SUMATIF TEKS NARASI

SUMATIF TEKS NARASI

7th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

selasa bi

selasa bi

3rd Grade - University

20 Qs

Soal AKM literasi

Soal AKM literasi

KG - 12th Grade

20 Qs

PTS  Bahasa Indonesia Kelas 7

PTS Bahasa Indonesia Kelas 7

7th Grade

20 Qs

Cerita Fantasi Kelas 7

Cerita Fantasi Kelas 7

7th Grade

15 Qs

Fabel - Kelas 7 - Bahasa Indonesia

Fabel - Kelas 7 - Bahasa Indonesia

7th Grade

15 Qs

Teks Ulasan (8.1 & 8.2)

Teks Ulasan (8.1 & 8.2)

7th - 9th Grade

20 Qs

LATIHAN SOAL UNBK Bahasa Indonesia 2018

LATIHAN SOAL UNBK Bahasa Indonesia 2018

1st - 12th Grade

16 Qs

Remedial Teks Deskripsi

Remedial Teks Deskripsi

7th Grade

20 Qs

SUMATIF TEKS NARASI

SUMATIF TEKS NARASI

Assessment

Quiz

World Languages

7th Grade

Hard

Created by

Ruri Ula

Used 14+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 2 pts

Tidak lama Melan pun tiba di dapur. Ia melihat Mama begitu sibuk mengukus, mendinginkan kue yang sudah matang, dan juga menyusunnya. Tapi ada pula yang dipisah untuk keluarga, saudara, maupun kerabat dan tidak ketinggalan pula untuk yang dibagikan kepada tetangga nantinya. Semua masing-masing sudah diatur Mama. Mama begitu sibuk di dapur.

“Melan, hanya melihat saja bukan bantu Mama?” ucap Mama.

“Maaf ya, Ma! Melan melamun,” jawab Melan senyum sendiri. “Habis Melan kaget melihat Mama membuat kue keranjang banyak sekali. Memang buat siapa saja, Ma?”

“Ya sudah, sekarang bantu Mama dulu ya untuk membereskannya,” kata Mama. “Oya, jangan lupa ya sayang nanti dipisah kue keranjang yang untuk para tetangga,” lanjut Mama.

Melan masih bertanya-tanya. Mama buat apa membagikan ke para tetangga? Pikirnya.

Akhirnya Tahun Baru Imlek yang ditunggu-tunggu tiba. Melan sangat gembira menyambutnya. Apalagi ia mendapatkan angpao dari Mama, Ayah, Om Tedi, Tante Tita, Oma. Dan Opah serta saudara yang lainnya. Melan panen angpao hari itu.

Kini tibalah acara kumpul-kumpul dan makan bersama di ruang makan sambil menikmati hidangan Tahun Baru Imlek yang sudah mama sediakan. Di sana sudah tersedia bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8 dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirup merah. Tidak lupa kue keranjang. Semua lengkap ada di sana, di ruang makan. Mama Melan membuat kue keranjang untuk keluarga, saudara, dan tetangga. Melan dan keluarganya menikmati kue tersebut pada….

Perayaan kelahiran

Perayaan perkawinan

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Tahun Baru Imlek

2.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 6 pts

Tidak lama Melan pun tiba di dapur. Ia melihat Mama begitu sibuk mengukus, mendinginkan kue yang sudah matang, dan juga menyusunnya. Tapi ada pula yang dipisah untuk keluarga, saudara, maupun kerabat dan tidak ketinggalan pula untuk yang dibagikan kepada tetangga nantinya. Semua masing-masing sudah diatur Mama. Mama begitu sibuk di dapur.

“Melan, hanya melihat saja bukan bantu Mama?” ucap Mama.

“Maaf ya, Ma! Melan melamun,” jawab Melan senyum sendiri. “Habis Melan kaget melihat Mama membuat kue keranjang banyak sekali. Memang buat siapa saja, Ma?”

“Ya sudah, sekarang bantu Mama dulu ya untuk membereskannya,” kata Mama. “Oya, jangan lupa ya sayang nanti dipisah kue keranjang yang untuk para tetangga,” lanjut Mama.

