Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh auditor independen :

• pemberian opini atas kewajaran atas hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan GAAP US
• pemberian opini atas kewajaran dimana laporan tersebut telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.<br />
• pemberian opini atas kewajaran atas hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan IFRS
• pemberian opini atas kewajaran atas hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan Stabdar Akuntansi negara Mexico
• semua ajwaban benar

Langkah – Langkah Mengembangkan Tujuan Audit

• Memahami tujuan dan tanggung jawab audit<br />
• Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus<br />
• Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan<br />
• Mengetahui tujuan umum audit untuk kelompok - kelompok transaksi, akun - akun, dan pengungkapan<br />
• Mengetahui tujuan khusus audit untuk kelompok - kelompok transaksi, akun - akun, dan pengungkapan<br />

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN<br />

• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
• menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai,
• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu. <br />
• Menyajikan laporan keuangan yang wajar <br />
• semua jawaban salah

TANGGUNG JAWAB AUDITOR

• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
• menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai,
• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu. <br />
• Menyajikan laporan keuangan yang wajar <br />
• bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. <br />

Kesalahan saji biasanya dianggap material jika

• jika gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan orang – orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut.<br />
• jika gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam PSAK akan mempengaruhi keputusan orang – orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut.<br />
• jika gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam Intenal Control akan mempengaruhi keputusan orang – orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut.<br />
• jika gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam Prosedur Audit akan mempengaruhi keputusan orang – orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut.<br />
• semua jawaban benar

Auditor memiliki tangggung jawab untuk mendapatkan tingkat keyakinan yang memadai, namun bukan absolut, untuk beberapa alasan berikut :<br />

• Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel.<br />
• Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.<br />
• Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan sering kali tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor.<br />
• jika gabungan dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan orang – orang yang menggunakan laporan keuangan tersebut.<br />
• Menyajikan laporan keuangan yang wajar <br />

Kesalahan (Error) vs Kecurangan (Fraud)<br />dalam audit

• Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, <br />
• Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang disengaja, <br />
• Kecurangan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang disengaja. Kecurangan dapat dibedakan menjadi misaprosiasi aktiva (penyalahgunaan/kecurangan karyawan) dan pelaporan keuangan yang curang (kecurangan manajemen).<br />
• Kecurangan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang TIDAK disengaja. Kecurangan TIDAK dapat dibedakan menjadi misaprosiasi aktiva (penyalahgunaan/kecurangan karyawan) dan pelaporan keuangan yang curang (kecurangan manajemen).<br />
• Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel.<br />

Skeptisme Profesional<br />

• Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional, yaitu sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit.<br />
• Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing tidak harus direncanakan dan dilaksanakan dan tidak perlu sikap profesional
• Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel.<br />
• Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.<br />
• Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan sering kali tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor.<br />

Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Salah Saji Material

• Auditor menghabiskan waktu terbesarnya untuk melakukan perencanaan untuk mendeteksi kesalahan yang tidak disengaja yang dilakukan oleh manajemen dan karyawan
• Auditor menekankan beragam kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan – kesalahan dalam perhitungan dan kealpaan<br />
• Auditor menghabiskan waktu terbesarnya untuk menjalankan audit untuk mendeteksi kesalahan yang tidak disengaja yang dilakukan oleh manajemen dan karyawan
• Auditor menekankan beragam kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan – kesalahan dalam kesalahpahaman dan kesalahan peneraan standar akuntansinya. <br />
• semua jawaban salah

Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Material

• Kesulitan dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan ini tidak merubah tanggung jawab auditor untuk merencanakan dan menjalankan audit dengan tepat. <br />
• Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing tidak harus direncanakan dan dilaksanakan dan tidak perlu sikap profesional
• Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel.<br />
• Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.<br />
• Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan sering kali tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor.<br />