dalam ke empat hal tersebut?

• memilih siswa

• melatih anak berkebutuhan khusus

• melatih teman yang menjadi tutor

• supervisi guru saat penerapan

Pemberian bantuan secara sistematis pada saat anak berkebutuhan khusus mempelajari sebuah konsep/ketrampilan tertentu perlu dikuasai guru. urutan pemberian bantuan dari yang paling banyak ke arah memandirikan anak adalah:

• fisik, model, gambar, verbal, gesture

• fisik, model, gesture, gambar, verbal

• model, fisik, gambar, verbal, gesture

• gesture, fisik, model, gambar, verbal, gesture

Anak yang kesulitan menjawab pertanyaan langsung mengenai sebuah konsep perlu didahului dengan aktivitas memilah dan atau matching terlebih dahulu. Contoh: untuk menjelaskan ciri-ciri benda hidup, maka guru memberikan aktivitas memilah benda hidup dan benda mati. Apabila di kelas yang sama terdapat anak dengan kemampuan yang berbeda karena ia mampu menjelaskan mengenai apa itu benda hidup dan benda mati. Maka apa yang perlu dilakukan oleh guru?

• Membuat pembelajaran kelas setara anak yang belum menguasai konsep agar ia tidak ketinggalan

• Membuat pembelajaran kelas setara anak yang sudah menguasai agar ia tidak bosan

• Membuat pembelajaran beragam untuk ke dua anak namun soal akhir sama

• Membuat pembelajaran dan target pembelajaran yang berbeda untuk kedua anak.