Melan masih bertanya-tanya. Mama buat apa membagikan ke para tetangga? Pikirnya.

Akhirnya Tahun Baru Imlek yang ditunggu-tunggu tiba. Melan sangat gembira menyambutnya. Apalagi ia mendapatkan angpao dari Mama, Ayah, Om Tedi, Tante Tita, Oma. Dan Opah serta saudara yang lainnya. Melan panen angpao hari itu.

Kini tibalah acara kumpul-kumpul dan makan bersama di ruang makan sambil menikmati hidangan Tahun Baru Imlek yang sudah mama sediakan. Di sana sudah tersedia bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8 dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirup merah. Tidak lupa kue keranjang. Semua lengkap ada di sana, di ruang makan. Kue keranjang dan makanan lain, seperti bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8 dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirop merah tersaji di ruang….

3.

FILL IN THE BLANK QUESTION

3 mins • 6 pts

“Nataga, berhati-hatilah dengan ekor birumu!” Levo mengingatkan, “Ekormu sangat kuat!”

“Levo benar! Jangan sampai pohon ini roboh karena sabetan ekormu!” seru semut-semut pada Nataga.

“Kamu juga dapat terbakar jika bertengger terus di ekor Nataga!” kata Mora mengingatkan para semut.

“Kalau malam hari kami merasa hangat saat tidur di ekor Nataga. Mungkin di dalam ekor ini banyak apinya,” gurau para serangga.

“Hai, Semut! Coba kamu pasang telinga di atas ekor Nataga, ada bunyi seperti api!” sambung serangga.

Semut tentu saja penasaran dengan ulah serangga yang menempelkan telinga di ekor Nataga. Semut-semut pun melakukan hal yang sama pada ekor Nataga.

“Ahh…benar! Seperti ada suara api terkena angin di ekor biru ini!” heran semut-semut.

Saudara-saudara Nataga menggeleng-gelengkan kepala menanggapi hal itu. Kutipan cerita tersebut merupakan struktur….

4.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 4 pts

Dion tidak menyalami bapaknya. Sebab, tangan bapaknya berlepotan oli seperti biasa. Bapak Dion sendiri bukannya tidak melihat wajah murung anaknya, tapi ia tidak mau menghentikan pekerjaannya.

Sore hari barulah bapak Dion menghampiri anaknya.

“Ada masalah di sekolah?” ujar bapak Dion.

Dion tidak segera menjawab. Ia tampak ragu-ragu mengucapkan kata-kata yang sejak siang hari berputar-putar di kepalanya.

Bapaknya dengan sabar menunggu, tidak memaksa Dion menyampaikan isi hatinya.

“Pak Guru IPA mau mengajak para siswa ke sini,” kata Dion akhirnya.

Bapak Dion mengerutkan keningnya. “Mau apa ke sini?”

“Katanya sih supaya para siswa tau bagaimana cara kerja sepeda motor. Pak Guru minta Bapak menjelaskannya kepada para siswa.”

Bapak Dion mengangguk-angguk. “Bagus itu.”

Dion mendongak, tak menyangka bapaknya malah menanggapi permintaan Pak Guru IPA dengan gembira dan antusias.

“Tapi….”

“Tapi kenapa?”

“Eee….”

“Kamu malu, ya, karena Bapak pasti tampil kotor?”

Bapak Dion tertawa. Dion mula-mula tetap diam, tapi kemudian ikut tertawa. Kalau memakai pakaian biasa, sebenarnya bapak keren juga, pikir Dion. Dan kata orang, dia mirip bapaknya.

Dua hari kemudian, ketika para siswa datang diiringi Pak Guru IPA, bapak Dion sudah siap menyambut mereka.

Kali itu penampilan bapak Dion berbeda dengan biasanya. Tidak berlepotan oli dan bajunya bersih. Ia menjelaskan bagaimana cara kerja mesin sepeda motor agar bisa melaju di jalan raya. Kata-katanya jelas, dengan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami dan menarik karena sering diselingi humor. Bapak Dion menjelaskan sambil memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor yang saat itu sedang dibongkar.

