Untuk Soal 1 & 2. Perhatikan cerita pendek berikut!
Sihir Jaran Goyang
Oleh S. Prasetyo Utomo
Masih terlalu pagi ketika Dewi Uma mengendarai mobil sport merah hati meninggalkan pelataran rumah yang teduh pepohonan dan bunga-bunga anggrek. Ia tak mengantuk sama sekali setelah nongkrong di kafe sampai lewat tengah malam. Lebih dari tujuh jam perjalanan ke arah timur pulau, melalui jalan tol. Ia menempuh lebih dari 600 km untuk bertemu dengan ibunya, yang dikatakan penyanyi kampung. Tiba di kota kecil tempat kelahirannya, ia merasa tak asing. Ayah almarhum dan Mak Yah, ibunya, membawanya pindah meninggalkan kota kecil di ujung timur pulau ini ketika ia berumur dua tahun. Tak ada kenangan yang membekas dalam benaknya.
Lama ia mencari-cari rumah ibu kandungnya, yang bertempat tinggal di tepi kota. la mesti memasuki gang sempit, yang cukup dilewati satu mobil. Tiba di rumah tua, tak terawat, ia bertemu ibu kandungnya yang kini sudah tampak rapuh, tapi masih menampakkan kecantikannya sebagai seorang penyanyi osing yang diiringi kendang kempul. Tentu kecantikan itu dulu menjadi tenung bagi laki-laki yang terpikat padanya.
Dewi Uma diperkenalkan dengan saudara kembarnya, Dewi Umayi. Gadis itu penyanyi osing, yang memukau panggung-panggung hajatan, dan tampak menutup diri. Menatap Dewi Umayi, perasaan Dewi Uma seperti melihat dirinya sendiri, dengan kepribadian yang lebih menahan diri, suka merenung, dan diliputi rasa sungkan.
Tak terlihat seorang lelaki tua yang dipanggil ayah di rumah itu.
Ibu kandung memeluk Dewi Uma dengan canggung.
"Kau begitu memikat" katanya.
Dewi Uma melepas pelukan ibu kandungnya. Masih tersisa perasaan marah pada ibu kandung yang membiarkannya dibesarkan orang tua angkat.
"Ayahmu masih hidup?" tanya ibu kandung.
"Ayah meninggal sepuluh tahun lalu," balas Dewi Uma.
la meredakan kemarahannya. la tidak tinggal di rumah tua ini bersama dengan saudara kembarnya. Betapapun ayah yang menghidupinya hanya seorang pegawai pemerintah biasa, ia senantiasa berkecukupan.
1. Mengapa Dewi Uma melakukan perjalanan jauh menuju ujung timur pulau?

CONTOH SOAL LITERASI

Quiz
•
Other
•
9th Grade
•
Hard
Reenia Muchtar
Used 2+ times
FREE Resource
6 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
A. Menuju tempat kediamannya setelah bekerja di kafe
B. Mencari saudara kembarnya yang telah lama berpisah
C. Mencari orang tua kandung yang lama terpisah sejak kecil
D. Menemukan penyanyi osing terkenal di suatu kampung
E. Keinginan menyaksikan penampilan penyanyi osing yang memukau di panggung
Answer explanation
Penjelasan:
Dalam cerita, disebutkan bahwa Dewi Uma menempuh perjalanan lebih dari 600 km untuk bertemu dengan ibunya, yang telah lama berpisah dengannya sejak ia masih berumur dua tahun. Ia juga baru mengetahui keberadaan saudara kembarnya, Dewi Umayi, setelah sampai di sana.
Jawaban lain tidak tepat karena:
A. Salah, karena ia pergi ke arah timur pulau, bukan kembali ke rumahnya setelah dari kafe.
B. Kurang tepat, karena tujuan utamanya adalah mencari ibu kandung, bukan langsung mencari saudara kembar.
D. & E. Tidak disebutkan bahwa tujuan utamanya adalah menemukan atau menyaksikan penyanyi osing di panggung.
2.
FILL IN THE BLANK QUESTION
1 min • 1 pt
2. Manakah bukti yang menunjukkan sifat sabar dari salah satu karakter yang diceritakan dalam cerpen Sihir Jaran Goyang?
Answer explanation
Penjelasan:
Meski Dewi Uma masih menyimpan rasa marah dan kecewa karena dibesarkan oleh orang tua angkat, ia tidak meluapkan emosinya secara berlebihan. Ia bahkan bersedia melakukan perjalanan jauh untuk menemui ibunya, lalu berusaha menenangkan dirinya setelah pertemuan yang emosional.
Itulah yang menunjukkan bahwa Dewi Uma memiliki sifat sabar dan berusaha berdamai dengan masa lalu.
3.
FILL IN THE BLANK QUESTION
1 min • 1 pt
Untuk mengerjakan soal nomor 3, 4, 5, dan 6 silakan baca dengan seksama teks di bawah ini:
Bunga Matahari dan Pertemuannya dengan Hangat
Ayahku sering dipanggil Pak Kebun. Ia orang yang ulet dan sabar. Terutama ketika merawatku. Ia sering bercerita mengenai bagaimana aku tumbuh. Suatu pagi, ia pernah menceritakan bagaimana aku lahir dari biji yang kecil. Kepalaku yang runcing ditancapkan di satu wadah yang bernama polybag. Di pagi yang lain, ia menceritakan bagaimana ia menungguku berkecambah hingga 10 senti atau memunculkan 4 helai daun. Selanjutnya aku dipindahkan ke tanah yang lebih luas.
Pernah suatu siang dia mengeluh sedikit mengenai susahnya aku diberi makan. Katanya aku harus disiram setiap hari. Rentan terhadap hama seperti fungi, serangga, dan bekicot. Aku harus ada dalam tanah campuran pupuk kandang. Perbandingannya yaitu 70 persen tanah, 30 persen pupuk kandang, dan tanah harus bekisar pH 6,0-7,5. Ribet deh katanya. Namun, ayah tetap sabar merawat dan menyayangiku tanpa kenal lelah.
Pengalaman berkesan adalah ketika ayah memperkenalkanku pada hangat. Pengalaman yang paling kuingat.
Kata ayahku, hangat adalah suatu hal yang patut disyukuri keberadaannya. Hangat merupakan kata yang muncul di doa-doanya setiap pagi. Kata ayah, aku akan mati jika hangat berubah menjadi panas maupun dingin. Tanpa hangat, aku tidak bisa hidup. Aku bertanya-tanya mengapa aku harus ada bersama hangat minimal 6-8 jam sehari. Ayah hanya tersenyum sambil memberi pupuk dan sedikit air untuk makan siang.
“Suatu saat nanti kamu akan mengerti. Untuk saat ini, sebut saja ia matahari,” begitu katanya.
Matahari, aku menyadari ada yang tumbuh dalam diriku setiap kamu datang memberi hangat. Menembus tanah dan daun basah, memberi makan. Mengangkat tunas-tunas, memekarkan bunga. Betapa senangnya aku.
Matahari, kamu baik hati. Hari-hari berlalu bagai angin. Selama itu pula kamu selalu ada bagaikan sahabat. Kamu mendengarkan aku menyerocos setiap hari. Tentang ini, tentang itu, tentang begini, begitu. Tak pernah sekalipun keberadaanmu ingin aku lewatkan. Aku selalu ingin mendekat. Ayah kadang tertawa melihatku mengikutimu kemanapun engkau pergi. Sedikit-sedikit menengok, melihat kanan-kiri, seakan aku bisa kehilanganmu sewaktu-waktu. Betapa dekatnya kita. Walau engkau di atas nun jauh di sana.
Matahari, terima kasih sudah menjagaku agar tetap ada. Tak terasa seratus hari lebih sudah kita lewati bersama. Kini aku sudah 160 cm, hampir setinggi ayahku. Daun-daunku berwarna hijau. Wajahku besar dihiasi mahkota kuning, mirip dengan warna hangat yang rutin kamu beri. Terima kasih sudah menemaniku dengan sabar selama ini. Mungkin di atas sana terasa sepi. Namun, aku harap kamu tahu bahwa di sini, aku dan teman-temanku mengucap syukur atas keberadaanmu setiap hari. Kami berlomba-lomba untuk mendapat kesempatan memandangmu sedikit lebih dekat. Terima kasih Matahari. Terima kasih Tuhan atas berkah yang diberikan pada kami, makhluk ciptaan-Mu.
3. Jika Pak Kebun ingin mencari wadah yang tepat untuk menanam bunga matahari, kata kunci yang dapat dimasukkan dalam laman pencarian adalah...
4.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
4. Bagaimana Pak Kebun menceritakan proses tumbuhnya Bunga Matahari?
A. Terlahir dari biji yang tidak terlalu kecil, tumpul, dan harus ditanam jauh di dalam tanah.
B. Dijaga baik-baik karena ia rentan terhadap hama, tetapi tidak harus disiram setiap hari.
C. Tidak harus selalu dijemur di bawah matahari karena Bunga Matahari tidak tahan panas.
D. Harus dipindahkan ke tanah yang lebih luas setelah berkecambah 10 senti atau muncul 4 helai daun.
E. Harus ada dalam tanah campuran pupuk kandang dengan perbandingan 70 persen pupuk kandang, 30 persen tanah.
5.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
5. Berdasarkan teks cerita, bagaimana tokoh si bunga matahari sebelum dan sesudah ia mengenal matahari?
Klik pilihan yang Sesuai untuk setiap pernyataan berdasarkan isi teks!
A. Awalnya Bunga Matahari bingung akan penjelasan Pak Kebun mengenai matahari. Setelah Bunga Matahari merasakan hangatnya cahaya matahari, ia berterima kasih
B. Bunga Matahari tidak menyadari matahari selalu ada untuk merawatnya hingga ia besar. Hal itu karena ada Pak Kebun yang menyayanginya dengan tulus.
C. Pertama kali merasakan hangatnya cahaya matahari muncul rasa bahagia. Setelah seratus hari dan tingginya 160 cm, Bunga Matahari merasa bersyukur.
6.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
6. Bagaimana Bunga Matahari menggambarkan Si matahari dalam cerita? Klik pada setiap pilihan jawaban benar! Jawaban benar lebih dari satu.
A. Matahari itu sabar menemaniku tumbuh besar.
B. Sebagai sahabat yang rajin merawatku setiap hari.
C. Matahari selalu tepat waktu untuk memberi kehangatan.
D. Kedermawanannya memberi tanpa meminta balasan.
Similar Resources on Quizizz
10 questions
Tes Materi Biografi dan Puisi

