Supervisi Klinis

Yang bukan merupakan Tugas Beban Kerja Kepala Sekolah menurut Permendikbudristek RI No. 40 tahun 2021 adalah :

• Melaksanakan Tugas Pokok Manajerial

• Pimpinan Kelembagaan Sekolah

• Pengembangan Kewirausahaan

• Supervisi kepada Guru dan tenaga Kependidikan

Pendekatan supervisi yang sering juga disebut dengan Snoopervision adalah :

• Supervisi Konvensional

• Supervisi Ilmiah

• Supervisi Artistik

• Supervisi Klinis

Apa arti Clinic?

• Klinis

• Penyakit

• Balai Pengobatan

• Diagnosa

Yang tidak termasuk dalam prinsip-prinsip supervisi klinis adalah :

• Hubungan guru dengan supervisor lebih interaktif daripada direktif

• Demokratik ketimbang otokratif

• Sasaran terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru

• Dilakukan dari inisiasi Supervisor untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran

Apa yang dimaksud dengan supervisi klinis?

• Inspeksi untuk menemukan kesalahan agar dilakukan perbaikan

• Supervisi yang dilakukan berdasarkan data obyektif di lapangan

• Pendekatan supervisor dengan mengamati, merasakan, dan apresiasi kepada guru

• Supervisi yang didasarkan atas diagnosa kekurangan/kelemahan guru untuk langkah perbaikan selanjutnya

Tahapan proses implementasi supervisi klinis adalah

Menerjemahkan permasalahan guru dalam perilaku yang bisa diobservasi adalah salah satu langkah yang dilakukan dalam Supervisi Klinis pada tahap :

• Pertemuan Awal

• Observasi

• Pertemuan Balikan

• Evaluasi

Pertemuan Balikan adalah :

• Tahap analisis pencapaian tujuan pembelajaran dan target keterampilan dan perhatian guru

• Pengamatan penampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar

• Hubungan akrab dan terbuka antara guru dan supervisor

• Memperjelas konteks proses pembelajaran dengan data yang akan diperoleh

Yang bukan manfaat dari Supervisi Klinis adalah :

• Meningkatkan keterampilan mengajar guru

• Meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja guru

• Meningkatkan hasil belajar siswa

• Mendiagnosa permasalahan guru

Yang tidak termasuk dalam sejarah awal mula Supervisi Klinis adalah :

• Dikembangkan oleh Morris Cogan, R. Goldhammer, dan Richard Weller

• Mulai pada akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an

• Sebagai pendekatan supervisi kepada calon guru yang memiliki masalah dalam proses pengajaran

• Merupakan salah satu dari banyak pendekatan supervisi yang bisa dilakukan Kepala Sekolah