Teks 1
“Jalan keluar yang lain, menurut pikiran Badri, ialah kawin dengan seorang gadis yang punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah yang jadi pegawai negeri sebab pegawai negeri lebih banyak mempunyai keringanan tugas dibandingkan dengan pegawai swasta. Pegawai negeri yang terbaik untuk dijadikan istri adalah guru sekolah karena terlatih dengan hidup yang sangat sederhana”
Teks 2
“Kini cita-citaku menjadi dokter hewan telah kuraih. Usiaku 22 tahun, usia yang relatif muda untuk menjadi seorang dokter hewan. Bagi seorang perempuan, profesi tersebut sangat menantang.
Beberapa teman kerjaku sering bertanya, “Apalagi yang kamu tunggu? Bukankah perkawinan merupakan tujuan setiap insan? “ Aku hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan tersebut. Rasanya, sulit bagiku untuk menentukan siapa yang cocok sebab dalam keluargaku, soal jodoh adalah urusan orang tua. Sebagai anak, aku hanya bisa pasrah menerima semua kehendak keluarga dan tidak bisa memilih sendiri. Namun, aku punya keyakinan bahwa siapa pun yang dipilih oleh keluargaku sebagai calon suamiku, pasti pilihan yang terbaik untukku”.
Kesamaan dari kedua teks cerpen di atas adalah…