“Dia bibi saya, Bu” Jelas Teja seperti mengerti kebingungan Ratna.
“Ibu saya menjadi TKW di Arab Saudi sejak umur saya 2 tahun. Sampai sekarang Ibu saya tidak pernah pulang, kirimannya pun sudah terhenti sejak 6 tahun lalu. Ayah tidak pernah berhasil mencari tahu keberadaan Ibu,” jelas Teja. Kemudian dengan suara yang semakin bergetar, Teja melanjutkan bicaranya.
“Mungkin Ibu tidak betah tinggal dan mengajar di sini. Padahal, kami suka belajar dengan Ibu, walaupun susah tetapi kami ingin bisa. Tolong Bu, beri kesempatan pada kami untuk bisa belajar bersama Ibu lebih lama lagi!” Ucap Teja sambil meneteskan air mata tak kuasa menahan perasaannya.
“Maafkan Ibu juga, Ja, tapi…”
“Tapi Ibu merasa terkekang disini. Di sini ibu tidak bisa mewujudkan cita-cita Ibu, begitu kan?” serobot Teja lagi.
Ratna tak mengira muridnya punya keberanian untuk berbicara seperti itu.
Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah…