Di sebuah sekolah, terdapat seorang guru yang secara konsisten memberikan nilai rendah kepada seorang murid bernama Dika. Guru tersebut beralasan bahwa Dika sering terlambat mengumpulkan tugas. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh wali kelas, Dika ternyata menghadapi situasi sulit di rumah, di mana dia harus merawat adiknya setiap pagi karena orang tuanya bekerja. Dalam rapat evaluasi, guru tersebut bersikeras bahwa nilai Dika mencerminkan hasil kerjanya dan menolak memberikan toleransi, sementara sebagian guru lain merasa perlu ada pendekatan yang lebih adil.
Sebagai pemimpin rapat evaluasi, Anda dihadapkan pada dilema berikut: bagaimana Anda memastikan keputusan yang diambil mencerminkan keadilan tanpa mengorbankan prinsip keadilan akademik? Pertimbangkan konteks siswa, pendapat guru, dan kebutuhan sekolah secara keseluruhan.
A. Menyetujui keputusan guru untuk tidak memberikan toleransi, karena prinsip evaluasi akademik harus objektif, terlepas dari situasi personal siswa.
B. Memberikan nilai tambahan kepada Dika untuk mengimbangi kesulitannya, dengan pertimbangan bahwa keadilan harus mempertimbangkan kondisi pribadi siswa.
C. Mengadakan diskusi dengan seluruh pihak terkait, termasuk Dika, untuk mencari solusi terbaik yang tetap mempertahankan keadilan akademik dan memberikan dukungan moral kepada siswa.
D. Membuat kebijakan sekolah bahwa semua siswa, tanpa kecuali, wajib mengikuti aturan akademik yang telah ditetapkan tanpa pengecualian.