Ayah   : “Nak, ke sini, Ayah mau bicara”. (1)

Anak   : “Ada apa , yah?” (2)

Ayah   :  “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?” (3)

Anak        : “Oh,, aku ingin masuk sekolah kejuruan, yah.” (4)

Ayah        : “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja ? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan terbaik” (5)

Anak        : “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.” (6)

Ayah        : “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja , ya!” (7)

Anak        : “Waduh, Ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau kuliah?”Lagian kalo nanti gak kuliah, aku bisa langsung kerja di perusahaaan otomotif.” (8)

Ayah        : “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?” (9)

Anak        : “Ayah tenang saja, semuanya sudah saya pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita – cita.” (10)

Ayah        : “Ya, sudahlah kalau itu maumu, tapi nanti malam kamu pikirkan kembali, ya.” (11)

Anak        : “Iya, Ayah.” (12)

• 1 dan 3

• 4

• 6

• 10

• 11 dan 12

Tuturan yang menjadi penentu keberhasilan negosiasi di atas adalah...

• 1 sampai 3

• 4

• 6

• 11

• 12

Rido       : “Jangan di SMA, Pak. Saya tidak mau.” (1)

Bapak    : “Kenapa?” (2)

Rido       : “Saya maunya sekolah di SMK, Pak.” (3)

Bapak    : “Iya, alasanmu apa ingin sekolah di SMK?” (4)

Rido       : “Saya ingin lekas kerja, Pak.” (5)

Bapak    : “Baiklah, kalau itu alasanmu, bapak setuju saja. Kamu boleh sekolah di mana saja, asal kamu rajin belajar.” (6)

Rido       : “Siap, Pak. Terima kasih.” (7)

3. 3. Mengapa Rido tidak ingin bersekolah di SMA, tetapi lebih memilih di SMK?

• Biaya sekolah di SMK lebih murah daripada di SMA.

• Pelajaran di SMK lebih mudah daripada di SMA.

• Siswa lulusan SMK dipersiapkan untuk bekerja.

• Rido merasa kasihan terhadap orang tuanya.

• Rido malas kuliah di perguruan tinggi

Rido       : “Jangan di SMA, Pak. Saya tidak mau.” (1)

Bapak    : “Kenapa?” (2)

Rido       : “Saya maunya sekolah di SMK, Pak.” (3)

Bapak    : “Iya, alasanmu apa ingin sekolah di SMK?” (4)

Rido       : “Saya ingin lekas kerja, Pak.” (5)

Bapak    : “Baiklah, kalau itu alasanmu, bapak setuju saja. Kamu boleh sekolah di mana saja, asal kamu rajin belajar.” (6)

Rido       : “Siap, Pak. Terima kasih.” (7)

4. 4. Kalimat 1 sampai dengan 5 pada teks tersebut merupakan bagian . . . teks negosiasi.

• Orientasi

• Pengajuan

• Penawaran

• Persetujuan

• Penutup

(1) Miya menawar dengan harga Rp45.000 tetapi penjaga menolak. (2) Penjaga mengajukan dengan harga Rp55.000 dan mengatakan termasuk murah. Kalau mencari di toko lain mungkin tidak ada. (3) Miya mengatakan hanya mempunyai uang Rp50.000. (4) Penjaga kemudian mengatakan akan memberikan buku dengan harga Rp50.000. (5) Miya setuju dengan harga Rp50.000 dan meminta untuk diberi sampul.

Kalimat yang menunjukkan persetujuan ditunjukkan nomor ...

• (1)

• (2)

• (3)

• (4)

• (5)

(1) Miya menawar dengan harga Rp45.000 tetapi penjaga menolak. (2) Penjaga mengajukan dengan harga Rp55.000 dan mengatakan termasuk murah. Kalau mencari di toko lain mungkin tidak ada. (3) Miya mengatakan hanya mempunyai uang Rp50.000. (4) Penjaga kemudian mengatakan akan memberikan buku dengan harga Rp50.000. (5) Miya setuju dengan harga Rp50.000 dan meminta untuk diberi sampul.

Makna kalimat persuasif nomor 3 dalam teks negosiasi di atas adalah . . .

• Mengatakan dengan jujur hanya mempunyai uang Rp50.000.

•   Memohon agar memberikan buku dengan harga Rp50.000.

• Menginformasikan keadaan Miya yang hanya mempunyai uang Rp50.000.

• Mia membeli buku dengan harga Rp50.000.

• Mia memaksa kepada penjaga agar setuju harga buku Rp50.000

Miya      : Tapi uang saya hanya Rp50.000

Penjaga :Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?

Miya      : Baiklah Kak! Saya beli bukunya. Tapi sekalian diberi sampul boleh Kak?

Penjaga : Oke, saya sampul sekalian. Ini bukunya.

Miya      : Ini uangnya pas ya Kak, terima kasih sudah membantu saya.

Penjaga : Ya, sama- sama.Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya. Nanti kalau

                 cari buku ke sini lagi saja.

Pasangan tuturan yang terdapat dalam teks negosiasi di atas adalah . . .

• bertanya- menjawab

    

• mengajukan - memenuhi

• menawar- menolak tawaran

• meminta- memenuhi permintaan

• mengucapkan salam- menjawab

Apa yang dimaksud dengan kalimat interogatif?

• Kalimat yang berisi pernyataan atau informasi satu arah.

• Pertanyaan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi.

• Kata ganti orang, benda, dan tempat.

• Tuturan yang digunakan untuk membujuk.

• Saling bertutur untuk memberi pesan dan tanggapan dalam teks negosiasi.

Ana                 : “Kalau Rp800.000,00 terlalu sedikit, Pak.”

Pak Kepsek     : “Akan tetapi, dana organisasi kita tinggal sedikit.”

Ana                 : “Bisa ditambah lagi, Pak. Demi kemeriahan acara kita ini, Pak.”

Pak Kepsek     : “Baiklah, ini penawaran terakhir saya. Untuk acara peringatan hari ulang tahun sekolah, dana organisasi akan keluar Rp900.000.”

Mengapa Pak Kepsek hanya ingin menambahkan Rp800.000,00 untuk acara peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia?

• Jumlah dana organisasi tidak sampai Rp1.000.000,00.

• Terlalu banyak dana yang diajukan Ana.

• Jumlah dana organisasi tersebut tinggal sedikit.

• Ana terlalu memaksakan kehendaknya.

• Pak Kepsek tidak peduli dengan acara tersebut.

Ana                 : “Kalau Rp800.000,00 terlalu sedikit, Pak.”

Pak Kepsek     : “Akan tetapi, dana organisasi kita tinggal sedikit.”

Ana                 : “Bisa ditambah lagi, Pak. Demi kemeriahan acara kita ini, Pak.”

Pak Kepsek     : “Baiklah, ini penawaran terakhir saya. Untuk acara peringatan hari ulang tahun sekolah, dana organisasi akan keluar Rp900.000.”

Bagian tersebut merupakan bagian . . . teks negosiasi.

• Orientasi

• Pengajuan

• Penawaran

• Persetujuan

• Penutup