Refleksi Paradigma Kurmer

Refleksi Paradigma Kurmer

Professional Development

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi

Professional Development

10 Qs

Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21 (Dua)

Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21 (Dua)

Professional Development

10 Qs

ASESMEN IKM

ASESMEN IKM

Professional Development

10 Qs

PRETEST IKM

PRETEST IKM

Professional Development

10 Qs

Yuk Belajar PMM

Yuk Belajar PMM

Professional Development

10 Qs

KURIKULUM MERDEKA IKIGAIRI

KURIKULUM MERDEKA IKIGAIRI

Professional Development

10 Qs

Implementasi Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka

Professional Development

10 Qs

Deep Learning

Deep Learning

Professional Development

10 Qs

Refleksi Paradigma Kurmer

Refleksi Paradigma Kurmer

Assessment

Quiz

Education

Professional Development

Easy

Created by

Fardatun Nimah

Used 3+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Paradigma Terkait Pengembangan Karakter

Pengembangan karakter peserta didik sangat penting, maka jam pelajaran untuk mata pelajaran yang berkaitan erat dengan pengembangan karakter perlu ditambah.

Pengembangan karakter perlu terpadu, termasuk melalui kegiatan belajar yang lebih informal di luar jam pelajaran, fleksibel waktunya, serta kesempatan untuk mempraktikkan berbagai kemampuan untuk mengasah perkembangan karakter.

Answer explanation

Media Image

Menambah jam pelajaran tidak serta merta meningkatkan kualitas hasil belajar dan berisiko menurunkan kesejahteraan (wellbeing) peserta didik

Pengembangan karakter harus terpadu dan holistik. Karakter kurang efektif terbangun apabila hanya mengandalkan pembelajaran dalam mata pelajaran yang terpisah-pisah dan terbatas pada jam pelajaran yang sudah ditetapkan

Di P5 peserta didik mengerjakan projek melalui kegiatan inkuiri, eksplorasi, praktik, dan berinteraksi dengan lingkungan secara fleksibel dan autentik berbasis satuan pendidikan. Dengan demikian, pengembangan karakter dilakukan secara holistik dan terpadu antara (1) intrakurikuler (mata pelajaran), (2) kokurikuler, (3) ekstrakurikuler, dan (4) melalui pembiasaan, interaksi, lingkungan belajar, serta budaya dan kebijakan satuan pendidikan.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Paradigma Terkait Pembelajaran Peserta Didik

Pembelajaran terdiferensiasi yang paling penting dan mendasar adalah menyesuaikan materi dan tujuan pembelajaran dengan pemahaman atau kompetensi peserta didik

Pembelajaran terdiferensiasi yang paling penting dan mendasar adalah menyesuaikan kegiatan belajar sesuai dengan gaya belajar dan minat peserta didik

Answer explanation

Media Image

Mendiferensiasi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar serta minat peserta didik tentu bukan sesuatu yang keliru. Namun demikian hal tersebut bukanlah pertimbangan yang paling mendasar untuk membedakan atau mendiferensiasi pembelajaran di dalam kelas. Dengan membedakan kegiatan belajar hanya berdasarkan gaya belajar ataupun minat peserta didik, anak akan tetap kesulitan untuk mencapai kompetensi yang dituju karena pemahaman atau keterampilan yang dimilikinya saat ini tidak dapat menjadi fondasi untuk ia mempelajari ilmu pengetahuan berikutnya.

Pembelajaran terdiferensiasi dilakukan berdasarkan pada asesmen formatif. Asesmen formatif ditujukan untuk mengetahui kesiapan (kompetensi, pemahaman, atau keterampilan) peserta didik untuk mempelajari pengetahuan baru atau kompetensi yang lebih kompleks.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Paradigma Terkait Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tidak berkaitan dengan Kurikulum Merdeka karena literasi dan numerasi bukan mata pelajaran.

AKM dapat menjadi sumber data untuk merancang kurikulum satuan pendidika

Answer explanation

Media Image

Asesmen Nasional (AN) yang terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar memberikan informasi tentang kemampuan literasi dan numerasi serta perkembangan karakter peserta didik.

Meskipun AN bukan asesmen mata pelajaran, semua mata pelajaran dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk menguatkan kemampuan literasi dan numerasi. Artinya, AN tidak hanya berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika saja. Kemampuan bernalar kritis yang erat kaitannya dengan literasi dan numerasi bahkan juga perkembangan karakter merupakan kemampuan yang dikembangkan di semua mata pelajaran.

Meskipun AN tidak diikuti oleh semua peserta didik di satuan pendidikan, namun hasil AN merepresentasikan kondisi pembelajaran secara umum sehingga dapat memberikan informasi untuk guru berefleksi tentang strategi yang digunakannya dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Paradigma Terkait Prioritas Dalam Transformasi Pembelajaran

Kurikulum merupakan alat bantu bagi guru belajar untuk meningkatkan kompetensinya

Guru merupakan faktor terpenting dalam pembelajaran, maka seharusnya kualitas guru yang ditingkatkan bukannya melakukan perubahan kurikulum.

Answer explanation

Media Image

• Upaya-upaya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat mengacu pada kebijakan kurikulum

• Perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kesiapan pendidik akan membangun budaya belajar seluruh warga satuan pendidikan. Artinya, bukan hanya peserta didik saja yang belajar, namun pendidik juga belajar untuk terus meningkatkan kapasitas dirinya dalam memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran.

• Perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kesiapan pendidik, tidak terburu-buru, dan tidak terlalu dipaksakan akan membuat pendidik tertantang, bukan tertekan atau frustasi karena tuntutan-tuntutan yang memberatkan mereka.

• Perubahan yang sistematis dan menyeluruh, meliputi perubahan kurikulum yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas guru dan kebijakan Merdeka Belajar lainnya akan mendorong peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik yang lebih efektif.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Paradigma Terkait Proses Guru Melakukan Transformasi Pembelajaran

Guru perlu belajar dari satu sama lain (rekan seprofesi) tentang bagaimana menggunakan Kurikulum Merdeka untuk transformasi pembelajaran

Tidak perlu komunitas belajar maupun Platform Merdeka Mengajar, pelatihan/ bimbingan teknis dari pakar pendidikan cukup bagi guru mempelajari Kurikulum Merdeka agar tidak salah menerapkannya

Answer explanation

Media Image

Guru adalah pihak yang paling penting dalam perubahan kurikulum dan transformasi pembelajaran. Oleh karena itu kompetensi guru untuk menggunakan kurikulum sebagai alat bantu untuk transformasi pembelajaran menjadi sangat penting.

Bimtek dilakukan dengan paradigma top-down, dengan asumsi bahwa pakar pendidikan yang sebenarnya bukan atau tidak lagi berprofesi sebagai guru memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada guru. Padahal fasilitator bimtek tersebut tidak benar-benar mengetahui berbagai kompleksitas yang terjadi di kelas dan disekolah. Akibatnya, sulit bagi fasilitator untuk berempati dan memahami secara utuh tantangan-tantangan yang harus dihadapi guru ketika menerapkan kurikulum yang baru.

Oleh karena itu, guru perlu belajar dari sesama guru. Seperti halnya murid, guru perlu belajar secara konstruktif, yaitu belajar langkah demi langkah dan secara berkesinambungan antara memahami kebijakan dan teorinya dengan menerapkannya di kelas.