Soal TO UP PPG PAI 2024 No. 91-120

Di sebuah madrasah, seorang guru PAI sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Kurikulum Merdeka. Dalam kegiatan tersebut, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan tema “Pengembangan Karakter Melalui Nilai- Nilai Agama”. Selama diskusi, guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara mereka berinteraksi, apakah melalui dialog, presentasi, atau membuat poster. Guru juga memfasilitasi setiap kelompok dengan memberikan akses ke berbagai sumber belajar, termasuk buku, video, dan artikel online. Setelah diskusi, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif, mendorong siswa untuk bertanya dan berbagi pandangan. Kegiatan ditutup dengan refleksi, di mana siswa diminta untuk menuliskan satu hal yang mereka pelajari dan bagaimana mereka bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa prinsip utama yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut?

• Pembelajaran yang terpusat pada guru

• Pembelajaran berbasis proyek

• Pembelajaran yang berorientasi pada siswa

• Pembelajaran yang kaku dan terstruktur

Di sebuah sekolah dasar, seorang guru PAI mengadakan kegiatan pembelajaran tentang “Nilai-Nilai Kebersamaan dalam Islam”. Dalam kegiatan ini, guru memulai dengan memberikan penjelasan singkat tentang pentingnya kebersamaan dalam kehidupan sehari- hari dan bagaimana nilai-nilai tersebut diajarkan dalam agama Islam. Setelah itu, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan pengalaman mereka terkait kebersamaan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Guru memberikan waktu 15 menit untuk diskusi. Selanjutnya, setiap kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru mengajak seluruh kelas untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan terhadap presentasi masing-masing kelompok. Dalam sesi ini, guru juga memperkenalkan ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan tema tersebut. Di akhir kegiatan, guru meminta siswa untuk menuliskan satu aksi nyata yang akan mereka lakukan untuk menerapkan nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, lalu mendiskusikannya di kelas. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan umpan balik positif dan menjelaskan pentingnya menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari.

Apa yang menjadi ciri khas dari tahapan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang terlihat pada kegiatan ini?

• Pembelajaran yang terpusat pada guru

• Pembelajaran yang mengutamakan referensi berupa teks

• Pembelajaran yang bersifat fleksibel dan melibatkan partisipasi aktif siswa

• Pembelajaran yang fokus pada ujian dan hasil

Di suatu kelas Pendidikan Agama Islam (PAI), seorang guru biasanya mengajar dengan metode konvensional. Ia lebih banyak menjelaskan materi dari buku teks dan memberikan ceramah. Siswa terlihat pasif dan hanya mencatat apa yang dijelaskan tanpa banyak bertanya atau berdiskusi. Suatu hari, guru tersebut menyadari bahwa siswa kurang memahami materi tentang “Etika dalam Berinteraksi dengan Sesama”. Merasa perlu mengubah metode pengajarannya, guru tersebut memutuskan untuk mencoba pendekatan yang lebih berpusat pada siswa. Guru kemudian memulai dengan menanyakan pendapat siswa mengenai pentingnya etika dalam berinteraksi. Setelah itu, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan studi kasus terkait interaksi sosial dan diminta untuk mendiskusikannya. Setelah diskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil pemikiran mereka di depan kelas. Selama presentasi, siswa lain dapat bertanya dan memberikan tanggapan. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan umpan balik dan mengarahkan diskusi agar tetap relevan dengan tema etika. Di akhir sesi, guru meminta siswa untuk menuliskan rencana aksi tentang bagaimana mereka dapat menerapkan etika dalam interaksi sehari-hari dan meminta beberapa siswa untuk membagikannya.

Apa yang menjadi ciri khas dari pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam konteks ini?

• Pembelajaran yang didominasi oleh ceramah

• Fokus pada materi yang harus dihafal

• Semua siswa aktif mendengarkan

• Siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi dan presentasi

Seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sedang merencanakan kegiatan pembelajaran untuk materi "Nilai-nilai Kejujuran dalam Islam". Dalam merancang pembelajaran, guru tersebut memutuskan untuk menggunakan pendekatan yang bersifat partisipatif dan kontekstual sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Dalam kegiatan ini, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil dan memberikan mereka tugas untuk membuat video pendek yang menggambarkan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam kelompok untuk merencanakan, merekam, dan mengedit video tersebut. Setelah menyelesaikan video, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. Guru akan memberikan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, termasuk kreativitas, pemahaman konsep, kerja sama dalam kelompok, dan kemampuan siswa untuk menyampaikan pesan kejujuran. Selain itu, guru juga menyediakan lembar refleksi untuk siswa setelah presentasi, di mana siswa dapat menuliskan pelajaran yang mereka ambil dari proses pembuatan video tersebut dan bagaimana mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dan asesmen dalam konteks kegiatan ini?

