TEKS DRAMA 2

TEKS DRAMA 2

11th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Kata Pemeri

Kata Pemeri

11th - 12th Grade

20 Qs

Bahasa melayu

Bahasa melayu

11th Grade

15 Qs

BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA

9th - 12th Grade

20 Qs

Kuiz Tatabahasa Kali 1

Kuiz Tatabahasa Kali 1

1st - 12th Grade

20 Qs

Tatabahasa

Tatabahasa

1st - 12th Grade

20 Qs

PENDIDIKAN MORAL: UNIT 8

PENDIDIKAN MORAL: UNIT 8

1st - 12th Grade

15 Qs

Sumatif Materi Drama Kelas XI f

Sumatif Materi Drama Kelas XI f

11th Grade

20 Qs

UH TEKS NEGOSIASI KELAS 10

UH TEKS NEGOSIASI KELAS 10

9th - 12th Grade

15 Qs

TEKS DRAMA 2

TEKS DRAMA 2

Assessment

Quiz

Other

11th Grade

Medium

Created by

Hanan Lestari

Used 2+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Jangan Bawa Barang Dagangan Kami, Pak.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Beberapa petugas tramtib secara tiba-tiba datang untuk menertibkan dagangan para pedagang. Tentu saja para pedagang ketakutan. Sebagian lari tunggang langgang sambil membawa barang dagangannya. Namun, ada sebagian yang memberanikan diri menghalang-halangi petugas yang akan mengambil barang dagangannya.

Pedagang 1 : (merebut barang dagangan yang sudah diambil petugas) Pak, tolong dagangan saya jangan diambil. Kasihanilah saya, Pak. Kasihanilah kami semua.

Pedagang 2 : (berlutut dengan menadahkan tangan) Kasihanilah saya, Pak. Jangan diambil dagangan saya. Tolong, Pak, jangan ambil dagangan saya.

Petugas 1 : (menunjuk ke para pedagang) Semuanya memang bandel. Harusnya kan tempat ini sudah bersih dari pedagang dua minggu yang lalu. Tapi mengapa sampai sekarang juga belum mau pindah?

Pedagang 2 : Ya, Pak, kami semua mengaku salah. Tolong beri kami waktu satu minggu lagi untuk beres-beres. Kami akan segera pindah.

Petugas 1 : Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Kami sebagai petugas menjalankan perintah demi ketertiban bersama. Kami tidak sewenang-wenang. Sudah banyak waktu yang diberikan petugas kepada Bapak dan Ibu. Dan perlu Bapak Ibu ketahui. Bapak dan Ibu para pedagang kan tidak diusir, tetapi ditata, diberikan tempat yang layak. Coba lihat tempat berjualan disini, becek, sering kena banjir, dan kelihatan kumuh. Selain itu, kehadiran Bapak dan Ibu di sini membuat kemacetan.

Pedagang 1 : Ya, Pak. Kami semua menyadari. Sekali lagi kami mengaku salah. Biarkan kami beres-beres. Mulai hari ini kami berjanji untuk memindahkan barang dagangan di tempat yang sudah disediakan.

Pedagang 2 : Iya, Pak Kami Janji. Dalam waktu beberapa hari, kami akan pindah semua.

Petugas 1: Baiklah kalau begitu. Ini kesempatan terakhir yang diberikan petugas. Kalau minggu depan masih ada yang belum

mau pindah, terpaksa barang dagangan Bapak Ibu kami bawa.

Pedagang 1 : (menyalami petugas) Terima kasih, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak. Kami tidak akan melanggar lagi. Kami akan patuh pada aturan.

  1. Tema teks drama tersebut adalah . . . . 

kritik sosial


dekadensi moral

tempat berdagang

kemarahan petugas

kebaikan petugas

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Jangan Bawa Barang Dagangan Kami, Pak.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Beberapa petugas tramtib secara tiba-tiba datang untuk menertibkan dagangan para pedagang. Tentu saja para pedagang ketakutan. Sebagian lari tunggang langgang sambil membawa barang dagangannya. Namun, ada sebagian yang memberanikan diri menghalang-halangi petugas yang akan mengambil barang dagangannya.