Ketika para siswa sudah kembali ke kelas, Tanti mendekati Dion, lalu berkata pelan, “Bapakmu hebat, pantas menjadi guru.”

Dion termangu sejenak, tak menyangka Tanti akan memuji bapaknya.

Tapi kemudian wajah Dion terasa hangat. Senang rasanya mendengar kata-kata Tanti itu. Apakah Tanti menyukainya juga? Batin Dion. Kutipan tersebut menceritakan kunjungan Pak Guru IPA dan teman-teman Dion ke bengkel bapak Dion. Pernyataan yang sesuai dengan kutipan cerita adalah….

Dion mengajak teman-temannya mengunjungi bengkel bapak Dion.

Pak Guru IPA mengajak para siswa ke bengkel bapak Dion.

Tanti memuji bapak Dion hebat dan pantas menjadi guru.

Bapak Dion tidak percaya diri karena tampil kotor.

Dion bangga terhadap usaha bengkel bapaknya.

5.

FILL IN THE BLANK QUESTION

3 mins • 6 pts

“Nataga, berhati-hatilah dengan ekor birumu!” Levo mengingatkan, “Ekormu sangat kuat!”

“Levo benar! Jangan sampai pohon ini roboh karena sabetan ekormu!” seru semut-semut pada Nataga.

“Kamu juga dapat terbakar jika bertengger terus di ekor Nataga!” kata Mora mengingatkan para semut.

“Kalau malam hari kami merasa hangat saat tidur di ekor Nataga. Mungkin di dalam ekor ini banyak apinya,” gurau para serangga.

“Hai, Semut! Coba kamu pasang telinga di atas ekor Nataga, ada bunyi seperti api!” sambung serangga.

Semut tentu saja penasaran dengan ulah serangga yang menempelkan telinga di ekor Nataga. Semut-semut pun melakukan hal yang sama pada ekor Nataga.

“Ahh…benar! Seperti ada suara api terkena angin di ekor biru ini!” heran semut-semut.

Saudara-saudara Nataga menggeleng-gelengkan kepala menanggapi hal itu. Penggunaan kata sambung untuk menandai sebab atau alasan dalam teks cerita tersebut adalah….

6.

MATCH QUESTION

2 mins • 10 pts

Jodohkan berikut iniDion tidak menyalami bapaknya. Sebab, tangan bapaknya berlepotan oli seperti biasa. Bapak Dion sendiri bukannya tidak melihat wajah murung anaknya, tapi ia tidak mau menghentikan pekerjaannya.

Sore hari barulah bapak Dion menghampiri anaknya.

“Ada masalah di sekolah?” ujar bapak Dion.

Dion tidak segera menjawab. Ia tampak ragu-ragu mengucapkan kata-kata yang sejak siang hari berputar-putar di kepalanya.

Bapaknya dengan sabar menunggu, tidak memaksa Dion menyampaikan isi hatinya.

“Pak Guru IPA mau mengajak para siswa ke sini,” kata Dion akhirnya.

Bapak Dion mengerutkan keningnya. “Mau apa ke sini?”

“Katanya sih supaya para siswa tau bagaimana cara kerja sepeda motor. Pak Guru minta Bapak menjelaskannya kepada para siswa.”

Bapak Dion mengangguk-angguk. “Bagus itu.”

Dion mendongak, tak menyangka bapaknya malah menanggapi permintaan Pak Guru IPA dengan gembira dan antusias.

“Tapi….”

“Tapi kenapa?”

“Eee….”

“Kamu malu, ya, karena Bapak pasti tampil kotor?”

Bapak Dion tertawa. Dion mula-mula tetap diam, tapi kemudian ikut tertawa. Kalau memakai pakaian biasa, sebenarnya bapak keren juga, pikir Dion. Dan kata orang, dia mirip bapaknya.

Dua hari kemudian, ketika para siswa datang diiringi Pak Guru IPA, bapak Dion sudah siap menyambut mereka.

Kali itu penampilan bapak Dion berbeda dengan biasanya. Tidak berlepotan oli dan bajunya bersih. Ia menjelaskan bagaimana cara kerja mesin sepeda motor agar bisa melaju di jalan raya. Kata-katanya jelas, dengan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami dan menarik karena sering diselingi humor. Bapak Dion menjelaskan sambil memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor yang saat itu sedang dibongkar.

Ketika para siswa sudah kembali ke kelas, Tanti mendekati Dion, lalu berkata pelan, “Bapakmu hebat, pantas menjadi guru.”

Dion termangu sejenak, tak menyangka Tanti akan memuji bapaknya.

Tapi kemudian wajah Dion terasa hangat. Senang rasanya mendengar kata-kata Tanti itu. Apakah Tanti menyukainya juga? Batin Dion. Jodohkan pernyataan pada kolom sebelah kiri dengan jawaban di sebelah kanan sesuai informasi dalam kutipan cerita dengan cara menarik garis lurus!

Tangan bapak Dion berlepotan oli

Bapak Dion menyambut gembira dan antusias

Dion dimarahi Pak Guru IPA

Tanti memuji kehebatan bapak Dion

Guru IPA dan siswa ke bengkel bapak Dion

Wajah Dion kelihatan murung

Bapak Dion tampil kotor

Dion tidak mau menyalami bapaknya

Penjelasan Bapak Dion mudah dipahami

Dion malu terhadap bapaknya

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 4 pts

“Hai, hiu! Aku selamat!” sapa ikan lumba-lumba kepada ikan hiu dengan hati gembira.

“Bagaimana kau bisa lolos?” tanya ikan hiu keheranan.

“Nelayan-nelayan itu yang melepaskanku. Mereka itu baik hatinya. Mereka tidak sampai hati menjualku ke pasar. Padahal, aku bisa dijual dengan harga mahal,” cerita ikan lumba-lumba kepada ikan hiu.

“Ah tidak, nelayan-nelayan itu serakah! Seharusnya aku yang mendapatkan ikan-ikan besar tadi. Karena nelayan itu menjaringnya, aku jadi tidak kebagian!” ujar ikan hiu dengan hati kesal.

“Tidak kawan, nelayan itu tidak serakah. Kalau mereka serakah, pasti aku sudah dijualnya tadi,” ucap ikan lumba-lumba menyangkal pendapat hiu.

“Tidak, aku tetap tidak suka dengan nelayan itu. Mereka tangkap ikan-ikan yang seharusnya menjadi bagianku. Kelak suatu saat, jika ada perahu nelayan yang hancur diterjang badai, aku akan memangsa mereka sebagai gantinya.” Demikian ikan hiu bersumpah.

“Jangan kawan, janganlah kamu berbuat begitu. Kamulah yang sebenarnya serakah. Tidak puaskah kamu memakan ikan-ikan yang ada. Rasa-rasanya kita tidak akan kekurangan makanan walaupun nelayan-nelayan itu menangkapi ikan-ikan di sini setiap hari,” tutur ikan lumba-lumba menasihati.

“Bila kelak ada manusia yang tertimpa musibah, aku pasti akan menolongnya. Aku merasa berutang budi kepada nelayan yang telah menolongku. Aku tak akan melupakan budi baik mereka. Makanya aku berjanji akan selalu menolong manusia yang kesusahan.” Begitulah janji ikan lumba-lumba untuk membalas kebaikan manusia.

Pilihlah dua pernyataan yang sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam fabel yang kamu baca!

Tokoh hiu tidak senang dengan tokoh lumba-lumba yang berteman dengan manusia.

Tokoh lumba-lumba menasihati tokoh hiu yang menganggap manusia serakah

Tokoh hiu menyerang para nelayan yang mengambil ikan di samudera

Tokoh lumba-lumba tidak berani mengingatkan kesalahan tokoh hiu

Para nelayan menangkap ikan di lautan menggunakan jala

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?