• Pembelajaran dan asesmen tidak berkaitan

• Asesmen dilakukan setelah pembelajaran selesai

• Asesmen merupakan bagian integral dari pembelajaran yang membantu menilai pemahaman dan keterampilan siswa

• Pembelajaran harus dilakukan tanpa adanya penilaian

Pada suatu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah, terdapat variasi kemampuan peserta didik. Beberapa siswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, sementara yang lainnya masih kesulitan memahami dasar-dasar materi. Guru PAI, Ibu Aminah, bertekad untuk merancang pembelajaran yang dapat mengakomodasi semua tingkat kemampuan siswa. Untuk itu, Ibu Aminah memutuskan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbeda. Ia memulai kelas dengan memberikan penjelasan dasar tentang "Akhlak yang Baik dalam Islam", lalu membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan kemampuan mereka.

• Kelompok A (siswa berkemampuan tinggi) akan melakukan diskusi mendalam tentang akhlak dan menerapkan dalam situasi kehidupan nyata, serta membuat proyek kelompok untuk memperlihatkan penerapan akhlak dalam masyarakat.

• Kelompok B (siswa berkemampuan menengah) akan membuat poster yang menjelaskan berbagai contoh akhlak yang baik, dan mempresentasikannya kepada kelas.

• Kelompok C (siswa berkemampuan rendah) akan mengerjakan lembar kerja yang berisi gambar dan definisi dasar akhlak, serta melakukan diskusi sederhana dengan bimbingan guru. Ibu Aminah juga berencana memberikan umpan balik kepada setiap kelompok berdasarkan hasil kerja mereka, dan mengadakan sesi refleksi di akhir pembelajaran.

Apa tujuan Ibu Aminah dalam merancang pembelajaran ini?

• Mengakomodasi semua tingkat kemampuan peserta didik

• Menyampaikan informasi sebanyak dan semaksimal mungkin kepada siswa

• Menguji pengetahuan siswa

• Mengurangi waktu pembelajaran

Di sebuah sekolah dasar, ruang kelas untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki ukuran yang cukup luas dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Di dalamnya terdapat :

• Meja dan kursi yang dapat disusun dalam berbagai formasi.

• Papan tulis di depan yang cukup besar dan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas.

• Sudut baca yang dilengkapi dengan buku-buku tentang Islam dan poster-poster edukatif.

• Proyektor yang dapat digunakan untuk menampilkan materi pembelajaran.

Guru PAI, Bapak Ahmad, ingin menciptakan suasana belajar yang aktif dan dinamis. Ia berpikir untuk merancang ruang kelas sedemikian rupa agar siswa tidak hanya duduk diam,

tetapi juga terlibat dalam proses belajar dengan cara yang lebih interaktif. Setelah mempertimbangkan berbagai formasi, Bapak Ahmad memilih untuk menyusun meja dan kursi dalam formasi kelompok. Dalam formasi ini, siswa dapat saling berdiskusi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, Bapak Ahmad juga menyiapkan beberapa kegiatan di sudut baca agar siswa dapat menjelajahi bahan bacaan sambil berdiskusi dengan teman-temannya.

Apa yang ingin dicapai Bapak Ahmad dengan merancang ruang kelas yang aktif dan dinamis?

• Mengurangi tingkat kebisingan di kelas

• Membuat siswa lebih nyaman

• Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar

• Membangun kekompakan siswa

Bapak Rahman, seorang guru PAI baru saja menerima hasil tes asesmen diagnostik akademik untuk salah satu peserta didiknya, Andi. Dari hasil asesmen tersebut, terlihat bahwa Andi memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memahami konsep dasar akhlak, namun masih kesulitan dalam menjelaskan praktik sehari-hari dari konsep tersebut. Nilai asesmennya menunjukkan bahwa dia perlu lebih banyak dukungan dalam hal aplikasi praktis dari pelajaran. Menyadari hal ini, Bapak Rahman memutuskan untuk merancang desain pembelajaran yang dapat membantu Andi dan teman-temannya. Ia merencanakan beberapa kegiatan yang berfokus pada aplikasi praktis akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah yang direncanakannya termasuk :

1. Diskusi Kelompok: Mengajak siswa berdiskusi tentang contoh-contoh akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Role Play: Mengadakan sesi peran di mana siswa dapat mempraktikkan situasi nyata dengan menerapkan nilai-nilai akhlak.