Pedagang 1 : (merebut barang dagangan yang sudah diambil petugas) Pak, tolong dagangan saya jangan diambil. Kasihanilah saya, Pak. Kasihanilah kami semua.

Pedagang 2 : (berlutut dengan menadahkan tangan) Kasihanilah saya, Pak. Jangan diambil dagangan saya. Tolong, Pak, jangan ambil dagangan saya.

Petugas 1 : (menunjuk ke para pedagang) Semuanya memang bandel. Harusnya kan tempat ini sudah bersih dari pedagang dua minggu yang lalu. Tapi mengapa sampai sekarang juga belum mau pindah?

Pedagang 2 : Ya, Pak, kami semua mengaku salah. Tolong beri kami waktu satu minggu lagi untuk beres-beres. Kami akan segera pindah.

Petugas 1 : Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Kami sebagai petugas menjalankan perintah demi ketertiban bersama. Kami tidak sewenang-wenang. Sudah banyak waktu yang diberikan petugas kepada Bapak dan Ibu. Dan perlu Bapak Ibu ketahui. Bapak dan Ibu para pedagang kan tidak diusir, tetapi ditata, diberikan tempat yang layak. Coba lihat tempat berjualan disini, becek, sering kena banjir, dan kelihatan kumuh. Selain itu, kehadiran Bapak dan Ibu di sini membuat kemacetan.

Pedagang 1 : Ya, Pak. Kami semua menyadari. Sekali lagi kami mengaku salah. Biarkan kami beres-beres. Mulai hari ini kami berjanji untuk memindahkan barang dagangan di tempat yang sudah disediakan.

Pedagang 2 : Iya, Pak Kami Janji. Dalam waktu beberapa hari, kami akan pindah semua.

Petugas 1: Baiklah kalau begitu. Ini kesempatan terakhir yang diberikan petugas. Kalau minggu depan masih ada yang belum

mau pindah, terpaksa barang dagangan Bapak Ibu kami bawa.

Pedagang 1 : (menyalami petugas) Terima kasih, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak. Kami tidak akan melanggar lagi. Kami akan patuh pada aturan.


Petugas akan mengambil paksa barang dagangan pedagang karena . . .

Pedagang berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan.

Tempat untuk berjualan pedagang sering banjir dan kumuh.

Petugas merasa geram dengan ulah para pedagang.

Pedagang melawan petugas pada saat petugas datang.

Waktu memindahkan barang dagangan sudah habis.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Jangan Bawa Barang Dagangan Kami, Pak.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Beberapa petugas tramtib secara tiba-tiba datang untuk menertibkan dagangan para pedagang. Tentu saja para pedagang ketakutan. Sebagian lari tunggang langgang sambil membawa barang dagangannya. Namun, ada sebagian yang memberanikan diri menghalang-halangi petugas yang akan mengambil barang dagangannya.

Pedagang 1 : (merebut barang dagangan yang sudah diambil petugas) Pak, tolong dagangan saya jangan diambil. Kasihanilah saya, Pak. Kasihanilah kami semua.

Pedagang 2 : (berlutut dengan menadahkan tangan) Kasihanilah saya, Pak. Jangan diambil dagangan saya. Tolong, Pak, jangan ambil dagangan saya.

Petugas 1 : (menunjuk ke para pedagang) Semuanya memang bandel. Harusnya kan tempat ini sudah bersih dari pedagang dua minggu yang lalu. Tapi mengapa sampai sekarang juga belum mau pindah?

Pedagang 2 : Ya, Pak, kami semua mengaku salah. Tolong beri kami waktu satu minggu lagi untuk beres-beres. Kami akan segera pindah.

Petugas 1 : Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Kami sebagai petugas menjalankan perintah demi ketertiban bersama. Kami tidak sewenang-wenang. Sudah banyak waktu yang diberikan petugas kepada Bapak dan Ibu. Dan perlu Bapak Ibu ketahui. Bapak dan Ibu para pedagang kan tidak diusir, tetapi ditata, diberikan tempat yang layak. Coba lihat tempat berjualan disini, becek, sering kena banjir, dan kelihatan kumuh. Selain itu, kehadiran Bapak dan Ibu di sini membuat kemacetan.

Pedagang 1 : Ya, Pak. Kami semua menyadari. Sekali lagi kami mengaku salah. Biarkan kami beres-beres. Mulai hari ini kami berjanji untuk memindahkan barang dagangan di tempat yang sudah disediakan.

Pedagang 2 : Iya, Pak Kami Janji. Dalam waktu beberapa hari, kami akan pindah semua.

Petugas 1: Baiklah kalau begitu. Ini kesempatan terakhir yang diberikan petugas. Kalau minggu depan masih ada yang belum

mau pindah, terpaksa barang dagangan Bapak Ibu kami bawa.

Pedagang 1 : (menyalami petugas) Terima kasih, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak. Kami tidak akan melanggar lagi. Kami akan patuh pada aturan.

Suasana yang tergambar pada cerita tersebut adalah . . . .

sepi

mencekam

menakutkan

tegang

menyeramkan

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Jangan Bawa Barang Dagangan Kami, Pak.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Beberapa petugas tramtib secara tiba-tiba datang untuk menertibkan dagangan para pedagang. Tentu saja para pedagang ketakutan. Sebagian lari tunggang langgang sambil membawa barang dagangannya. Namun, ada sebagian yang memberanikan diri menghalang-halangi petugas yang akan mengambil barang dagangannya.

Pedagang 1 : (merebut barang dagangan yang sudah diambil petugas) Pak, tolong dagangan saya jangan diambil. Kasihanilah saya, Pak. Kasihanilah kami semua.

Pedagang 2 : (berlutut dengan menadahkan tangan) Kasihanilah saya, Pak. Jangan diambil dagangan saya. Tolong, Pak, jangan ambil dagangan saya.

Petugas 1 : (menunjuk ke para pedagang) Semuanya memang bandel. Harusnya kan tempat ini sudah bersih dari pedagang dua minggu yang lalu. Tapi mengapa sampai sekarang juga belum mau pindah?

Pedagang 2 : Ya, Pak, kami semua mengaku salah. Tolong beri kami waktu satu minggu lagi untuk beres-beres. Kami akan segera pindah.

Petugas 1 : Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Kami sebagai petugas menjalankan perintah demi ketertiban bersama. Kami tidak sewenang-wenang. Sudah banyak waktu yang diberikan petugas kepada Bapak dan Ibu. Dan perlu Bapak Ibu ketahui. Bapak dan Ibu para pedagang kan tidak diusir, tetapi ditata, diberikan tempat yang layak. Coba lihat tempat berjualan disini, becek, sering kena banjir, dan kelihatan kumuh. Selain itu, kehadiran Bapak dan Ibu di sini membuat kemacetan.

Pedagang 1 : Ya, Pak. Kami semua menyadari. Sekali lagi kami mengaku salah. Biarkan kami beres-beres. Mulai hari ini kami berjanji untuk memindahkan barang dagangan di tempat yang sudah disediakan.

Pedagang 2 : Iya, Pak Kami Janji. Dalam waktu beberapa hari, kami akan pindah semua.

Petugas 1: Baiklah kalau begitu. Ini kesempatan terakhir yang diberikan petugas. Kalau minggu depan masih ada yang belum

mau pindah, terpaksa barang dagangan Bapak Ibu kami bawa.

Pedagang 1 : (menyalami petugas) Terima kasih, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak. Kami tidak akan melanggar lagi. Kami akan patuh pada aturan.


Pernyataan yang sesuai dengan teks drama tersebut adalah . . .

Tempat berjualan pedagang akan dipindahkan ke tempat yang nyaman.

Petugas terpaksa menyita barang dagangan pedagang.

Pedagang tidak ingin dipindahkan ke tempat yang baru.

Petugas tidak sabar menghadapi pedagang kaki lima yang membandel.

Tempat berjualan para pedagang yang ditempati ramai pembeli.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Jangan Bawa Barang Dagangan Kami, Pak.

