Tidak lama Melan pun tiba di dapur. Ia melihat Mama begitu sibuk mengukus, mendinginkan kue yang sudah matang, dan juga menyusunnya. Tapi ada pula yang dipisah untuk keluarga, saudara, maupun kerabat dan tidak ketinggalan pula untuk yang dibagikan kepada tetangga nantinya. Semua masing-masing sudah diatur Mama. Mama begitu sibuk di dapur.
“Melan, hanya melihat saja bukan bantu Mama?” ucap Mama.
“Maaf ya, Ma! Melan melamun,” jawab Melan senyum sendiri. “Habis Melan kaget melihat Mama membuat kue keranjang banyak sekali. Memang buat siapa saja, Ma?”
“Ya sudah, sekarang bantu Mama dulu ya untuk membereskannya,” kata Mama. “Oya, jangan lupa ya sayang nanti dipisah kue keranjang yang untuk para tetangga,” lanjut Mama.
Melan masih bertanya-tanya. Mama buat apa membagikan ke para tetangga? Pikirnya.
Akhirnya Tahun Baru Imlek yang ditunggu-tunggu tiba. Melan sangat gembira menyambutnya. Apalagi ia mendapatkan angpao dari Mama, Ayah, Om Tedi, Tante Tita, Oma. Dan Opah serta saudara yang lainnya. Melan panen angpao hari itu.
Kini tibalah acara kumpul-kumpul dan makan bersama di ruang makan sambil menikmati hidangan Tahun Baru Imlek yang sudah mama sediakan. Di sana sudah tersedia bandeng goreng, bandeng presto, buah jeruk, manisan 8 dewa, permen kacang, coklat nanas, dan es sirup merah. Tidak lupa kue keranjang. Semua lengkap ada di sana, di ruang makan. Mama Melan membuat kue keranjang untuk keluarga, saudara, dan tetangga. Melan dan keluarganya menikmati kue tersebut pada….