3. Proyek Mini: Minta siswa untuk membuat poster atau presentasi tentang akhlak dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Refleksi Pribadi: Mengajak siswa untuk menulis jurnal tentang pengalaman mereka sehari- hari yang mencerminkan penerapan akhlak.

Apa yang menjadi fokus utama desain pembelajaran yang dirancang oleh Bapak Rahman?

• Mengembangkan aplikasi praktis dari konsep akhlak

• Memperbanyak hafalan ayat-ayat Al-Qur'an

• Meningkatkan kemampuan menulis

• Efisiensi waktu pembelajaran

Di sebuah sekolah, terdapat seorang siswa bernama Rina yang dikenal sebagai anak yang ceria dan penuh semangat. Namun, beberapa bulan terakhir, Rina terlihat lebih pendiam dan sering kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya ia sukai, seperti bermain basket dan menggambar. Teman-teman sekelasnya menyadari perubahan ini dan mulai khawatir. Setelah berdiskusi dengan guru, Rina diminta untuk berbicara dengan konselor sekolah. Dalam sesi konseling, Rina mengungkapkan bahwa dia merasa tertekan karena tekanan dari orang tuanya untuk mendapatkan nilai sempurna di sekolah. Selain itu, dia juga merasa kesepian karena teman-temannya lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler lain dan tidak banyak menghabiskan waktu bersamanya. Konselor membantu Rina untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perasaannya dan memberi saran agar ia lebih terbuka untuk berbagi perasaannya dengan orang-orang terdekatnya. Ia juga diajak untuk bergabung dalam kelompok belajar agar dapat berinteraksi lebih banyak dengan teman-temannya.

Apa yang dirasakan Rina terkait hubungannya dengan teman-temannya?

• Dia merasa sangat dekat dengan teman-temannya

• Dia merasa semua teman-temannya mendukungnya

• Dia merasa tidak perlu berteman

• Dia merasa kesepian karena kurang interaksi

Di sebuah sekolah dasar, kepala sekolah memutuskan untuk melakukan asesmen survei lingkungan guna memahami kondisi sekolah dan sekitarnya. Asesmen ini melibatkan semua siswa, guru, dan orang tua. Dalam survei tersebut, mereka diminta untuk memberikan pendapat tentang berbagai aspek lingkungan, seperti kebersihan, fasilitas, keamanan, dan aksesibilitas. Setelah survei dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa tidak nyaman dengan kondisi kebersihan di area sekitar sekolah. Beberapa orang tua juga mengungkapkan kekhawatiran tentang keamanan jalan menuju sekolah, terutama bagi siswa yang berjalan kaki. Selain itu, guru-guru mencatat bahwa fasilitas olahraga di sekolah perlu ditingkatkan agar siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan fisik. Berdasarkan hasil survei ini, kepala sekolah merencanakan beberapa langkah perbaikan, seperti melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan jalan, dan meningkatkan fasilitas olahraga di sekolah.

Apa tujuan utama dari pelaksanaan asesmen survei lingkungan di sekolah tersebut?

• Untuk meningkatkan minat masyarakat

• Untuk meningkatkan jumlah siswa di sekolah

• Untuk mengevaluasi kinerja tenaga lapangan dan kebersihan sekolah

• Untuk memahami kondisi lingkungan sekolah dan sekitarnya

Di sebuah madrasah, kepala sekolah memutuskan untuk melaksanakan asesmen survei karakter siswa guna memahami lebih dalam tentang perkembangan karakter dan sikap siswa. Asesmen ini dilakukan dengan melibatkan semua siswa dari berbagai tingkatan kelas. Survei ini mencakup beberapa aspek karakter, seperti kejujuran, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan empati. Selain itu, para guru juga diminta untuk memberikan penilaian terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran dan interaksi di lingkungan madrasah. Setelah pengumpulan data dilakukan, kepala sekolah berharap dapat menggunakan hasil survei untuk meningkatkan program pengembangan karakter di madrasah, termasuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perhatian lebih dalam pengembangan karakter tertentu.

Sasaran survei karakter ini mencakup aspek apa saja?

• Perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran

• Kejujuran, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan empati

• Perilaku siswa secara utuh baik di sekolah maupun di rumah

• Interaksi siswa dengan lingkungan belajar