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Beberapa petugas tramtib secara tiba-tiba datang untuk menertibkan dagangan para pedagang. Tentu saja para pedagang ketakutan. Sebagian lari tunggang langgang sambil membawa barang dagangannya. Namun, ada sebagian yang memberanikan diri menghalang-halangi petugas yang akan mengambil barang dagangannya.

Pedagang 1 : (merebut barang dagangan yang sudah diambil petugas) Pak, tolong dagangan saya jangan diambil. Kasihanilah saya, Pak. Kasihanilah kami semua.

Pedagang 2 : (berlutut dengan menadahkan tangan) Kasihanilah saya, Pak. Jangan diambil dagangan saya. Tolong, Pak, jangan ambil dagangan saya.

Petugas 1 : (menunjuk ke para pedagang) Semuanya memang bandel. Harusnya kan tempat ini sudah bersih dari pedagang dua minggu yang lalu. Tapi mengapa sampai sekarang juga belum mau pindah?

Pedagang 2 : Ya, Pak, kami semua mengaku salah. Tolong beri kami waktu satu minggu lagi untuk beres-beres. Kami akan segera pindah.

Petugas 1 : Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Kami sebagai petugas menjalankan perintah demi ketertiban bersama. Kami tidak sewenang-wenang. Sudah banyak waktu yang diberikan petugas kepada Bapak dan Ibu. Dan perlu Bapak Ibu ketahui. Bapak dan Ibu para pedagang kan tidak diusir, tetapi ditata, diberikan tempat yang layak. Coba lihat tempat berjualan disini, becek, sering kena banjir, dan kelihatan kumuh. Selain itu, kehadiran Bapak dan Ibu di sini membuat kemacetan.

Pedagang 1 : Ya, Pak. Kami semua menyadari. Sekali lagi kami mengaku salah. Biarkan kami beres-beres. Mulai hari ini kami berjanji untuk memindahkan barang dagangan di tempat yang sudah disediakan.

Pedagang 2 : Iya, Pak Kami Janji. Dalam waktu beberapa hari, kami akan pindah semua.

Petugas 1: Baiklah kalau begitu. Ini kesempatan terakhir yang diberikan petugas. Kalau minggu depan masih ada yang belum

mau pindah, terpaksa barang dagangan Bapak Ibu kami bawa.

Pedagang 1 : (menyalami petugas) Terima kasih, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak. Kami tidak akan melanggar lagi. Kami akan patuh pada aturan.

  1. Latar tempat yang tepat sesuai dengan cerita adalah …..

di tepi sungai

di tengah jalan

di pinggir jalan raya

di pasar

di sekitar perkampungan

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

JALAN LINGKAR

Suasana rapat yang semula berjalan lancar tiba-tiba menjadi gaduh begitu Pak Joni masuk. Ia berteriak lantang dengan mengeluarkan argumen yang tidak masuk akal.

Pak Joni : (Tangan kanan mengepal sambil diangkat ke atas) Pokoknya saya tidak setuju. Saya adalah warga asli sini. Sejak kecil saya sudah di sini. Sayalah yang paling mengerti suasana kampung ini.

Pak Arman: (Mendekati Pak Joni) Tenang Pak Joni. Sabar-sabar, semua sudah kita musyawarahkan bersama. Mari kita bicarakan baik-baik. Warga sudah sepakat dengan ganti untung yang akan diberikan pemerintah.

Pak Joni : Tidak bisa. Sekali tidak bisa, sampai kapanpun tetap tidak bisa. Dan saya tidak pernah diajak musyawarah tentang hal ini. Batalkan kesepakatan kalian.

Pak Toni : Pak Joni, semua warga di sini diundang untuk diajak musyawarah. Tak ada warga yang tidak diundang Termasuk Bapak juga diundang. Hanya sejak rapat pertama sampai ada kesepakatan, Bapak sepertinya tidak pernah datang.

Pak Lukas : Betul, Pak Joni. Semua warga diundang untuk ikut musyawarah, termasuk Bapak. Dan seperti yang dikatakan oleh Pak Toni tadi, Bapak tidak pernah hadir di sini.

