Seorang pegawai bernama Raka bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang memiliki karyawan dari berbagai negara dengan latar belakang budaya yang beragam. Perusahaan baru-baru ini mengadakan acara makan siang bersama untuk mempererat hubungan antar karyawan. Dalam acara tersebut, hidangan yang disajikan mencerminkan berbagai budaya dari negara asal karyawan, termasuk beberapa hidangan yang mungkin tidak biasa bagi sebagian karyawan.
Saat makan siang berlangsung, Raka mendengar komentar dari seorang karyawan yang menyatakan ketidaksukaannya terhadap aroma makanan dari budaya lain, yang menurutnya terlalu kuat dan mengganggu. Raka merasa terganggu oleh komentar ini, tetapi memilih untuk tetap diam. Di sisi lain, ia juga mempertimbangkan apakah mungkin memang tidak semua orang bisa menyukai atau menoleransi semua jenis hidangan dari budaya berbeda, sehingga menghormati selera pribadi juga bisa dianggap penting.
Di tengah situasi tersebut, Raka dihadapkan pada dilema: apakah sebaiknya ia menyampaikan pandangannya kepada tim terkait pentingnya sikap saling menghormati terhadap keragaman budaya dalam makanan, atau membiarkan hal itu berlalu karena tidak ingin memicu konflik lebih lanjut. Ia juga teringat bahwa perusahaannya memiliki prinsip inklusivitas yang menekankan pentingnya sensitivitas terhadap budaya yang berbeda.
Pernyataan Soal:
Menurut Anda, dalam situasi di atas, pilihan Raka untuk tetap diam tanpa melibatkan dirinya dalam perdebatan mengenai ketidaknyamanan atas perbedaan budaya dalam preferensi makanan adalah tindakan yang bijaksana, mengingat bahwa semua individu memiliki hak untuk mengekspresikan selera dan ketidaksukaannya, meskipun ada risiko mengabaikan prinsip inklusivitas dan kepekaan budaya yang diharapkan dalam lingkungan perusahaan tersebut.
A. Tidak Setuju
B. Kurang Setuju
C. Setuju
D. Sangat Setuju