Quiz
•
10th Grade
10 questions
kelas XII Bab 4 Nilai-nilai Kehidupan dalam Novel

Quiz
•
12th Grade
8 questions
BAHASA INDONESIA XA

Quiz
•
10th Grade
10 questions
Menikmati Novel

Quiz
•
12th Grade
10 questions
PH 1 AA KLS 12 ASMAUL HUSNAH

Quiz
•
12th Grade
10 questions
Evaluasi Narasi Deskripsi

Quiz
•
12th Grade
10 questions
LATAR CERITA / SETTING

Quiz
•
9th Grade
10 questions
Mengidentifikasi unsur pembangun teks cerpen

Quiz
•
9th Grade
Popular Resources on Quizizz
15 questions
Multiplication Facts

Quiz
•
4th Grade
20 questions
Math Review - Grade 6

Quiz
•
6th Grade
20 questions
math review

Quiz
•
4th Grade
5 questions
capitalization in sentences

Quiz
•
5th - 8th Grade
10 questions
Juneteenth History and Significance

Interactive video
•
5th - 8th Grade
15 questions
Adding and Subtracting Fractions

Quiz
•
5th Grade
10 questions
R2H Day One Internship Expectation Review Guidelines

Quiz
•
Professional Development
12 questions
Dividing Fractions

Quiz
•
6th Grade
Discover more resources for Other
25 questions
Spanish preterite verbs (irregular/changed)

Quiz
•
9th - 10th Grade
10 questions
Identify Slope and y-intercept (from equation)

Quiz
•
8th - 9th Grade
10 questions
Juneteenth: History and Significance

Interactive video
•
7th - 12th Grade
8 questions
"Keeping the City of Venice Afloat" - STAAR Bootcamp, Day 1

Quiz
•
9th - 12th Grade
26 questions
June 19th

Quiz
•
4th - 9th Grade
27 questions
STAAR English 1 Review

Quiz
•
9th Grade
20 questions
Understanding Linear Equations and Slopes

Quiz
•
9th - 12th Grade