Pak Joni : Saya tidak datang karena memang saya tidak setuju dari awal. Ini adalah tanah leluhur saya, tanah leluhur orang tua saya. Tidak mungkin saya meninggalkan tanah leluhur yang saya tempati sejak kecil. Maka, saya minta batalkan kesepakatan ini.

Pak Arman: Pak Joni, Ini bukan masalah kesepakatan. Akan tetapi, lebih dari itu. Kesediaan kita satu kampung untuk pindah itu termasuk cara kita mendukung program pemerintah. Pemerintah akan membangun jalan lingkar yang melewati perkampungan kita. Hasilnya juga akan kita nikmati. Dinikmati oleh banyak orang, oleh masyarakat.

Pak Joni : Saya tetap tidak setuju. Silakan kalau semuanya mau pindah. Saya tetap akan mempertahankan tanah leluhur saya.

Pak Arman: Pak Joni, coba pikirkan baik-baik. Kalau Bapak bersikeras tidak mau pindah, maka Pak Joni sendiri yang rugi.


Hal yang menjadi permasalahan pada teks drama tersebut adalah . . . .

ganti rugi yang tidak sesuai

tidak mau meninggalkan tanah kelahiran

adanya keterpaksaan dari warga

warga tidak diundang musyawarah

waktu kepindahan ke tempat lain

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

JALAN LINGKAR

Suasana rapat yang semula berjalan lancar tiba-tiba menjadi gaduh begitu Pak Joni masuk. Ia berteriak lantang dengan mengeluarkan argumen yang tidak masuk akal.

Pak Joni : (Tangan kanan mengepal sambil diangkat ke atas) Pokoknya saya tidak setuju. Saya adalah warga asli sini. Sejak kecil saya sudah di sini. Sayalah yang paling mengerti suasana kampung ini.

Pak Arman: (Mendekati Pak Joni) Tenang Pak Joni. Sabar-sabar, semua sudah kita musyawarahkan bersama. Mari kita bicarakan baik-baik. Warga sudah sepakat dengan ganti untung yang akan diberikan pemerintah.

Pak Joni : Tidak bisa. Sekali tidak bisa, sampai kapanpun tetap tidak bisa. Dan saya tidak pernah diajak musyawarah tentang hal ini. Batalkan kesepakatan kalian.

Pak Toni : Pak Joni, semua warga di sini diundang untuk diajak musyawarah. Tak ada warga yang tidak diundang Termasuk Bapak juga diundang. Hanya sejak rapat pertama sampai ada kesepakatan, Bapak sepertinya tidak pernah datang.

Pak Lukas : Betul, Pak Joni. Semua warga diundang untuk ikut musyawarah, termasuk Bapak. Dan seperti yang dikatakan oleh Pak Toni tadi, Bapak tidak pernah hadir di sini.

Pak Joni : Saya tidak datang karena memang saya tidak setuju dari awal. Ini adalah tanah leluhur saya, tanah leluhur orang tua saya. Tidak mungkin saya meninggalkan tanah leluhur yang saya tempati sejak kecil. Maka, saya minta batalkan kesepakatan ini.

Pak Arman: Pak Joni, Ini bukan masalah kesepakatan. Akan tetapi, lebih dari itu. Kesediaan kita satu kampung untuk pindah itu termasuk cara kita mendukung program pemerintah. Pemerintah akan membangun jalan lingkar yang melewati perkampungan kita. Hasilnya juga akan kita nikmati. Dinikmati oleh banyak orang, oleh masyarakat.

Pak Joni : Saya tetap tidak setuju. Silakan kalau semuanya mau pindah. Saya tetap akan mempertahankan tanah leluhur saya.

Pak Arman: Pak Joni, coba pikirkan baik-baik. Kalau Bapak bersikeras tidak mau pindah, maka Pak Joni sendiri yang rugi.


Watak Pak Joni yang tidak sesuai dengan teks drama tersebut adalah . . . .

tidak taat pimpinan

mau menang sendiri

memegang adat

keras kepala

susah diatur

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?